Ternyata Minta Darah Di UTD PMI Kota Palembang Tidak Bayar


Palembang,Liputansumsel.com-Kesadaran masyarakat kota Palembang untuk melakukan donor darah dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat.


Namun untuk saat ini kami sangat prihatin karena adanya berita berita yang menggiring opini tidak baik untuk Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Palembang, ucap dr Ajeng Intan Estrie Amanda saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis 18/7/2024.


Dirinya mengeluhkan terkait opini opini liar  yang berkembang ditengah masyarakat menuding bahwa permintaan darah di UTD PMI Kota Palembang berbayar, namun kenyataannya darah yang diberikan itu tidak berbayar melainkan sebagai Biaya pengganti pengolahan Darah(BPPD).


"Untuk BPPD seluruh Indonesia sama, jadi bukan UTD PMI Kota Palembang yang membuat peraturan sendiri melainkan itu sudah sesuai dengan SK PMI Pusat, disesuaikan juga dengan UU serta Peraturan Menteri Kesehatan yang juga ditandatangani oleh menteri kesehatan",katanya. 


dr Ajeng membeberkan, untuk diketahui Biaya Penggantian Pengolahan Darah (BPPD) di Kota Palembang saat ini hanya Rp.360.000 untuk satu kantong darah dan ini sudah berlaku sejak tahun 2014 dan sampai saat ini belum ada kenaikan maupun penyesuaian, namun pada akhir tahun 2023 kemarin Pemerintah dalam hal ini Menteri Kesehatan sudah mengeluarkan peraturan bahwa biaya penggantian pengolahan darah itu sudah disesuaikan menjadi Rp.490.000.


"Untuk daerah Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang kita tidak bisa melakukan penyesuaian BPPD dari Rp.360.000 ke Rp. 490.000 dikarenakan terbentur masalah dengan BPJS yg belum bisa membayarkan, belum bisa mengklaim Biaya Pengganti Pengolahan Darah sebesar itu(Rp.490.000) maka kita di kota Palembang ini masih dengan harga BPPD sebesar Rp.360.000",ujar dr Ajeng.



Temen temen boleh di cek bahwa diluaran yaitu daerah Jawa dan beberapa di daerah sumatera sudah bisa menerapkan BPPD sebesar Rp.490.000 ini.



Kami berharap kepada masyarakat kota Palembang agar dapat aktif mendonorkan darah di UTD PMI Kota Palembang dan tidak tergiring opini opini yang dapat merugikan pasien, keluarga, saudara bahkan orang tua kita sendiri saat membutuhkan darah, jika ini berlarut kita khawatirkan kedepannya pasien pasien tidak mendapatkan stok darah dari UTD PMI Kota Palembang, tutup dr Ajeng Intan Estrie Amanda yang merupakan Kepala UTD PMI Kota Palembang.

(Armin)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.