Siswa SMAN 2 Prabumulih mengunjungi Rutan Kelas IIB dalam rangka pengenalan dan sosialisasi
PRABUMULIH, liputansumsel.com – Pertama kali, Rutan Kelas IIB Prabumulih dikunjungi siswa. Yaitu, siswa SMAN 2 Prabumulih bersama para gurunya, Selasa, 16 Januari 2024.
Kajari Prabumulih, Roy Riady SH MH diwakili Kasi Pidum, Ariansyah SH MH mengatakan, kunjungan ke Rutan Kelas IIB Prabumulih ini sangat baik. Harapannya, pengetahuan dan wawasan ini bisa menghindari para siswa dalam permasalahan hukum.
“Yaitu, masalah tawuran tengah marak. Juga, kekerasan terhadap siswa atau anak,” jelas Arli, sapaan akrabnya.
Ia menekankan, hindari pelanggaran hukum. Agar tidak terjerat hukum, ini harus menjadi perhatian para siswa. Termasuk juga, akunya masalah narkoba. “Sejak dini, jangan terlibat permasalahan hukum. Agar tidak terjerumus perbuatannya melawan hukum,” bebernya.
Akunya, Kejari Prabumulih berkomitmen melakukan penegakan hukum. Tidak hanya itu, juga melakukan pencegahan dan penyuluhan hukum. “Agar masyarakat, khususnya para siswa. Agar memahami masalah hukum, dan menambah pengetahuannya,” tandasnya.
Karutan Kelas IIB Prabumulih, Zulkifli Bintang AMdIP SSos MSi menjelaskan, sangat terkejut dan bangga baru pertama kali ini ada kunjungan siswa ke Rutan Kelas IIB Prabumulih.
“Sebelumnya, Pak Kajari dan Pak Kapolres menyarankan ke Pak Wako Prabumulih agar para pelajar main ke Rutan Kelas IIB Prabumulih. Dan, ini akhirnya terwujud dan merupakan terobosan bagus. Sebagai sarana edukasi bagi pelajar,” aku Bintang, sapaan akrabnya didampingi Kasi Peltah, Iin Valentino SH dan KA KPR, M Fadhli Noval STr PAS.
Ia menceritakan tugasnya di LP Cipinang, selevel menteri saja tidak mau sehari saja menginap di Rutan atau LP karena terjerat masalah hukum. “Di Rutan Kelas IIB Prabumulih ini merupakan wadah pembinaan tahanan dan Napi menjalani hukumannya, karena terjerat kasus pidana umum. Lalu, narkoba, dan korupsi,” tambahnya.
Dalam pembinaan, kata dia, diselipkan program keislaman. Antara lain; Gemar Ibadah, Ngopi Bertamu, dan lainnya. “Guna membekali, masalah keislaman bagi para warga binaan,” tandasnya.
Bintang menambahkan, jika para siswa berminat menjadi pegawai Rutan atau Lapas bisa melanjutkan pendidikan di Poltekip. “Ini merupakan, sekolah kedinasan. Guna menjadi taruna di Poltekip, makanya rajin belajar agar bisa masuk. Masa pendidikan selama 4 tahun, selesai jadi perwira di jajaran Kemenhum dan HAM,” terangnya.
Karutan Kelas IIB Prabumulih mengajak, para siswa berpikir positif guna mewujudkan cita-cita. Dan, kata dia, jangan berpikir negatif. “Hingga merusak masa depan, dan malah terjerumus hukum,” bebernya memberikan motivasi kepada pelajar.
Kepala SMAN 2, Eva Yusnita SPd MPd menjelaskan, sengaja melakukan kunjungan ini dalam rangka memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siswanya masalah hukum.
“Agar tidak terjerumus hukum, hingga menjadi penghuni Rutan Kelas IIB Prabumulih. Apalagi, memang belakang ini marak kasus tindak kriminal melibatkan anak,” pungkasnya.
Tambahnya, pengalaman ini bisa ditularkan siswa SMAN 2 Prabumulih kepada siswa lainnya di sekolah. “Sebagai duta informasi, soal kunjungan ke Rutan Kelas IIB Prabumulih,” jelasnya. (rin)
Tidak ada komentar
Posting Komentar