GNPF Ulama OKU Akan Pantau Malam Tahun Baru 2024 Guna Meminimalisir Terjadinya Kemaksiatan
Baturaja,liputansumsel.com - GNPF Ulama OKU akan memantau malam pergantian tahun dari tahun 2023 ke 2024 di hampir seluruh kota Baturaja pada Minggu malam besok. Hal tersebut dilakukan GNPF Ulama OKU sebagai upaya meminimalisir terjadinya Kemaksiatan yang kemungkinan dapat terjadi pada malam Tahun Baru tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Ketua GNPF Ulama OKU H. Alikhan Ibrahim, S.IP didampingi pengurus GNPF Ulama OKU lainnya salah satunya Ustad Ajid Abdul Majid, M.Pd, Mudir Ponpes Al-Muyassar Raksa Jiwa OKU pada Jum'at malam kemarin (29/12/22).
Lebih lanjut dikatakan H. Alikhan, monitoring pada malam Tahun Baru sudah GNPF Ulama OKU lakukan sejak malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017.
"Dalam monitoring ini, GNPF Ulama OKU juga dibantu dari unsur ormas Islam lainnya termasuk anak-anak muda. Termasuk juga bekerja sama dengan aparat keamanan. Begitu juga pada monitoring besok malam,' ujar mantan Ketua DPRD OKU ini.
H. Alikhan mengungkapkan dalam monitoring yang sudah mereka lakukan selama beberapa kali malam pergantian tahun, ditemukan pasangan muda-mudi berduaan-duaan di tempat sepi, remaja kebut-kebutan dan ada yang kedapatan pesta miras bahkan di Taman Kota (Tamkot) Baturaja.
"Mirasnya langsung kami sita dan mereka kami berikan pengarahan bahwa tindakan mereka sudah melanggar norma agama dan peraturan pemerintah serta dikhawatirkan akan menimbulkan unsur kriminalitas yang bisa memancing keributan," ungkap H. Alikhan.
Ditambahkan H. Alikhan, apa yang mereka lakukan hanya sebatas memberikan pengarahan dan peringatan kepada mereka agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
"Kalau dulu, pada siang hari setelah malam Tahun Baru, banyak temukan bekas kondom di beberapa titik di kota Baturaja. Dan dulu juga pada umumnya yang banyak dibeli orang khususnya kawula muda dalam merayakan malam Tahun Baru yakni Kondom, Pil KB dan Miras, selain dari Jagung, arang dan terompet. Mudah-mudahan pada perayaan malam Tahun Baru Masehi nanti, Kemaksiatan di kota Baturaja semakin berkurang. Kalau tidak kita cegah dari sekarang maka perbuatan maksiat akan menjadi kebiasaan dan dianggap sudah menjadi biasa. Inilah yang akan mengundang azab Allah SWT. Nauzubillah," pungkasnya.
(Duan)
Tidak ada komentar
Posting Komentar