Dari Rahim Ranah Minangkabau,Milad 100 Tahun Diniyah Putri Padang Panjang
Menyemai, Reformator ,Mengabdi Emansipasi Pendidikan Perempuan Dunia
Padang Panjang kota yang tidak asing yang terletak dibawah kaki gunung merapi yang cukup dingin semerbak angin selalu berhembus kencang lahir lah seorang perempuan yang mungil pada 26 Oktober 1900 (1rajab 1318) di Nagari Sarungan Padang Panjang terlahir dari rahim yang suci yang kelak menguncang dunia dalam perjuangan mencerdaskan anak bangsa yaitu anak bungsu dari pasangan Muhammad Yunus Al Khalidiyah Bin Imanudin dan Rafia memiliki keluarga dari latar belakang agama yang kuat dan taat memiliki 2 kakak perempuan dan dua kakak laki-laki. Ayah seorang ulama yang pernah menuntut ilmu agama di Mekkah selama 4 tahun dalam pemahaman agama yang cukup mumpuni sehingga di percaya sebagai Qadi' di Pandai Singkek 5 kilometer dari Padang Panjang , Istri Rafia bertali darah dengan H. Miskin yang cukup terkenal di pandai singkek tanah Datar.
Sejak kecil Rahmah belajar ilmu agama kepada ayahnya sementara itu dia belajar tentang keputrian sejati kepada ibunya dan rumah tangga sehingga kolaborasi ini membentuk jati diri Rahmah kelak dewasa membentuk jiwa yang tangguh dan pejuang.
Tepat di umur Rahmah remaja 23 tahun yang visioner dan cerdas ini mewujudkan cita-cita besar nya dengan mendirikan Diniyah Putri 1 November 1923 di padang Panjang kota hawa sejuk dan membuat pemikiran tenang dan adem ini.
Pemikiran perempuan muda dengan itu cukup menginspirasi dunia khusus nya islam yaitu
"Perguruan Diniyah Putri melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan nilai - nilai atas ajaran islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam dan ibu pendidik yang cakap dan aktif serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air dalam pengabdian kepada allah SWT " .Tujuan pendidikan yang dibangun oleh Rahmah El Yunusiah menjadikan sekolah yang bebas dan aktif tanpa terbelenggu oleh kepentingan politik apapun, sikap ini tertuang dengan selalu menolak menerima bantuan belanda hal tersebut lebih lanjut rahmah berpendapat , "politik untuk murid murid adalah cinta dan kasih kepada tanah air karena tanpa tanah air mustahil menjalankan agama secara benar dan kaffah sehingga harus didasarkan kepada keimanan yang tebal di dalam dada setiap santriwati/ murid dari Diniyah School Putri kalau hal demikian tidak ada maka akan jadi masalah di kemudian hari bahkan bisa bertentangan dan menghancurkan.
Selaras dengan perjuangan rahmah pada masa penjajahan Jepang hak hak perempuan di Sumatera sangat terancam tidak hanya akses belajar yang sangat terbatas namun hak hak perempuan pun tidak dihormati, hal demikian membuat semangat dari perempuan ini tidak pernah pudar justru dia terjun ke politik untuk memperoleh kekuasaan menghentikan perbudakan dan pelecehan perempuan di Sumatera, lebih lanjut Rahmah tetap teguh pada pendirian nya untuk memperjuangkan hak hak kaum wanita ia di kenal sebagai ibu " Pasukan Ektrimis dan Pelopor Sabil Muslimat" Rahmah tidak pernah kenal lelah dan letih dalam membangkitkan hak hak perempuan terutama di bidang pendidikan dia menguncang dunia dengan real perjuangan terhadap perempuan bahwa jalan terbelenggu nya adalah membuka akses seluas-luasnya di bidang pendidikan meskipun terlahir dari masa tersulit tanpa kebebasan Rahmah terus meluruskan niat dan tujuan nya sehingga mendapatkan gelar " Syakhah" dari Al Azhar Syarif karena dasar pembaharuan dan emansipasi perempuan dalam pendidikan tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu bagi anak anak nya sehingga menjadi dasar di bentuk nya fakultas khusus perempuan Al Azhar Mesir dan juga di berikan bintang bintang Mahaputra Adi pradana atas jasa jasanya .
Kini dia telah tiada Rahmah perempuan tangguh itu meninggalkan kita semuanya tepat pada 26 Februari 1969 M ( 10 Dzulhijjah 1388 H) makamnya terletak di sisi barat asrama Diniyah Putri,
berukuran 1.2 M dan lebar 80 cm.
Sekarang engkau telah bertemu dengan Tuhan mu tetapi atas berkat jasa dan keteguhan dalam perjuangan perempuan jasamu terkenang oleh murid murid mu, perempuan Indonesia dan dunia.
Teruslah menyemai bibit - bibit unggul,yang memupuk Intelektual perempuan yang tafaqquh fiddin yang kelak menginspirasi dunia dari Minangkabau tanpa kenal lelah sekarang usia mu,
tidak lah muda 100 tahun teruslah berkarya dalam pembaharuan pendidikan yang membuat desak kagum dunia dengan sikap ke istiqamahan perempuan yang berasal dari rahim Minangkabau.
#Selamat milad Diniyah School Putri
#100 tahun menginspirasi dunia
#tempat melahirkan intelektual perempuan dunia
Penulis : RIZKI AHMAD RIFANDI
Tidak ada komentar
Posting Komentar