HIMAU Dan PP OKU Bersama Perwakilan Masyarakat Ring 1 Lakukan Aksi Damai Tuntut PSB
Baturaja,liputansumsel.com - Himpunan Masyarakat OKU (HIMAU), Pemuda Pancasila (PP) OKU, Forum Ketua RT dan RW Talang Jawa dan Perwakilan Masyarakat Ring 1 melakukan Aksi Damai di halaman gedung DPRD OKU pada Kamis siang (14/9/23). Dalam aksi tersebut, massa meminta anggota DPRD OKU untuk menyampaikan dan menyuarakan beberapa tuntutan mereka kepada PT. Semen Baturaja (PSB). Adapun tuntutan yang mereka bagikan dalam selebaran dan tertulis di atas spanduk aksi, yakni : Pertama, meminta kepada PSB untuk memperbaiki atau mengganti kerusakan yang terjadi pada tempat tinggal warga akibat dari dampak kegiatan eksplorasi. Kedua, meminta PSB memberikan dana kompensasi terkait pendidikan bagi anak yang tidak mampu di wilayah Ring 1 PSB untuk tingkat SD, SMP dan SMA. Ketiga, meminta PSB memberikan bingkisan sembako pada hari besar keagamaan bagi warga di lingkungan Ring 1. Keempat, meminta PSB agar dapat memberikan kesempatan kerja pada warga Ring 1. Kelima, meminta PSB agar memberikan kompensasi kesehatan bagi masyarakat terdampak pencemaran pada warga Ring 1.
Dalam orasinya, Ketua HIMAU OKU Noven Ramadhon menyampaikan massa yang seharusnya
berkisar 300 orang lebih, namun jumlah massa kami batasi untuk meminimalisir agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Maka diwakilkan menjadi sekitar 50 orang saja. Namun mereka sudah diwakilan oleh Forum Ketua RT dan RW di ring 1 sekitar PSB.
"Kita sampaikan suara-suara ini kepada anggota dewan. Kami minta jangan sampai ini tidak didengar dan diakomodir oleh PSB," tegasnya.
Ketua PP OKU Yusirwan, S.P menegaskan apabila tuntutan ini tidak ditanggapi, maka seluruh anggota PP OKU akan bergerak.
"PSB telah melakukan pembuangan debu pada malam hari, apalagi ini musim kemarau, tambah. Debu-debu ini tentu saja mendatangkan penyakit. Belum lagi kerusakan rumah-rumah penduduk sekitar lokasi peledakan di tambang PSB. Selain sudah mengeruk hasil bumi kita, tapi tidak ada bantuan untuk anak-anak sekolah dan pembagian sembako. Jadi dimana letak kepedulian PSB. Kami dari PP OKU sangat mengecam sekali sikap tidak peduli dari PSB. Kami melakukan tuntutan ini supaya PSB lebih peduli, Apabila tidak diiraukan maka PP OKU akan mengerahkan seluruh kekuatan bersama elemen lainnya. Tolong anggota dewan jembatani kepentingan masyarakat. Kami memilih anggota Dewan untuk memperjuangkan kepentingan kami selaku masyarakat.
Ring 1, kenyataannya sudah 2 tahun tidak ada realisasi CSR. Termasuk kepedulian kepada rumah warga yang retak. Tidak ada realisasi dari PSB kepada Pendidikan, tenaga kerja, tidak ada.
Kita memperjuangkan kepentingan rakyat, jadi jangan tidak dipedulikan tuntutan kami ini," ucapnya dengan lantang.
Perwakilan Forum Ketua RT dan RW Talang Jawa menegaskan mereka hadir disitu untuk menyuarakan dampak-dampak yang telah dilakukan oleh PSB dengan eksplorasi dan peledakan.
"Tidak ada realisasi kepedulian dari PSB sejak tahun 2019, padahal dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat di lingkungan Ring 1 PSB. Oleh karena itulah mereka minta kepada anggota Dewan segera memanggil pihak PSB.
'Kami minta tolong kepada Ketua DPRD OKU agar dapat mendengarkan apa yang kami sampaikan dan bisa disampaikan kepada pihak PSB. Apabila tuntutan kami ini tidak didengarkan oleh PSB, maka
kami akan mengerahkan masyarakat Talang Jawa untuk mendatangi PSB," tegasnya.
Ketua DPRD OKU Marjito Bachri didampingi Ferlan Murod dan Parwin menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada HIMAU, PP OKU, Forum RT dan RW, Masyarakat Tanjung Agung yang telah datang menyampaikan aspirasinya.
"Menyuarakan aspirasi masyarakat merupakan bagian dari perjuangan kita. Kami mendengarkan dengan hati. Kami juga sudah menerima surat dari HIMAU OKU terkait masalah ini, dan sudah mengumpulkan data-data serta memanggil pihak-pihak terkait. Alhamdulillah Pejabat-pejabat dari PSB sudah hadir. Mari jika berkenan berdialog dan berdiskusi bersama di dalam. Semoga setelah meninggalkan gedung ini ada solusi yang terbaik. Ruang Bamus Dewan mampu menampung sekitar ada 30 orang. Mari kita berdialog dan musyawarah di dalam.
Ada perwakilan dari Pemda dan Polres juga," ujarnya dihadapan peserta aksi damai.
Dalam salah satu dialog dan diskusi di ruang Banmus gedung DPRD OKU,
Beni selaku Kepala Pabrik dan Tambang PSB menyatakan
untuk Blasting (Peledakan) pihaknya memiliki standar kerja atau standard procedure. Apalagi PSB telah tergabung dalam Semen Indonesia Grup atau SIG sehingga harus mematuhi prosedur blasting. "Khusus di dekat Talang Jawa, memang ada rumah yang terkena dampaknya. Akan tetapi hal ini sudah kami coba minimilasir melalui metode Survey Smiling dengan alat seperti yang digunakan untuk mengeruk aspal, jadi tidak melakukan blasting. Adapun debu-debu itu berasal dari jalur tambang bukan pabrik. Nantinya jalurnya akan kami usahakan tidak berdebu lagi. Kemudian
kendaraan pengangkut tambang ada jarak tidak berdekatan, meminta para sopir untuk mengurangi kecepatan kendaraan. Memang kalu kendaraan itu dalam kondisi kosong, agak ngebut," ungkapnya.
Lebih lanjut Beni mengatakan akan menginformasikan jika ada kegiatan blasting kepada Lurah dan masyarakat setempat. "Maklum di maklumi jika ada informasi yang belum sampai ke masyarakat. Selanjutnya, Hal ini akan kami bawa ke pimpinan untuk diberikan solusi sebaik-baiknya," ucapnya singkat.
(Duan)
Tidak ada komentar
Posting Komentar