Habib Mahmoud Asal Palestina Berikan Bacaan Al-Fateha Bersanad Ke Pengajian Al-Hidayah Tanjung Baru
Baturaja ,liputansumsel.com- Jamaah Pengajian Al-Hidayah Tanjung Baru mendapatkan bacaan Al-Fateha bersanad dari Habib Mahmoud Muhamed Jaber Abdelal asal Palestina didamping Ustad Adi Abdullah alumni Ponpes Gontor dan Perguruan Tinggi Sudan selaku penerjemahnya pada pengajian rutin bulanan Al-Hidayah se-Tanjung Baru di masjid Assu'ada Air Karang Atas, Dusun 3 Tanjung Baru pada Rabu siang (6/9/23).
Selain dihadiri ibu-ibu anggota Pengajian Al-Hidayah Tanjung Baru dan Baturaja Timur, hadir juga Kadus dan Ketua RT, Istri Kadus, Istri RT, Pengurus Masjid Assu'ada, Ketua DPD Al-Hidayah OKU dan DPC Al-Hidayah Baturaja Timur beserta pengurus lainnya.
Acara yang dibuka dengan pembacaan beberapa ayat Al-Qur'an dari Surah Ibrahim ini, dimeriahkan juga oleh penampilan
Gema Sholawat oleh Burdah Desa Tanjung Baru.
Dalam kata sambutannya, Ketua Dewan Penasehat Pengajian Al-Hidayah Desa Tanjung Baru sekaligus Dewan Penasehat Pengajian Al-Hidayah Baturaja Timur Desi Ariani, SE, MM mengungkapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu-ibu pengajian Al-Hidayah se-Tanjung Baru dan Baturaja Timur yang telah hadir dalam pengajian bulanan Al-Hidayah di masjid Assu'ada.
"Kita minta pencerahan dan ilmunya dari Ustad Adi Abdullah dan Habib Mahmoud Muhamed Jaber Abdelal asal Palestina. Terima kasih juga kepada ibu burdah Tanjung Baru. Semoga melalui pengajian ini, kita semua diberikan berkah, kesehatan dan sekaligus menjalin tali silaturahim," ujarnya.
Ketua DPD Pengajian Al-Hidayah OKU Hj. Rosneli, SE mengatakan pengajian Al-Hidayah pada kesempatan itu mendapatkan kedatangan tamu agung, seorang Habib dari Palestina.
"Semoga yang dibawanya membawa manfaat bagi kita semua. Selain itu, kehadiran kita disini untuk bersilaturahim sesama kita. Semoga kegiatan kita pada hari ini bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Alhamdulillah saya dengar kegiatan pengajian Al-Hidayah ini mendapatkan support dari perangkat Desa Tanjung Baru, oleh karena itulah kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Kita juga harus bersyukur bisa hadir di pengajian ini. Sementara banyak yang ingin hadir, namun berhalangan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ustad Adi Abdullah selaku penerjemahnya mengatakan amalan pertama dihisab nanti adalah sholat. Jadi sholat kita dianggap tidak sah kalau bacaan Al-Fatehanya salah. Itu semua sudah menjadi ketentuan dari imam empat mazhab, para ulama Timur Tengah dan termasuk ulama Indonesia.
"Kita belajar membaca Al-Qur'an harus ada gurunya, tidak boleh hanya lewat internet saja. Oleh karena itu pada kesempatan ini, Habib Mahmoud akan mengijazahkan bacaan Surah Al-Fateha," terangnya.
Habib Mahmoud Muhamed Jaber Abdelal asal Palestina dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Ustad Adi Abdullah mengatakan
Rasulullah SAW bersabda, sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.
"Hari ini kita akan belajar membaca Surah Al-fatihah dengan baik sebab Surah ini dibaca 17 kali dalam sholat lima waktu. Kata Rasulullah, siapa yang melakukan kebaikan maka akan Allah lipat gandakan pahalanya atas kebaikan tersebut.
Allah SWT menyampaikan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril maka akan dijaga sampai hari kiamat. Melalui program Tahfiz Qur'an ini, kita akan menjadi manusia yang memiliki keturunan-keturunan hebat yaitu para penghapal Al-Qur'an.
Kedua, kita harus melihat bagaimana membaca makharijul
hurufnya dengan baik.
Ketiga, bagaimana kita membaca seolah-olah Allah hadir bagi kita sehingga membawa kebaikan bagi kita.
Allah SWT berfirman sesungguhnya Al-Qur'an ini petunjuk bagi orang-orang beriman dan ganjaran pahala bagi yang mengikutinya," terangnya.
Lebih lanjut, Habib Mahmoud melalui terjemahan Ustad Adi, Tidak mungkin kita rugi belajar setiap huruf dari Qur'an, kita pasti akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
"Imam Syafi'i berkata, siapa yang ingin dunia maupun akhirat maka ia harus merujuk dan belajar Al-Qur'an. Jika kita ingin mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, maka harus mengikuti apa yang telah Allah firmankan dalam Al-Qur'an.
Jika kita sudah terpaut pada Al-Qur'an berarti hati kita sudah terpaut dengan Allah SWT. Kalau kita tidak ingin membaca dan dekat dengan Al-Qur'an, maka Allah SWT berlepas diri kepada kita. Akibatnya iblis dan syetan akan mengajak kita ke neraka. Al-Qur'an dijaga oleh Allah SWT, jadi apabila kita menghapal Al-Qur'an maka kita juga akan dijaga oleh Allah SWT. Jasad kita tidak akan dimakan tanah.
Bagaimana cara kita menjaga Al-Qur'an di rumah, dengan mencari waktu-waktu kita bisa menghapal Al-Qur'an.
Ada ruh dan jasad, kalau kita banyak memberikan makan jasad, maka ruh kita akan lemah. Oleh sebab itu berikan makan ruh kita dengan bacaan Al-Qur'an. Setelah niat kita dan sungguh-sungguh, lakukan belajar membaca dan menghafal Al-Qur'an pada saat bangun tidur, 5 waktu sholat dan sebelum tidur. Senantiasa kita juga harus menjauhkan diri dari perkara-perkara yang dilarang Allah SWT, Al-Qur'an selalu dekat pada orang-orang yang berbuat kebaikan.
Kita bisa juga mengulangi Al-Qur'an sebelum tidur," lanjutnya.
Habib Mahmoud menekankan suasana rumah adalah suasana hati kita. Dengan membaca Al-Qur'an, maka hati kita akan terbawa olehnya.
"Setel bacaan Al-Qur'an dari syaikh-syaikh Timur Tengah rutin di rumah kita sehingga keluarga kita menjadi senang mendengarnya. Kemudian senantiasa belajar tajwid. Sebab jika kita salah baca hurufnya maka akan merubah arti. Pentingnya tajwid, makharijul huruf serta panjang pendeknya," imbuhnya.
Selanjutnya Habib Mahmoud mengijazahkan bacaan Al-Fateha sekaligus membetulkan bacaan dan mendoakan para jamaah yang hadir semoga menjadi ahli Qur'an Karim.
(Duan)
Tidak ada komentar
Posting Komentar