Lestarikan Keariban Lokal Melalui Penggunaan Bahasa Daerah Dalam Keluarga
PALEMBANG, Liputansumsel.com, – Di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi kerap kali mengerus budaya dan bahasa yang ada di dalam masyarakat termasuk dalam keluarga. Karena itu Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya mengajak semua warga Sumsel untuk tetap mempertahankan budaya dan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal itu dilakukannya sebagai bentuk kecintaannya terhadap kearifan lokal. Termasuk juga menggunakan bahasa kiasan merupakan budaya atau adat istiadat yang harus terus dipertahankan. Dimana bahasa kiasan tersebut dikenalnya sejak kecil melalui orang tua kita dulu,” ungkapnya saat wawancara Eksklusif Kebudayaan dan Pariwisata di Sumsel bertempat di ruang tamu Wakil Gubernur Sumsel, Selasa (16/2).
Lebih lanjut Wagub menyebut, dirinya hingga saat ini dirinya masih menerapkan pemakaian bahasa kiasan tersebut. Salah satu contoh yakni, bukalah pintu selebar-lebarnya agar rezeki dapat masuk.
“Artinya pintu rumah itu harus terbuka untuk siapapun, baik untuk saudara maupun kerabat. Karena rezeki itu bisa datang melalui siapa saja. Hal itu juga dari dulu selalu diterapkan, bakan sejak dari orang tua saya,” ujarnya.
Diketahui, kata kiasan adalah kata-kata yang sangat tidak formal dan bukan dalam arti kata yang sebenarnya. Kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan.
(Ar/Ril)
Tidak ada komentar
Posting Komentar