Maulid Nabi MPHU Baturaja Bukti Kecintaan Kepada Rasulullah
Baturaja - liputansumsel.com--Majelis Pencinta Habaib dan Ulama (MPHU) Baturaja mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H pada Senin malam Selasa (23/11) di masjid Riyadhul Jannah Pasar Baru, Kelurahan Kemalaraja.
Acara tersebut dihadiri seratus lebih orang dari pengurus dan jamaah masjid Riyadhul Jannah, anggota MPHU, toga, tomas dan perwakilan Ormas Islam.
Tampil sebagai MC acara Rian dan pengisi tausiah Ustad Zaki Mubarok dari Palembang
Dalam kata sambutannya, Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H MPHU Baturaja Ustad Husni Mubarok mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT sehingga semua undangan bisa hadir dalam acara Maulid Nabi tersebut.
"Mudah-mudahan kehadiran kita pada di acara maulid nabi ini sebagai bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Acara ini terselenggara atas kerjasama pengurus masjid Riyadhul Jannah Pasar Baru, pengajian rutin dari Palembang yang telah berjalan selama 12 tahun berdakwah ke kabupaten-kabupaten yang ada di sumsel termasuk juga Kabupaten OKU, Majelis Pencinta Habaib dan Ulama (MPHU) setiap Ahad malam Senin yang sudah berjalan satu tahun lebih," ujarnya.
Ustad Husni juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus masjid Riyadhul Jannah yang telah memfasilitasi terselenggaranya acara Maulid Nabi MPHU Baturaja itu.
"Termasuk ucapan kepada Ketua RT.08 dan RT.03 serta masyarakat sekitar yang telah membantu. Termasuk juga Kepada seluruh panitia MPHU Baturaja yang telah mempersiapkan sejak satu bulan lalu. Semoga jerih payahnya dibalas oleh Allah SWT sbagai kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Terakhir, atas nama panitia MPHU Baturaja, kami meminta maaf jika ada kekurangan disana-sini. Mudah-mudahan di OKU makin banyak majelis pencinta Rasul, cinta zuriat rasul atau ahlul bait," tutupnya.
Dalam tausiahnya, Ustad Zaki Mubarok mengajak para jamaah untuk rajin menghadiri majelis zikir, majelis ilmu atau majelis halal sebab kata Rasulullah majelis tersebut merupakan taman-taman surga guna menuntut ilmu yang diwariskan dari zaman para sahabat.
"Kita berkumpul duduk dalam lingkaran orang-orang yang berzikir mengingat Allah dan menuntut ilmu agama. Semoga kita diberikan hidayah oleh Allah SWT sehingga dimudahkan langkah kita menuju majelis zikir atau ilmu," ujarnya.
Lebih lanjut Ustad Zaki menuturkan maulid berarti hari kelahiran, sementara maulud artinya lahir bayi atau sesuatu.
"Jadi kalau Maulid Nabi Muhammad artinya memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW.
Ajaran Nabi kita sudah jelas meliputi seluruh sendi kehidupan.
Jadi, kita harus bersyukur sudah mendapatkan hidayah, menjadi ummat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu mari kita tumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap ajaran nabi," lanjutnya.
Ustad Zaki menambahkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi Muhammad jadi istemewa dan mulia, baik yang bersifat terpisah dan terikat. kita yakini itu dengan dasar cinta dan keimanan.
"Benda-benda yang dipakai Rasul jadi mulia, contoh sandal nabi dipakai sampai ke langit. Bahkan, Nabi Musa pun di bukit Tursina harus buka sandal. Onta dan keledai Nabi Muhammad jadi istemewa karena ditunggangi nabi. Termasuk bagian dari nabi lainnya seperti juga rambut, keringat, pakaian, surban dan sebagainya. Dalam hal ini termasuk juga zuriat atau keturunan nabi yakni para Habaib atau Syayid.
Ulama dianggap sebagai pewaris nabi, mulia karena memiliki ilmu dari ajaran nabi. Orang alim mulia karena ilmu dari nabi. Orang alim hilang kemuliannya apabila telah menyimpang atau gila.
Sementara para zuriat atau habaib atau Syayid dianggap mulia karena mewarisi keturunan Nabi. Bersyukur pada malam ini kita hadir karena ada hubungan cinta kepada nabi. Perbanyak bacaan sholawat agar kita dan rumah kita jadi mulia dihadapan Allah SWT.
Umat ini jadi terbaik jika menjalankan amar ma'ruf nahi munkar. Kemunkaran lebih menakutkan daripada virus sebab ia menyerang hati nurani manusia.
Kata Rasul akan ada masa nanti ketika orang meninggalkan ulama dan agama.
Akibatnya usaha tidak membawa berkah, dikuasai penguasa zolim, dan keluar dunia tanpa iman.
Marilah kita bersatu padu membela agama, menegakan amar makruf nahi munkar. Mulai dari diri kita, keluarga dan masyarakat sekitar.
Perbanyak baca sholawat serta jalankan syariat nabi," tutup dengan doa.
(DN)
Tidak ada komentar
Posting Komentar