Gaya Milenial Merajut Asa "Segala sesuatu mungkin terlihat sulit, tapi bukan berarti mustahil”
Kita dapat melihat realitanya pada mahasiswa yang menjalankan bisnis online di beberapa universitas, khususnya PKN-STAN. Di tengah kuliah daring ini, banyak mahasiswa PKN-STAN yang terjun ke bisnis online. Alasannya dapat berupa hobi, pemenuhan kebutuhan kuliah, atau hanya sekadar mencoba. Misalnya, akun Instagram @jualbelistan menyediakan wadah bagi yang ingin menjual atau menbeli barang murah yang dibutuhkan mahasiswa. Selain itu, berbagai jasa packing dan kirim barang kost mulai bermunculan seiring dengan kebutuhan mahasiswa di tengah pandemi.
Ada beberapa alasan bisnis online terlihat menarik bagi mahasiswa. Pertama, untuk memulai suatu bisnis online hanya membutuhkan modal yang relatif minim. Kedua, jangkauan akses yang luas dan mudah melakukan promosi karena didukung oleh teknologi internet yang canggih, baik melalui media sosial maupun situs-situs marketplace. Ketiga, bisnis online memiliki risiko yang tidak terlalu signifikan. Terakhir, margin keuntungan lebih besar karena tidak perlu membayar biaya sewa gedung, upah karyawan, dan biaya utilitas lainnya.
Bisnis online juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, barang yang dijual secara fisik terkadang tidak sesuai dengan gambar. Kedua, adanya dependensi yang tinggi pada internet dan smart device. Hal ini mengakibatkan peluang kasus-kasus penipuan, kecurangan pembayaran, dan pencurian online semakin tinggi. Keempat, terdapat ongkos kirim yang perlu dibayarkan. Biaya kirim bisa lebih mahal dan risiko keamanan produk kurang terjamin.
Berbagai tips dapat diterapkan mahasiswa. Menentukan anak muda sebagai target pelanggan merupakan langkah tepat. Bedasarkan statistik, pengguna media sosial paling banyak berusia 18-34 tahun. Selanjutnya, memilih tampilan desain yang menekankan pada keindahan visual. Spesifikasi dan gambar produk yang diunggah harus unik, jelas, dan menarik. Contoh implementasinya dapat dilihat di berbagai postingan atau feed Instagram yang rapi. Sebagian besar bisnis online dimulai tanpa perencanaan yang matang, sehingga tidak bertahan lama. Dari sinilah mahasiswa dapat membuat laporan atau catatan dari transaksi bisnis. Laporan yang dibuat tidak harus kompleks dan lengkap, tetapi persisten. Misalnya laporan arus kas menyajikan secara sederhana penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Terakhir, memiliki mindset yang baik merupakan hal yang hakiki bagi pemula bisnis online. Saat ingin memulai, hindarilah kondisi dan sikap yang membuat kita enggan untuk berbisnis, seperti malu untuk melakukan promosi, gengsi di hadapan teman sekitar, dan sebagainya. Komunikasi yang positif mampu menciptakan semangat kolaborasi dengan berbagai mitra pelanggan. Kuncinya adalah sabar, tidak menyerah, dan sungguh-sungguh menjalankan bisnis online.Dengan demikian, memulai bisnis online tidak begitu sulit diterapkan bagi generasi
milenial, khususnya mahasiswa.
*Artikel Gaya Milenial Merajut Asa*
Nama Anggota :
1. Wulansari Adelawati (PKN STAN)
2. Linda Bella Pertiwi (PKN STAN)
3. Alodia Nabyla (PKN STAN)
Tidak ada komentar
Posting Komentar