Ungkap Dugaan Pungli dan Aksi Kekerasan di Lapas Sekayu, PP Sumsel Diteror Penelpon Gelap
Muba -liputansumsel.com-Setelah mengangkat permasalahan terkait aksi kekerasan dan pungutan liar yang dilakukan oknum petugas terhadap Warga Binaan (WB) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) klas IIB Sekayu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pengawasan Pembangunan Sumatera Selatan (PP Sumsel) mengaku banyak mendapat teror baik melalui pesan WhatsApp, maupun yang menelpon langsung.
"Lucunya ada yang mengaku dari ombudsman pusat tanya data data apa saja yang kami punya terkait lapas klas IIB Sekayu. Kemudian ngajak ketemu, ujung-ujungnya minta dikirim, tapi tak saya tanggapi karena saya yakin itu ombusman palsu," kata Ketua Koordinator LSM PP-SUMSEL Idham Zulfikri, Minggu (14/6/2020).
Selain itu, lanjut Fikri, ada juga yang mengaku dari pihak Lapas Sekayu orang ini mengancam akan melaporkan pihaknya karena dianggap membuat isu yang tak benar terkait aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum KPLP bersama petugas lapas lainnya, termasuk sejumlah pungutan terhadap warga binaan.
"Orang ini Ngotot minta bukti dan mengancam akan melaporkan saya. Namun ketika ditantang bukti akan diserahkan jika Kakanwil dan Kadiv Pengawasan Lapas dihadirkan orang itu malah menghilang,"ujarnya.
Ia mengingatkan, tugas berat menanti Jhoni Herwan Gultom yang akhirnya dilantik menggantikan Pujiono Gunawan sebagai Kalapas Sekayu.
Karena, tak bisa dipungkiri Mencuatnya berbagai persoalan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) klas IIB Sekayu hingga menembus jeruji besi dan menjadi pemberitaan sejumlah media adalah gambaran keresahan Warga Binaan (WB) Lapas klas IIB Sekayu. Hal ini tentunya menjadi beban berat Jhony Herwan Gultom yang didapuk menggantikan Pujiono Gunawan sebagai Kepala Lapas klas IIB Sekayu yang dilantik Senin (8/6/2020) lalu.
Ketua Koordinator LSM PP-SUMSEL, ini memberikan apresiasi atas adanya perhatian dari Kanwil Kemenkumham Sumsel atas kritik dan saran yang disampaikan melalui sejumlah pemberitaan di berbagai media, salah satunya dengan adanya pergantian Kalapas.
Namun menurut dia, sejumlah aktor yang diduga sebagai pelaku yang menjalankan aksi kekerasan maupun berbagai pungutan masih bercokol di Lapas klas IIB Sekayu.
Seperti yang sudah sudah, para oknum tersebut selalu berusaha menutup borok mereka tanpa ada niat untuk menyembuhkannya. Ia mencontohkan ketika pihaknya menyorot tarif turun dari sel karantina ke blok, para oknum tersebut buru-buru menurunkan puluhan penghuni sel karantina yang sudah berbulan bulan tak turun karena tak sanggup menyediakan sejumlah dana.
Begitu juga saat pihaknya menyorot pungutan rehab gedung, pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Pihak Lapas mengcounternya dengan mengumpulkan kepala blok dan membuat surat pernyataan tak pernah ada pungutan.
Dan yang terakhir, ketika diangkat masalah pemukulan terhadap Aripsyah mantan Lurah Serasan Jaya yang dilakukan oknum pegawai Lapas termasuk KPLP sendiri. Pihak Lapas memanfaatkan kedatangan keluarga Aripsyah ke Lapas yang juga disodori pernyataan kalau kejadian tersebut tak pernah terjadi.
"Oknum oknum ini hanya berusaha menutupi borok mereka, tanpa niat ingin menyembuhkan. Mereka memancing apa saja yang saya ketahui untuk kemudian ditutup mereka. Padahal apa yang saya sampaikan baru kulit luarnya saja. Bagaimana kalau saya beberkan daftar nama berikut bin mereka yang membayar untuk turun ke blok," papar Idham.
Idham merasa pihak Lapas dengan berbagai modus selalu berusaha mencari tahu apa saja data yang ada dipihaknya. Namun ia menegaskan pihaknya sangat serius dalam hal ini. Sejumlah keterangan dari kerabat WB maupun mantan WB ditambah hasil investigasi Lapas membuat dirinya sangat percaya diri dalam hal ini.
Disisi lain, dirinya sangat yakin Kalapas yang baru, Johnny Herwan Gultom akan mengeluarkan sejumlah kebijakan demi mengembalikan fungsi dan citra Lapas sebagai tempat pembinaan yang bersih dan bebas korupsi.
"Meski berat, saya berkeyakinan beliau akan memberikan solusi terkait banyaknya pungutan dan aksi kekerasan di Lapas. Dan tak lupa saya ucapkan selamat bertugas di Bumi Serasan Sekate kepada Pak Gultom,"tutupnya.
Kalapas Klas IIB Sekayu, Jhonny Herwan Gultom dalam pesan singkat nya mengucapkan terimakasih atas perhatian dan sumbang saran terkait Lapas Sekayu.
"Ok Bang, terima kasih
atas perhatian Abang,
nanti dikabari kembali
dan sama nanti kita ketemu..
Trims," kata Kalapas melalui pesan WhatsApp, akhir pekan ini. (Rill/agung).
"Lucunya ada yang mengaku dari ombudsman pusat tanya data data apa saja yang kami punya terkait lapas klas IIB Sekayu. Kemudian ngajak ketemu, ujung-ujungnya minta dikirim, tapi tak saya tanggapi karena saya yakin itu ombusman palsu," kata Ketua Koordinator LSM PP-SUMSEL Idham Zulfikri, Minggu (14/6/2020).
Selain itu, lanjut Fikri, ada juga yang mengaku dari pihak Lapas Sekayu orang ini mengancam akan melaporkan pihaknya karena dianggap membuat isu yang tak benar terkait aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum KPLP bersama petugas lapas lainnya, termasuk sejumlah pungutan terhadap warga binaan.
"Orang ini Ngotot minta bukti dan mengancam akan melaporkan saya. Namun ketika ditantang bukti akan diserahkan jika Kakanwil dan Kadiv Pengawasan Lapas dihadirkan orang itu malah menghilang,"ujarnya.
Ia mengingatkan, tugas berat menanti Jhoni Herwan Gultom yang akhirnya dilantik menggantikan Pujiono Gunawan sebagai Kalapas Sekayu.
Karena, tak bisa dipungkiri Mencuatnya berbagai persoalan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) klas IIB Sekayu hingga menembus jeruji besi dan menjadi pemberitaan sejumlah media adalah gambaran keresahan Warga Binaan (WB) Lapas klas IIB Sekayu. Hal ini tentunya menjadi beban berat Jhony Herwan Gultom yang didapuk menggantikan Pujiono Gunawan sebagai Kepala Lapas klas IIB Sekayu yang dilantik Senin (8/6/2020) lalu.
Ketua Koordinator LSM PP-SUMSEL, ini memberikan apresiasi atas adanya perhatian dari Kanwil Kemenkumham Sumsel atas kritik dan saran yang disampaikan melalui sejumlah pemberitaan di berbagai media, salah satunya dengan adanya pergantian Kalapas.
Namun menurut dia, sejumlah aktor yang diduga sebagai pelaku yang menjalankan aksi kekerasan maupun berbagai pungutan masih bercokol di Lapas klas IIB Sekayu.
Seperti yang sudah sudah, para oknum tersebut selalu berusaha menutup borok mereka tanpa ada niat untuk menyembuhkannya. Ia mencontohkan ketika pihaknya menyorot tarif turun dari sel karantina ke blok, para oknum tersebut buru-buru menurunkan puluhan penghuni sel karantina yang sudah berbulan bulan tak turun karena tak sanggup menyediakan sejumlah dana.
Begitu juga saat pihaknya menyorot pungutan rehab gedung, pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Pihak Lapas mengcounternya dengan mengumpulkan kepala blok dan membuat surat pernyataan tak pernah ada pungutan.
Dan yang terakhir, ketika diangkat masalah pemukulan terhadap Aripsyah mantan Lurah Serasan Jaya yang dilakukan oknum pegawai Lapas termasuk KPLP sendiri. Pihak Lapas memanfaatkan kedatangan keluarga Aripsyah ke Lapas yang juga disodori pernyataan kalau kejadian tersebut tak pernah terjadi.
"Oknum oknum ini hanya berusaha menutupi borok mereka, tanpa niat ingin menyembuhkan. Mereka memancing apa saja yang saya ketahui untuk kemudian ditutup mereka. Padahal apa yang saya sampaikan baru kulit luarnya saja. Bagaimana kalau saya beberkan daftar nama berikut bin mereka yang membayar untuk turun ke blok," papar Idham.
Idham merasa pihak Lapas dengan berbagai modus selalu berusaha mencari tahu apa saja data yang ada dipihaknya. Namun ia menegaskan pihaknya sangat serius dalam hal ini. Sejumlah keterangan dari kerabat WB maupun mantan WB ditambah hasil investigasi Lapas membuat dirinya sangat percaya diri dalam hal ini.
Disisi lain, dirinya sangat yakin Kalapas yang baru, Johnny Herwan Gultom akan mengeluarkan sejumlah kebijakan demi mengembalikan fungsi dan citra Lapas sebagai tempat pembinaan yang bersih dan bebas korupsi.
"Meski berat, saya berkeyakinan beliau akan memberikan solusi terkait banyaknya pungutan dan aksi kekerasan di Lapas. Dan tak lupa saya ucapkan selamat bertugas di Bumi Serasan Sekate kepada Pak Gultom,"tutupnya.
Kalapas Klas IIB Sekayu, Jhonny Herwan Gultom dalam pesan singkat nya mengucapkan terimakasih atas perhatian dan sumbang saran terkait Lapas Sekayu.
"Ok Bang, terima kasih
atas perhatian Abang,
nanti dikabari kembali
dan sama nanti kita ketemu..
Trims," kata Kalapas melalui pesan WhatsApp, akhir pekan ini. (Rill/agung).
Tidak ada komentar
Posting Komentar