Angaka Pasien Positif Di Kota Prabumulih Menurun
PRABUMULIH,lipitansumsel.com--— Untuk saat ini pasien positif covid-19 Kota Prabumulih, Sumatera Selatan mengalami penurunan. Dari 13 pasien positif, 4 sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan berkumpul dengan pihak keluarga.
Hal ini menurut Walikota Prabumulih, H Ridho Yahya merupakan keberhasilan seluruh masyarakat Prabumulih karena mematuhi protokol kesehatan seperti, jaga jarak, memakai masker , sering cuci tangan dan jangan keluar rumah jika tidak mendesak.
” Bagi yang belum melaksanakan protokol kesehatan, tolong patuhi. Inikan demi keselamatan kita bersama,” ujarnya.
Di sisi lain , Ridho juga menilai meskipun akurasinya lemah, rapid tes juga efektif dalam memutus mata rantai covid-19. Penelusuran dini terhadap Orang dalam Pengawasan ( ODP) , dan Orang Tanpa Gejala ( Orang yang kontak erat dengan pasien positif atau orang dari zona merah) mampu membatasi ruang gerak virus covid-19.
” Di Prabumulih orang yang dua kali positif rapid tes baru di swab. Jadi nunggu hasil Swab kan lama bisa sampai10 hari. Jika tidak di isolasi orang tersebut sudah berkeliaran dan bisa menularkan virus korona. Makanya kita isolasi mandiri atau di Rsud Prabumulih. Jika Swab negatif kita pulangkan,” kata Ridho saat Konferensi Pers dengan Wartawan, Senin (11/5/2020) di ruang rapat lantai 1 Pemkot Prabumulih.
Dia bersyukur karena penularan virus covid-19 hingga saat ini hanya di tiga cluster penularan yakni, Jl Dempo, Panti Asuhan dan Fadilah.
” Semoga tidak bertambah lagi.Dari 2000 rapid tes yang ada, telah dipergunakan 1932. Seperti pada ODP, petugas Puskesmas dan rumah sakit,” paparnya.
Lebih lanjut Ridho mengatakan bahwa Istrinya ,Suryanti Ngesti Rahayu telah mengikuti rapid tes dan hasilnya negatif. Memang dia mengaku jika mobil dinas milik istrinya sering menjemput pasien positif yang sembuh.
” Alhamdulillah tes bersama dr Rika negatif dan Istri Wawako, Ibu Reni Indrayani juga sudah tiga kali tes negatif. Namun dia minta sekali lagi tes, karena dia habis operasi, Untuk pasien yang diantar pak 199 harus dijemput pak Fajero..sudah menjadi kewajiban pemkot Prabumulih,” terang.Ridho.
Lebih jauh Adik kandung Wagub Sumsel Mawardi Yahya ini menerangkan jika dirinya menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk ” Berdamai dengan covid -19″. Artinya aktivitas akan berjalan seperti biasa, namun protokol kesehatan harus dikedepankan.
Masyarakat harus tetap menjaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun.
” Kesehatan harus dijaga, perekonomian harus juga diselamatkan. Namun tetap disiplin patuhi protokol kesehatan. Kasihan banyak pengangguran. Kita siap jika hal ini diterapkan.
Senada , Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr Tedjo menjelaskan bahwa langkah pertama penanganan covid-19 di Prabumulih menghambat penyebaran dengan rapid tes yang menyasar ODP, PDP dan orang dalam perjalanan.
” Rapid tes merupakan tes awal menuju swab.Rapid tes yang lama sisa 68. Rencana akan kita tambah1000 lagi,” tandasnya
Hal ini menurut Walikota Prabumulih, H Ridho Yahya merupakan keberhasilan seluruh masyarakat Prabumulih karena mematuhi protokol kesehatan seperti, jaga jarak, memakai masker , sering cuci tangan dan jangan keluar rumah jika tidak mendesak.
” Bagi yang belum melaksanakan protokol kesehatan, tolong patuhi. Inikan demi keselamatan kita bersama,” ujarnya.
Di sisi lain , Ridho juga menilai meskipun akurasinya lemah, rapid tes juga efektif dalam memutus mata rantai covid-19. Penelusuran dini terhadap Orang dalam Pengawasan ( ODP) , dan Orang Tanpa Gejala ( Orang yang kontak erat dengan pasien positif atau orang dari zona merah) mampu membatasi ruang gerak virus covid-19.
” Di Prabumulih orang yang dua kali positif rapid tes baru di swab. Jadi nunggu hasil Swab kan lama bisa sampai10 hari. Jika tidak di isolasi orang tersebut sudah berkeliaran dan bisa menularkan virus korona. Makanya kita isolasi mandiri atau di Rsud Prabumulih. Jika Swab negatif kita pulangkan,” kata Ridho saat Konferensi Pers dengan Wartawan, Senin (11/5/2020) di ruang rapat lantai 1 Pemkot Prabumulih.
Dia bersyukur karena penularan virus covid-19 hingga saat ini hanya di tiga cluster penularan yakni, Jl Dempo, Panti Asuhan dan Fadilah.
” Semoga tidak bertambah lagi.Dari 2000 rapid tes yang ada, telah dipergunakan 1932. Seperti pada ODP, petugas Puskesmas dan rumah sakit,” paparnya.
Lebih lanjut Ridho mengatakan bahwa Istrinya ,Suryanti Ngesti Rahayu telah mengikuti rapid tes dan hasilnya negatif. Memang dia mengaku jika mobil dinas milik istrinya sering menjemput pasien positif yang sembuh.
” Alhamdulillah tes bersama dr Rika negatif dan Istri Wawako, Ibu Reni Indrayani juga sudah tiga kali tes negatif. Namun dia minta sekali lagi tes, karena dia habis operasi, Untuk pasien yang diantar pak 199 harus dijemput pak Fajero..sudah menjadi kewajiban pemkot Prabumulih,” terang.Ridho.
Lebih jauh Adik kandung Wagub Sumsel Mawardi Yahya ini menerangkan jika dirinya menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk ” Berdamai dengan covid -19″. Artinya aktivitas akan berjalan seperti biasa, namun protokol kesehatan harus dikedepankan.
Masyarakat harus tetap menjaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan dengan sabun.
” Kesehatan harus dijaga, perekonomian harus juga diselamatkan. Namun tetap disiplin patuhi protokol kesehatan. Kasihan banyak pengangguran. Kita siap jika hal ini diterapkan.
Senada , Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr Tedjo menjelaskan bahwa langkah pertama penanganan covid-19 di Prabumulih menghambat penyebaran dengan rapid tes yang menyasar ODP, PDP dan orang dalam perjalanan.
” Rapid tes merupakan tes awal menuju swab.Rapid tes yang lama sisa 68. Rencana akan kita tambah1000 lagi,” tandasnya
Tidak ada komentar
Posting Komentar