Banjir Mengakibatkan Sawah Di Kecamatan SDU Gagal Panen
Muara Enim, Liputansumsel.com
Hujan deras yang turun membasahi sejak Kamis hingga malam Jum’at mengakibatkan banjir. Sekitar 10 hektare sawah Ataran Pauh Ijang Desa Siring Agung Kecamatan Semande Darat Ulu (SDU) Kabupaten Muara Enim, Sumetera Selatan mengalami rusak parah, Juma’t (1/5/2020).
Akibat Hujan deras yang menyebabkan debit air meningkat hingga banjir tersebut telah merusak pematang sawah dan tanggul saluran irigasi sehingga kondisi ini membuat banyak tanaman padi milik warga rusak dan habis terbawa arus atau tertutup lumpur.
Setidaknya tercatat ada sekitar 10 Hektar sawah gagal panen, Hujan deras tersebut juga merusak beberapa jembatan penghubung desa ke area persawahan. Serta mengakibat kan saluran irigasi Desa Aremantai terbawa hanyut kurang lebih sampai 5 meter.
Banjir tersebut juga menyebabkan beberapa pipa air bersih pamsimas Desa Siring Agung juga terbawa arus sehingga hingga air bersih Desa Siring Agung mati total.
Salah seorang petani Mudarman (46)
mengatakan hujan deras yang mengguyur di mulai sejak hari Kamis hingga Jum’at,"terangnya.
“Dari hari Kamis siang hingga Jum’at
pagi Curah hujan yang sangat lebat,
Sehinggah Debet air Anak sungai Ataran Pauh Ijang meluap dan tidak tertampung lagi mengakibatkan Banjir bandang. Ada sekitar kurang lebih 10 hektare persawahan kami yang Rusak parah, dan gagal gagal panen tahun ini pak,” ucapnya.
Kepala Desa Siringagung Kecamatan Nur Komala juga mengatakan bahwa,
“Sejak hari Kamis hinggah Jum’at telah terjadi hujan deras sehinggah Air sungai meluap dan membanjiri sawah warga serta membuat beberapa jembatan dan pipa air bersih hanyut,” ungkapnya.
“Saat ini kami telah mengirimkan surat dan telah menghubungi pihak Kecamatan Semendo Darat Ulu dan pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk menindak lanjuti hal ini,”ujar Kades Siring Agung.
Hujan deras yang turun membasahi sejak Kamis hingga malam Jum’at mengakibatkan banjir. Sekitar 10 hektare sawah Ataran Pauh Ijang Desa Siring Agung Kecamatan Semande Darat Ulu (SDU) Kabupaten Muara Enim, Sumetera Selatan mengalami rusak parah, Juma’t (1/5/2020).
Akibat Hujan deras yang menyebabkan debit air meningkat hingga banjir tersebut telah merusak pematang sawah dan tanggul saluran irigasi sehingga kondisi ini membuat banyak tanaman padi milik warga rusak dan habis terbawa arus atau tertutup lumpur.
Setidaknya tercatat ada sekitar 10 Hektar sawah gagal panen, Hujan deras tersebut juga merusak beberapa jembatan penghubung desa ke area persawahan. Serta mengakibat kan saluran irigasi Desa Aremantai terbawa hanyut kurang lebih sampai 5 meter.
Banjir tersebut juga menyebabkan beberapa pipa air bersih pamsimas Desa Siring Agung juga terbawa arus sehingga hingga air bersih Desa Siring Agung mati total.
Salah seorang petani Mudarman (46)
mengatakan hujan deras yang mengguyur di mulai sejak hari Kamis hingga Jum’at,"terangnya.
“Dari hari Kamis siang hingga Jum’at
pagi Curah hujan yang sangat lebat,
Sehinggah Debet air Anak sungai Ataran Pauh Ijang meluap dan tidak tertampung lagi mengakibatkan Banjir bandang. Ada sekitar kurang lebih 10 hektare persawahan kami yang Rusak parah, dan gagal gagal panen tahun ini pak,” ucapnya.
Kepala Desa Siringagung Kecamatan Nur Komala juga mengatakan bahwa,
“Sejak hari Kamis hinggah Jum’at telah terjadi hujan deras sehinggah Air sungai meluap dan membanjiri sawah warga serta membuat beberapa jembatan dan pipa air bersih hanyut,” ungkapnya.
“Saat ini kami telah mengirimkan surat dan telah menghubungi pihak Kecamatan Semendo Darat Ulu dan pemerintah Kabupaten Muara Enim untuk menindak lanjuti hal ini,”ujar Kades Siring Agung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar