Pemkot Palembang Siapkan Gelontorkan Dana Rp.116 Miliar Menanggulangi Pandemi Covid-19
Palembang, Liputan Sumsel .Com - Pemerintah Kota Palembang menyiapkan dana senilai Rp116 miliar untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
Wali Kota Palembang H Harnojoyo, mengatakan, dana tersebut berasal dari pergeseran dana hibah pemerintah yang tidak terpakai mendesak.
Dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan, antara lain, Alat Perlindung Diri (APD) tenaga medis, dan alat logistik untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Secepatnya dana itu kita alokasikan sesuai kebutuhan. Setelah ini masing-masing Dinas akan memberi tahu apa saja yang diperlukan,," ujar Wali Kota Palembang Harnojoyo, usai memimpin rapat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kota Palembang, di rumah dinasnya, Kamis (2/4/2020).
Rapat ini ini dihadiri Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, Sekda Ratu Dewa, Gugus Tugas Penanganan covid-19, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Palembang.
Sejumlah hal dibahas dalam rapat koordinasi itu.
Antara lain, pembatasan orang luar masuk ke Palembang, dan penerapan pembatasan sosial berskala besar, yang merupakan kebijakan Presiden RI Joko Widodo.
Juga dibahas soal kelangkaan masker.
Terkait hal ini, Wali Kota Harnojoyo mengatakan, pemerintah kota melalui Wakil Wali Kota Fitrianti Agustinda telah mengadakan kerja sama secara langsung bersama pelaku usaha tersebut.
"Tapi, tentu masker yang dibuat pelaku usaha harus memenuhi ambang batas," ujarnya.
Masalah kelangkaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang saat wabah menjadi salah satu persoalan, dikarena para pendonor khawatir akan keselamatan mereka.
Hal ini dikemukakan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dalam rapat tersebut.
"Ini terjadi tidak hanya di Palembang, di PMI seluruh Indonesia. Kita tetap melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut, tentunya dengan melakukan jemput bola kepada anggota tetap pendonor darah yang tergabung di PMI," ujar Fitrianti.
Harnojoyo menambahkan, pihaknya juga menggalang dana sukarela dari pejabat eselon II, III dan IV untuk membantu penanggulangan Covid-19.
"Alhamdulillah, dana sumbangan telah terkumpul Rp 80 juta. Ke depan akan kita imbau tidak hanya ASN tapi juga pengusaha, untuk melakukan sumbangan sukarela dalam upaya penanganan wabah ini," demikian Harnojoyo.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Ayus Astoni, menjelaskan per 1 April 2020, jumlah ODP di kota Palembang ada sebanyak 307 orang, dengan rincian sebanyak 130 lepas (bebas, red) ODP, yang masih ODP ada 117 orang.
"Sementara PDP ada 12 orang, yang terkonfirmasi negatif ada 7 orang dan sisanya masih menunggu hasil. Dan juga ada 2 warga Palembang positif Covid-19, 1 meninggal dunia dan 1 masih dirawat di RSMH Palembang hingga saat ini," dr Ayus menuturkan (Rl/A2)
Wali Kota Palembang H Harnojoyo, mengatakan, dana tersebut berasal dari pergeseran dana hibah pemerintah yang tidak terpakai mendesak.
Dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan, antara lain, Alat Perlindung Diri (APD) tenaga medis, dan alat logistik untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Secepatnya dana itu kita alokasikan sesuai kebutuhan. Setelah ini masing-masing Dinas akan memberi tahu apa saja yang diperlukan,," ujar Wali Kota Palembang Harnojoyo, usai memimpin rapat gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Kota Palembang, di rumah dinasnya, Kamis (2/4/2020).
Rapat ini ini dihadiri Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, Sekda Ratu Dewa, Gugus Tugas Penanganan covid-19, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Palembang.
Sejumlah hal dibahas dalam rapat koordinasi itu.
Antara lain, pembatasan orang luar masuk ke Palembang, dan penerapan pembatasan sosial berskala besar, yang merupakan kebijakan Presiden RI Joko Widodo.
Juga dibahas soal kelangkaan masker.
Terkait hal ini, Wali Kota Harnojoyo mengatakan, pemerintah kota melalui Wakil Wali Kota Fitrianti Agustinda telah mengadakan kerja sama secara langsung bersama pelaku usaha tersebut.
"Tapi, tentu masker yang dibuat pelaku usaha harus memenuhi ambang batas," ujarnya.
Masalah kelangkaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang saat wabah menjadi salah satu persoalan, dikarena para pendonor khawatir akan keselamatan mereka.
Hal ini dikemukakan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dalam rapat tersebut.
"Ini terjadi tidak hanya di Palembang, di PMI seluruh Indonesia. Kita tetap melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah tersebut, tentunya dengan melakukan jemput bola kepada anggota tetap pendonor darah yang tergabung di PMI," ujar Fitrianti.
Harnojoyo menambahkan, pihaknya juga menggalang dana sukarela dari pejabat eselon II, III dan IV untuk membantu penanggulangan Covid-19.
"Alhamdulillah, dana sumbangan telah terkumpul Rp 80 juta. Ke depan akan kita imbau tidak hanya ASN tapi juga pengusaha, untuk melakukan sumbangan sukarela dalam upaya penanganan wabah ini," demikian Harnojoyo.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, Ayus Astoni, menjelaskan per 1 April 2020, jumlah ODP di kota Palembang ada sebanyak 307 orang, dengan rincian sebanyak 130 lepas (bebas, red) ODP, yang masih ODP ada 117 orang.
"Sementara PDP ada 12 orang, yang terkonfirmasi negatif ada 7 orang dan sisanya masih menunggu hasil. Dan juga ada 2 warga Palembang positif Covid-19, 1 meninggal dunia dan 1 masih dirawat di RSMH Palembang hingga saat ini," dr Ayus menuturkan (Rl/A2)
Tidak ada komentar
Posting Komentar