BLK dan Karangtaruna OKI Produksi Ribuan Masker untuk Dibagi Secara Gratis
OKI---LiputanSumSel.Com Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama dengan Karang Taruna Kabupaten OKI, memproduksi ribuan masker untuk membantu penanganan darurat Corona Virusdisease 2019 (Covid-19).
“Bersama dengan Kararang Taruna, kami menargetkan produksi masker sebanyak 1.000 lembar perhari sebagai wujud nyata dukungan dalam penanggulangan Covid-19,” kata Kepala Dinas Ketenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKI, Imlan Khairun, Jum'at, (3/4).
Pembuatan masker kain itu, kata dia, nantinya akan didistribusikan ke sejumlah instansi terkait khususnya tenaga medis dan akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kepala UPTD Balai Latihan Kerja, Fitriyadi, SP mengungkap upaya ini untuk menyiasati langkanya masker di pasaran.
"Mereka menjahit masker berbahan kain oxford di ruang dari siang hingga sore hari" ungkap Fitriyadi
Pengerjaan masker menurut dia didobel agar lebih aman dan bisa dipakai beberapa kali.
"Masker dimodifikasi bisa dimasukan tisu didalamnya, bisa juga dipakai beberapa kali" ungkap dia.
Fitriyadi menjelaskan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan mengawasi prosesnya agar hasil masker sesuai standar yang dipakai tenaga medis.
Masker yang sudah jadi akan disterilkan terlebih dahulu kemudian disalurkan ke gugus depan Covid-19 Kabupaten OKI.
"Kita target seminggu dapat menghasilkan 10.000 masker untuk tim gugus tugas. Setelah itu pembuatan untuk warga dan dibagikan secara gratis," tutup Fitriyadi.(PD)
“Bersama dengan Kararang Taruna, kami menargetkan produksi masker sebanyak 1.000 lembar perhari sebagai wujud nyata dukungan dalam penanggulangan Covid-19,” kata Kepala Dinas Ketenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKI, Imlan Khairun, Jum'at, (3/4).
Pembuatan masker kain itu, kata dia, nantinya akan didistribusikan ke sejumlah instansi terkait khususnya tenaga medis dan akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kepala UPTD Balai Latihan Kerja, Fitriyadi, SP mengungkap upaya ini untuk menyiasati langkanya masker di pasaran.
"Mereka menjahit masker berbahan kain oxford di ruang dari siang hingga sore hari" ungkap Fitriyadi
Pengerjaan masker menurut dia didobel agar lebih aman dan bisa dipakai beberapa kali.
"Masker dimodifikasi bisa dimasukan tisu didalamnya, bisa juga dipakai beberapa kali" ungkap dia.
Fitriyadi menjelaskan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan mengawasi prosesnya agar hasil masker sesuai standar yang dipakai tenaga medis.
Masker yang sudah jadi akan disterilkan terlebih dahulu kemudian disalurkan ke gugus depan Covid-19 Kabupaten OKI.
"Kita target seminggu dapat menghasilkan 10.000 masker untuk tim gugus tugas. Setelah itu pembuatan untuk warga dan dibagikan secara gratis," tutup Fitriyadi.(PD)
Tidak ada komentar
Posting Komentar