Dongkrak Pendapatan Daerah, HD Maksimalkan Pengangkutan Batubara dengan KA
PALEMBANG - liputansumsel.com--Gubernur Sumsel H. Herman Deru terus menggali sejumlah potensi di Sumsel yang dapat meningkatkan pendapatan daerah. Termasuk juga memaksimalkan pemanfaatan kereta api khususnya dalam pengangkutan batubara dengan membangun jalur tambahan.
Menurut HD, pengangkutan batubara melalui jalur khusus salah satunya dengan menggunakan angkutan kereta api sudah diterapkan. Bahkan, hal itu dilakukan sejak diberlakukannya Peraturan Gubernur Nomor 74.
"Ini kerja komperhensif antara Kemenhub, Kementerian Energi dan pastinya Pemprov. Sejak adanya Pergub nomor 74 kita terapkan pengangkutan batubara melalui jalur khusus, salah satu alternatifnya kereta api," kata HD saat meninjau Stasiun Simpang, Keramasan, Rabu (5/2).
Dia mengungkapkan, ada tiga moda yang digunakan dalam pengangkutan batubara di Sumsel. Mulai dari pusat tambang, batubara diangkut menggunakan truk dan kontainer menuju stasiun.
"Dari stasiun memakai kereta api. Tentunya lebih efisien dan tidak banyak gangguan lalu lintas. Setelah di stasiun simpang diangkut lagi menggunakan truk ke terminal khusus untuk selanjutnya disebar baik untuk ekspor maupun penggunaan di dalam negeri," jelasnya.
Dia mengatakan, kinerja yang dilakukan BUMD bidang pembangunan salah satunya PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) saat ini sudah cukup baik. Bahkan BUMD tersebut dinilai tidak kalah berperan dalam mendukung penyediaan jalur khusus kereta api pengangkut batubara.
"Selama ini saya hanya memonitor. Saat ini saya membuktikan sendiri, ternyata kerjanya otentik dan konkrit," tuturnya.
Kedepan, dia mengharapkan BUMD yang ada di Sumsel memiliki produk bukan hanya batubara sehingga tidak hanya mendukung program pemerintah, tapi juga bisa bersama-sama memajukan Sumsel.
"Setelah punya produk tentu akan berdampak banyak. Meningkatnya ekspor SDA, tertibnya lalu lintas, membuka peluang bagi tenaga kerja kita, dan terpenting berkontribusi terhadap pendapatan daerah," paparnya.
Kendati begitu, pendapatan daerah tetap harus dikawal agar pemanfaatannya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
"Pendapatan daerah ini harus terkelola dengan baik agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Dia juga menginginkan nantinya, kawasan tersebut menjadi pusat tempat penyaluran Sumber Daya Alam lain.
"Harapan kita disini nantinya ada stasiun induk bukan hanya batubara, SDA lain seperti perkebunan, pertanian, sawit dan lainnya," pungkasnya. (tim)
Menurut HD, pengangkutan batubara melalui jalur khusus salah satunya dengan menggunakan angkutan kereta api sudah diterapkan. Bahkan, hal itu dilakukan sejak diberlakukannya Peraturan Gubernur Nomor 74.
"Ini kerja komperhensif antara Kemenhub, Kementerian Energi dan pastinya Pemprov. Sejak adanya Pergub nomor 74 kita terapkan pengangkutan batubara melalui jalur khusus, salah satu alternatifnya kereta api," kata HD saat meninjau Stasiun Simpang, Keramasan, Rabu (5/2).
Dia mengungkapkan, ada tiga moda yang digunakan dalam pengangkutan batubara di Sumsel. Mulai dari pusat tambang, batubara diangkut menggunakan truk dan kontainer menuju stasiun.
"Dari stasiun memakai kereta api. Tentunya lebih efisien dan tidak banyak gangguan lalu lintas. Setelah di stasiun simpang diangkut lagi menggunakan truk ke terminal khusus untuk selanjutnya disebar baik untuk ekspor maupun penggunaan di dalam negeri," jelasnya.
Dia mengatakan, kinerja yang dilakukan BUMD bidang pembangunan salah satunya PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) saat ini sudah cukup baik. Bahkan BUMD tersebut dinilai tidak kalah berperan dalam mendukung penyediaan jalur khusus kereta api pengangkut batubara.
"Selama ini saya hanya memonitor. Saat ini saya membuktikan sendiri, ternyata kerjanya otentik dan konkrit," tuturnya.
Kedepan, dia mengharapkan BUMD yang ada di Sumsel memiliki produk bukan hanya batubara sehingga tidak hanya mendukung program pemerintah, tapi juga bisa bersama-sama memajukan Sumsel.
"Setelah punya produk tentu akan berdampak banyak. Meningkatnya ekspor SDA, tertibnya lalu lintas, membuka peluang bagi tenaga kerja kita, dan terpenting berkontribusi terhadap pendapatan daerah," paparnya.
Kendati begitu, pendapatan daerah tetap harus dikawal agar pemanfaatannya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
"Pendapatan daerah ini harus terkelola dengan baik agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Dia juga menginginkan nantinya, kawasan tersebut menjadi pusat tempat penyaluran Sumber Daya Alam lain.
"Harapan kita disini nantinya ada stasiun induk bukan hanya batubara, SDA lain seperti perkebunan, pertanian, sawit dan lainnya," pungkasnya. (tim)
Tidak ada komentar
Posting Komentar