Desak Bentuk Pulau Khusus Koruptor
PALEMBANG -liputansumsel.com-- Direktur Komunikasi dan Politik TKD Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Sumatera Selatan, H. Eddy Rianto, SH, MH, besok, Rabu (26/2/2020) akan memimpin aksi damai mendesak dibentuknya Pulau Khusus untuk Napi Koruptor. Penjara khusus itu diyakini mampu membuat efek takut, bukan sekadar efek jera.
"Ke depan, yang harus diciptakan itu efek takut, bukan sekadar efek jera. Untuk itu, kita minta pemerintah membuat penjara khusus untuk Napi Koruptor di pulau khusus. Masak, Napi koruptor masih bisa Plesiran, bahkan jalan-jalan ke luar negeri," kata Eddy Rianto, Koordinator Aksi Aliansi Pemuda Peduli Dana Pajak Rakyat (APP-DPR) Sumatera Selatan.
Eddy mencontohkan, Napi koruptor Setya Novanto seenaknya plesiran, jalan-jalan ke mall/toko bangunan. Contoh lain, Napi koruptor Gayus Tambunan dengan santai nonton Tennis di Bali, Plesiran terbang ke Singapura, makan-makan di Restoran. "Padahal, status mereka masih sebagai Napi Koruptor. Artinya, tidak ada efek jera, makanya yang harus diciptakan ke depan bukan sekadar efek jera, tapi beri efek takut dengan penjara khusus koruptor di pulau khusus," kata Eddy, yang juga mantan Anggota DPRD Sumsel itu.
Apalagi saat ini, lanjut Eddy, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri adalah salah seorang putra terbaik asal Sumatera Selatan, setelah Antasari Azhar. "Kita minta beliau untuk "bersih-bersih rumah" di wilayah Sumatera Selatan. Tentunya, selain konsentrasi beliau yang tengah mengusut kasus-kasus dugaan korupsi di Tanah Air," pintanya.
Bentuk keseriusan meminta pengusutan kasus-kasus dugaan korupsi itu, lanjut Eddy, APP-DPR sudah mengirimkan surat-surat laporan dugaan korupsi kepada Presiden RI Bapak Jokowi, Ketua KPK, Jaksa Agung, Jamwas Kejaksaan Agung melalui pos kilat khusus tercatat. "Besok, kami akan sampaikan juga aspirasi ini dalam bentuk aksi damai ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Laporan juga akan kami sampaikan kepada Kapolda Sumatera Selatan," ujar Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Sumsel itu.
Eddy juga mengimbau para aktivis penggiat anti-korupsi di Sumatera Selatan, juga mahasiswa di Sumatera Selatan yang peduli pada pemberantasan korupsi, untuk bergabung dalam aksi damai ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan, Jl. Gub. H. Bastari, SU I/Jakabaring, Palembang, besok (Rabu, 26 Februari 2020) pukul 10.00 WIB.
"Mari para aktivis, mahasiswa, wartawan, pemuda, dan masyarakat di Sumatera Selatan untuk bergabung dalam aksi anti-korupsi kita besok. Saya yakin aksi ini ada manfaat untuk Indonesia yang bersih dan sejahtera sesuai dengan instruksi Bapak Jokowi, Presiden RI," kata Eddy.(*)
"Ke depan, yang harus diciptakan itu efek takut, bukan sekadar efek jera. Untuk itu, kita minta pemerintah membuat penjara khusus untuk Napi Koruptor di pulau khusus. Masak, Napi koruptor masih bisa Plesiran, bahkan jalan-jalan ke luar negeri," kata Eddy Rianto, Koordinator Aksi Aliansi Pemuda Peduli Dana Pajak Rakyat (APP-DPR) Sumatera Selatan.
Eddy mencontohkan, Napi koruptor Setya Novanto seenaknya plesiran, jalan-jalan ke mall/toko bangunan. Contoh lain, Napi koruptor Gayus Tambunan dengan santai nonton Tennis di Bali, Plesiran terbang ke Singapura, makan-makan di Restoran. "Padahal, status mereka masih sebagai Napi Koruptor. Artinya, tidak ada efek jera, makanya yang harus diciptakan ke depan bukan sekadar efek jera, tapi beri efek takut dengan penjara khusus koruptor di pulau khusus," kata Eddy, yang juga mantan Anggota DPRD Sumsel itu.
Apalagi saat ini, lanjut Eddy, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri adalah salah seorang putra terbaik asal Sumatera Selatan, setelah Antasari Azhar. "Kita minta beliau untuk "bersih-bersih rumah" di wilayah Sumatera Selatan. Tentunya, selain konsentrasi beliau yang tengah mengusut kasus-kasus dugaan korupsi di Tanah Air," pintanya.
Bentuk keseriusan meminta pengusutan kasus-kasus dugaan korupsi itu, lanjut Eddy, APP-DPR sudah mengirimkan surat-surat laporan dugaan korupsi kepada Presiden RI Bapak Jokowi, Ketua KPK, Jaksa Agung, Jamwas Kejaksaan Agung melalui pos kilat khusus tercatat. "Besok, kami akan sampaikan juga aspirasi ini dalam bentuk aksi damai ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Laporan juga akan kami sampaikan kepada Kapolda Sumatera Selatan," ujar Wakil Ketua DPD Partai Nasdem Sumsel itu.
Eddy juga mengimbau para aktivis penggiat anti-korupsi di Sumatera Selatan, juga mahasiswa di Sumatera Selatan yang peduli pada pemberantasan korupsi, untuk bergabung dalam aksi damai ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan, Jl. Gub. H. Bastari, SU I/Jakabaring, Palembang, besok (Rabu, 26 Februari 2020) pukul 10.00 WIB.
"Mari para aktivis, mahasiswa, wartawan, pemuda, dan masyarakat di Sumatera Selatan untuk bergabung dalam aksi anti-korupsi kita besok. Saya yakin aksi ini ada manfaat untuk Indonesia yang bersih dan sejahtera sesuai dengan instruksi Bapak Jokowi, Presiden RI," kata Eddy.(*)
Tidak ada komentar
Posting Komentar