Bupati Muba DRA dan Forkopimda Beri bantuan kepada warga SP.3 dari Bencana banjir Tahunan
MUBA-liputansumsel.com- Melalui jalur Sungai Muara Pigi anak Sungai Musi dengan jarak tempuh kurang lebih selama 45 menit dan menggunakan perahu ketek, Bupati Musi Banyuasin (Muba) Dr H Dodi Reza Alex didampingi Dandim 0401 Muba dan Kapolres Muba melakukan peninjauan langsung korban banjir di SP.3 Desa Jud 1 Kecamatan Sanga Desa.
"Saya bersama jajaran Pemkab Muba dan unsur Forkopimda sengaja datang langsung kesini, ingin memastikan warga saya dalam keadaan selamat, walau terpencil dan penduduk yang sedikit namun di tengah bencana tetap bisa diurusi dan di perhatikan dengan baik,"ujar Dodi.
Dikatakan Bupati Dodi, tindak lanjut dari peninjauan langsung kesini untuk selanjutnya akan diambil kebijakan dan sikap kedepan, bagaimana supaya penderitaan tahunan ini tidak berulang dialami oleh warga disini.
"Memang tidak manusiawi, kalau di musim kemarau terjadi bencana karhutlah sedangkan musim penghujan justru banjir. Oleh karena itu sekembali dari sini saya minta OPD terkait segera carikan lahan untuk dijadikan relokasi pemukiman warga di SP3 ini. Inventarisir dan anggarkan secepat mungkin, usulan ini prioritas, kalau bisa masuk dalam anggaran perubahan tahun ini. Saya tidak mau lagi dengar bencana tahunan seperti ini lagi yang menimpa warga, karena untuk banjir sendiri tidak bisa dicegah karena meluapnya siklus air sungai musi,"pungkas Dodi.
Doktor lulusan Universitas Padjajaran ini juga menyebutkan, daerah SP.3 ini agak beda karena kawasan transmigrasi, selama ini di bawah kawasan kementrian termasuk pendanaan operasional guru dan tenaga kesehatan melalui APBN dari pusat.
"Kewenangan kami terbatas dibandingkan dengan daerah di Muba yang lainnya, tapi kalau sudah dilepas dari kementerian, wewenang diserahkan ke Pemkab Muba, maka insyaallah tidak akan lagi terdengar laporan-laporan yang selama ini kita dengar. Saya pastikan hal tersebut tidak melanggar aturan yang ada, tapi kalau wewenang sudah di kami apapun itu akan dilakukan agar masyarakat bisa sejahtera,"ucapnya.
Dodi juga mengintruksikan agar pihak Dinsos, BPBD dan Dinkes agar memantau kondisi masyarakat yang masih bertahan disini, bantu kebutuhan masyarakat tapi tentunya tidak bisa begini terus maka harus ada solusi permanen. Dihimbau kepada warga disana agar berhati-hati dan anak-anak tolong dijaga jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan
"Mudah-mudahan kedatangan kami ini bisa menyelami perasaan dan harapan warga disini dan bisa melakukan relokasi secepatnya. Saya tidak melihat ras, suku dan agama apapun, selagi dia memegang administrasi sebagai warga Muba, mereka tetap menjaei tanggung jawab saya sebagai pimpinan daerah,"tutupnya.
Pada kesempaan tersebut Bupati Muba menyerahkan bantuan kepada korban banjir sebanyak 20 KK, berupa bahan sembako seperti beras, mie instan, tepung, gula, susu dan lainnya lagi. Turut hadir Kepala BPBD, Disnakertrans, Dinkominfo dan Dinas Sosial Kabupaten Muba.(agung/rill).
"Saya bersama jajaran Pemkab Muba dan unsur Forkopimda sengaja datang langsung kesini, ingin memastikan warga saya dalam keadaan selamat, walau terpencil dan penduduk yang sedikit namun di tengah bencana tetap bisa diurusi dan di perhatikan dengan baik,"ujar Dodi.
Dikatakan Bupati Dodi, tindak lanjut dari peninjauan langsung kesini untuk selanjutnya akan diambil kebijakan dan sikap kedepan, bagaimana supaya penderitaan tahunan ini tidak berulang dialami oleh warga disini.
"Memang tidak manusiawi, kalau di musim kemarau terjadi bencana karhutlah sedangkan musim penghujan justru banjir. Oleh karena itu sekembali dari sini saya minta OPD terkait segera carikan lahan untuk dijadikan relokasi pemukiman warga di SP3 ini. Inventarisir dan anggarkan secepat mungkin, usulan ini prioritas, kalau bisa masuk dalam anggaran perubahan tahun ini. Saya tidak mau lagi dengar bencana tahunan seperti ini lagi yang menimpa warga, karena untuk banjir sendiri tidak bisa dicegah karena meluapnya siklus air sungai musi,"pungkas Dodi.
Doktor lulusan Universitas Padjajaran ini juga menyebutkan, daerah SP.3 ini agak beda karena kawasan transmigrasi, selama ini di bawah kawasan kementrian termasuk pendanaan operasional guru dan tenaga kesehatan melalui APBN dari pusat.
"Kewenangan kami terbatas dibandingkan dengan daerah di Muba yang lainnya, tapi kalau sudah dilepas dari kementerian, wewenang diserahkan ke Pemkab Muba, maka insyaallah tidak akan lagi terdengar laporan-laporan yang selama ini kita dengar. Saya pastikan hal tersebut tidak melanggar aturan yang ada, tapi kalau wewenang sudah di kami apapun itu akan dilakukan agar masyarakat bisa sejahtera,"ucapnya.
Dodi juga mengintruksikan agar pihak Dinsos, BPBD dan Dinkes agar memantau kondisi masyarakat yang masih bertahan disini, bantu kebutuhan masyarakat tapi tentunya tidak bisa begini terus maka harus ada solusi permanen. Dihimbau kepada warga disana agar berhati-hati dan anak-anak tolong dijaga jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan
"Mudah-mudahan kedatangan kami ini bisa menyelami perasaan dan harapan warga disini dan bisa melakukan relokasi secepatnya. Saya tidak melihat ras, suku dan agama apapun, selagi dia memegang administrasi sebagai warga Muba, mereka tetap menjaei tanggung jawab saya sebagai pimpinan daerah,"tutupnya.
Pada kesempaan tersebut Bupati Muba menyerahkan bantuan kepada korban banjir sebanyak 20 KK, berupa bahan sembako seperti beras, mie instan, tepung, gula, susu dan lainnya lagi. Turut hadir Kepala BPBD, Disnakertrans, Dinkominfo dan Dinas Sosial Kabupaten Muba.(agung/rill).
Tidak ada komentar
Posting Komentar