Di Duga Di Tanam Dalam Kawasan Hutan Lindung Polres Pagaralam Bongkar Sindikat Penanam Ganja Tiga Hektar
Pagaralam,Liputansumsel.com - Dipimpin langsung oleh Kapolres Satuan Reserse Narkoba Polres Pagar Alam membongkar temuan ladang ganja seluas tiga hektare di kawasan perbukitan Padi Ampe, Sumatera Selatan, Jumat (17/1). Tanaman ganja tersebut diduga ditanam di kawasan hutan lindung.
Kapolres Pagar Alam Ajun Komisaris Besar (AKBP) Dolly Gumara S.Ik MH mengatakan bahwa penemuan tersebut bermula dari informasi masyarakat mengenai penjualan ganja di Kota Pagar Alam yang marak terjadi.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengendus keberadaan R, pengedar ganja di kawasan tersebut.R pun berhasil ditangkap di rumah kontrakannya di, Kecamatan Pagar Alam Utara, pada Kamis (16/1) malam.
Dari penangkapan R, polisi menyita barang bukti berupa dua toples ganja basah. Mereka lantas melakukan pengembangan hingga akhirnya mengetahui lokasi ladang tanaman ganja tersebut.
"R mengaku dia beli langsung di ladang. Dia beli dua toples itu Rp600 ribu. Malam itu juga kami pergi ke lokasi kebunnya," ujar Dolly, Jumat (17/1).
Penyidik pergi ke desa terdekat dari lokasi kejadian pada Kamis (16/1) pukul 23.00. Dari desa terdekat, tidak ada akses jalan yang bisa dilalui kendaraan sehingga harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 4 jam.
Setibanya di lokasi pukul 03.00, polisi segera melakukan penggerebekan di gubuk yang ada di sekitar ladang ganja. Dari dalam gubuk, dua orang tersangka diamankan.
"Dari pengakuan warga sekitar, kawasan itu masuk ke hutan lindung. Namun kami perlu mengecek lagi lebih jauh. Namun memang kawasan hutan di sekitar ladang ganja itu jauh sekali dari pemukiman, hanya bisa ditempuh jalan kaki," ujar dia.
Modus penanaman yang dilakukan para tersangka yakni menyembunyikan tanaman ganja tersebut di antara semak belukar yang tinggi.
Dari penyisiran penyidik, luasan lahan yang ditanami ganja mencapai tiga hektare. Berdasarkan penyelidikan sementara, tanaman ganja tersebut berusia tiga bulan dan dengan tinggi tanaman 50-70 sentimeter.
"Mereka ini sistemnya jual cepat. Jadi sekali menanam bisa langsung dihabiskan karena sudah ada yang pesan. Untuk peredarannya di sekitar Pagar Alam, tapi masih kami kembangkan karena kemungkinan juga diedarkan ke luar daerah," kata dia.
Kapolres Pagar Alam Ajun Komisaris Besar (AKBP) Dolly Gumara S.Ik MH mengatakan bahwa penemuan tersebut bermula dari informasi masyarakat mengenai penjualan ganja di Kota Pagar Alam yang marak terjadi.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengendus keberadaan R, pengedar ganja di kawasan tersebut.R pun berhasil ditangkap di rumah kontrakannya di, Kecamatan Pagar Alam Utara, pada Kamis (16/1) malam.
Dari penangkapan R, polisi menyita barang bukti berupa dua toples ganja basah. Mereka lantas melakukan pengembangan hingga akhirnya mengetahui lokasi ladang tanaman ganja tersebut.
"R mengaku dia beli langsung di ladang. Dia beli dua toples itu Rp600 ribu. Malam itu juga kami pergi ke lokasi kebunnya," ujar Dolly, Jumat (17/1).
Penyidik pergi ke desa terdekat dari lokasi kejadian pada Kamis (16/1) pukul 23.00. Dari desa terdekat, tidak ada akses jalan yang bisa dilalui kendaraan sehingga harus ditempuh dengan berjalan kaki selama 4 jam.
Setibanya di lokasi pukul 03.00, polisi segera melakukan penggerebekan di gubuk yang ada di sekitar ladang ganja. Dari dalam gubuk, dua orang tersangka diamankan.
"Dari pengakuan warga sekitar, kawasan itu masuk ke hutan lindung. Namun kami perlu mengecek lagi lebih jauh. Namun memang kawasan hutan di sekitar ladang ganja itu jauh sekali dari pemukiman, hanya bisa ditempuh jalan kaki," ujar dia.
Modus penanaman yang dilakukan para tersangka yakni menyembunyikan tanaman ganja tersebut di antara semak belukar yang tinggi.
Dari penyisiran penyidik, luasan lahan yang ditanami ganja mencapai tiga hektare. Berdasarkan penyelidikan sementara, tanaman ganja tersebut berusia tiga bulan dan dengan tinggi tanaman 50-70 sentimeter.
"Mereka ini sistemnya jual cepat. Jadi sekali menanam bisa langsung dihabiskan karena sudah ada yang pesan. Untuk peredarannya di sekitar Pagar Alam, tapi masih kami kembangkan karena kemungkinan juga diedarkan ke luar daerah," kata dia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar