Kehabisan Ongkos, 4 Orang Tua Pasien Thalasemia Nekat Tunggu Gubernur Pulang Ngantor
Palembang -liputansumsel.com-- Setelah sebelumnya didatangi Quenza Vinef Supraja, 5, bocah korban siraman minyak panas pagi-pagi di Griya Agung, Gubernur Sumsel H.Herman Deru kini lagi-lagi didatangi warganya. Bedanya kali ini, empat warga tersebut mendatanginya langsung ke kantor Gubernur pada Kamis (12/12) sore, sesaat sebelum Ia meninggalkan kantor.
Mereka ini adalah empat orang tua pasien yang tengah menderita penyakit Talasemia (kelainan darah). Mereka berasal dari empat kabupaten yang berbeda yakni asal Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) dan Kabupaten Lahat.
Keempatnya, Yeti, Sofia, Marhama, Mursini nekat datang menemui Gubernur karena kehabisan ongkos usai menghantarkan anak-anak mereka berobat rutin ke Palembang dua kali setiap bulannya.
Meski harus menunggu hingga satu jam lebih, empat warga Sumsel itu akhirnya bisa bertemu dan diterima oleh orang nomor satu di Sumsel untuk meminta pertolongan. Tak butih waktu lama, usai mendengarkan sejumlah keluhan empat keluarga pasien itu, Herman Deru langsung merespon semua penanganan masalah tersebut pada Basnaz Sumsel.
"Ya sesuai arahan pak Gubernur, empat orang tua pasien tadi sudah kami antar ke penginapan. Mudah-mudahan atas bantuan Pak Gubernur mereka sudah bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing," jelas Ketua Baznas Sumsel, Drs Najib Haitami.
Baznas Sumsel sendiri tambah Najib memang memiliki Tim Layanan Aktif yang bertugas untuk melayani masyarakat dengan kasus-kasua seperti ini. Berbekal informasi yang didapat kata Najib biasanya tim akan langsung bergerak menangani kebutuhan mereka.
Selain karena tak punya lagi ongkos pulang kerumah, kedatangan para orang tua pasien itu menurut Najib guna meminta pendampingan dan biaya dalam rangka pengobatan anaknya termasuk transportasi dari tempat asalnya untuk berobat rutin.
" Kebetulan biaya berobat sudah ditanggung BPJS, nah kedatangan mereka ini sekaligus meminta bantuan pendampingan dan biaya transportasi pada Pak Gubernur. Karena memang mereka harus rutin berobat dua kali dalam satu bulan," paparnya.
Najib memprediksi kedatangan empat warga ini lantaran sebelumnya mereka sudah mendengar cerita dari mulut ke mulut soal kebiasaan Gubernur HD yang selalu tak sungkan membantu warganya yang tengah kesusahan.
"Saya kira mungkin mereka ini saling kenal di rumah sakit yang sama saat berobat, kemudian cerita sana sini lalu nekat kesini meminta bantuan kepada Gubernur ," tambahnya.
Seperti yang sudah diketahui, selain empat warga ini sebelumnya Gubernur Sumsel H.Herman Deru juga ramai menjadi bahan perbincangan di jagat medsos lantaran responnya membantu kemudahan pengobatan Quenza Vinef Supraja, 5, bocah korban siraman minyak panas melalui Baznas Sumsel pada pertengahan Oktober lalu.
Kemudian berturut-turut Baznas Sumsel atas arahan HD telah memberikan pendampingan dan bantuan pada beberapa warga lainnya yakni Alqatiri bin Hasan Basri (7) warga desa Srijabo Kabupaten Ogan Ilir yang menderita jantung bocor. Kemudian Sholihin bin Rustam (19) warga desa Kerta Mulya Kecamatan Madang Suku I Kabupaten OKU Timur dengan keluhan yang sama. Serta Juwita (13) warga Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin mendapatkan bantuan pembiayaan operasi tumor kelenjar air liur. (tim hms)
Mereka ini adalah empat orang tua pasien yang tengah menderita penyakit Talasemia (kelainan darah). Mereka berasal dari empat kabupaten yang berbeda yakni asal Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) dan Kabupaten Lahat.
Keempatnya, Yeti, Sofia, Marhama, Mursini nekat datang menemui Gubernur karena kehabisan ongkos usai menghantarkan anak-anak mereka berobat rutin ke Palembang dua kali setiap bulannya.
Meski harus menunggu hingga satu jam lebih, empat warga Sumsel itu akhirnya bisa bertemu dan diterima oleh orang nomor satu di Sumsel untuk meminta pertolongan. Tak butih waktu lama, usai mendengarkan sejumlah keluhan empat keluarga pasien itu, Herman Deru langsung merespon semua penanganan masalah tersebut pada Basnaz Sumsel.
"Ya sesuai arahan pak Gubernur, empat orang tua pasien tadi sudah kami antar ke penginapan. Mudah-mudahan atas bantuan Pak Gubernur mereka sudah bisa pulang ke kampung halamannya masing-masing," jelas Ketua Baznas Sumsel, Drs Najib Haitami.
Baznas Sumsel sendiri tambah Najib memang memiliki Tim Layanan Aktif yang bertugas untuk melayani masyarakat dengan kasus-kasua seperti ini. Berbekal informasi yang didapat kata Najib biasanya tim akan langsung bergerak menangani kebutuhan mereka.
Selain karena tak punya lagi ongkos pulang kerumah, kedatangan para orang tua pasien itu menurut Najib guna meminta pendampingan dan biaya dalam rangka pengobatan anaknya termasuk transportasi dari tempat asalnya untuk berobat rutin.
" Kebetulan biaya berobat sudah ditanggung BPJS, nah kedatangan mereka ini sekaligus meminta bantuan pendampingan dan biaya transportasi pada Pak Gubernur. Karena memang mereka harus rutin berobat dua kali dalam satu bulan," paparnya.
Najib memprediksi kedatangan empat warga ini lantaran sebelumnya mereka sudah mendengar cerita dari mulut ke mulut soal kebiasaan Gubernur HD yang selalu tak sungkan membantu warganya yang tengah kesusahan.
"Saya kira mungkin mereka ini saling kenal di rumah sakit yang sama saat berobat, kemudian cerita sana sini lalu nekat kesini meminta bantuan kepada Gubernur ," tambahnya.
Seperti yang sudah diketahui, selain empat warga ini sebelumnya Gubernur Sumsel H.Herman Deru juga ramai menjadi bahan perbincangan di jagat medsos lantaran responnya membantu kemudahan pengobatan Quenza Vinef Supraja, 5, bocah korban siraman minyak panas melalui Baznas Sumsel pada pertengahan Oktober lalu.
Kemudian berturut-turut Baznas Sumsel atas arahan HD telah memberikan pendampingan dan bantuan pada beberapa warga lainnya yakni Alqatiri bin Hasan Basri (7) warga desa Srijabo Kabupaten Ogan Ilir yang menderita jantung bocor. Kemudian Sholihin bin Rustam (19) warga desa Kerta Mulya Kecamatan Madang Suku I Kabupaten OKU Timur dengan keluhan yang sama. Serta Juwita (13) warga Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin mendapatkan bantuan pembiayaan operasi tumor kelenjar air liur. (tim hms)
Tidak ada komentar
Posting Komentar