Herman Deru Minta Dana CSR Bantu UMKM
PALEMBANG-liputansumsel.com-- Derasnya budaya modern masuk ke Indonesia di tengah pesatnya kemajuan teknologi dewasa ini kalangan anak muda atau generasi millenial diharapkan tetap memiliki jati diri yakni menanamkan sikap peduli dengan lingkungan sekitar.
Harapan tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru saat hadir dalam perayaan HUT ke-6 Forum CSR Kesos Sumsel dan HUT ke-1 CSR Millenials Kesejahteraan Sosial Sumsel degan tema "Harmony and Colaboration with All Generation In South Sumatera yang digelar di Palembang, Sabtu (7/12).
Dengan didampingi Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia , gubernur menegaskan, pengaruh dari berkembangnya teknologi bagi generasi milenial dikhawatirkan akan menggerus rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu Herman Deru meminta semua elemen masyarakat untuk turut andil dalam kegiatan sosial membantu kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan
"Kepada seluruh elemen baik unsur pemerintah, BUMN/BUMD, komunitas untuk turut peduli dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dia menyebut keberadaan Forum CSR Kessos bertujuan mengkonsolidasikan, merencanakan, melakukan dan mengawasi CSR dari perusahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan masyarakat di lingkungan sekitar. Merangkul
berbagai perusahaan yang ada di Sumsel dalam menyalurkan program CSR agar tepat sasaran. Karena itu semua perusahaan swasta aktif dimintanya jangan malu mengeluarkan CSR meskipun jumlahnya sedikit.
"Jangan dinilai besar kecilnya. Jangan malu-malu keluarkan saja CSR. Walaupun kecil berikan saja . Karena tugas yang di emban Forum CSR ini untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arah dan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam visi dan misi Sumsel Maju untuk Semua. Yakni hilang kemiskinan di Sumatera Selatan,” tegas Herman Deru.
Sementara itu, Ketua CSR Provinsi Sumsel, Sementara itu Ketua Forum CSR Kesos Sumsel J Rianthony Nata Kesuma mengatakan, kegiatan yang digelar merupakan bagian dari upaya penggalangan dana atau donasi individu masyarakat baik yang bekerja dalam lingkungan perusahaan atau masyarakat umum.
" Kebaradaan forum ini adalah menjadi wadah menjembatani, memasilitasi dan mengkoordinir mengatasi masalah sosial. target tujuan sustanaible tour. Termasuk menanggulangi bencana dan kemiskinan serta lainnya," jelas Rianthony. (tim hms)
Harapan tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru saat hadir dalam perayaan HUT ke-6 Forum CSR Kesos Sumsel dan HUT ke-1 CSR Millenials Kesejahteraan Sosial Sumsel degan tema "Harmony and Colaboration with All Generation In South Sumatera yang digelar di Palembang, Sabtu (7/12).
Dengan didampingi Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj. Febrita Lustia , gubernur menegaskan, pengaruh dari berkembangnya teknologi bagi generasi milenial dikhawatirkan akan menggerus rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu Herman Deru meminta semua elemen masyarakat untuk turut andil dalam kegiatan sosial membantu kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan
"Kepada seluruh elemen baik unsur pemerintah, BUMN/BUMD, komunitas untuk turut peduli dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Dia menyebut keberadaan Forum CSR Kessos bertujuan mengkonsolidasikan, merencanakan, melakukan dan mengawasi CSR dari perusahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan masyarakat di lingkungan sekitar. Merangkul
berbagai perusahaan yang ada di Sumsel dalam menyalurkan program CSR agar tepat sasaran. Karena itu semua perusahaan swasta aktif dimintanya jangan malu mengeluarkan CSR meskipun jumlahnya sedikit.
"Jangan dinilai besar kecilnya. Jangan malu-malu keluarkan saja CSR. Walaupun kecil berikan saja . Karena tugas yang di emban Forum CSR ini untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arah dan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam visi dan misi Sumsel Maju untuk Semua. Yakni hilang kemiskinan di Sumatera Selatan,” tegas Herman Deru.
Sementara itu, Ketua CSR Provinsi Sumsel, Sementara itu Ketua Forum CSR Kesos Sumsel J Rianthony Nata Kesuma mengatakan, kegiatan yang digelar merupakan bagian dari upaya penggalangan dana atau donasi individu masyarakat baik yang bekerja dalam lingkungan perusahaan atau masyarakat umum.
" Kebaradaan forum ini adalah menjadi wadah menjembatani, memasilitasi dan mengkoordinir mengatasi masalah sosial. target tujuan sustanaible tour. Termasuk menanggulangi bencana dan kemiskinan serta lainnya," jelas Rianthony. (tim hms)
Tidak ada komentar
Posting Komentar