Deteksi Dini Karhutla, Manfaatkan Kecanggihan IT
PALEMBANG- liputansumsel.com-- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Akhmad Najib membuka Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) Pemadam Kebakaran sebagai tindak lanjuti dari upaya pencegahan dan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Sumatera Selatan, Rakor digelar hotel Swarnadwipa Palembang, Rabu (11/12) malam.
Rakorda ini bertujuan untuk meningkatkan peran pemadam Kebakaran dalam Pencegahan, pengawasan dan pengendalian kebakaran serta pembuatan peta rawan kebakaran berbasis IT di Provinsi Sumatera Selatan sehingga bencana kabut asap akibat karhutla yang terjadi di Tahun 2019 tidak terulang lagi pada Tahun 2020 mendatang.
Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Akhmad Najib menyebut rakor yang digelar dinilai sangat tepat dalam rangka pencegahankarhutla di Sumsel. Terlebih diera global saat ini menurut Najib para petugas pemantau penanggulangan kebakaran harus melakukan upaya deteksi dini akan adanya potensi kebakaran dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Saya minta seluruh peserta rakor ini dapat menguasai IT guna mengetahui lokasi melalui pemetaan wilayah rawan kebakaran," tegasnya.
Dia menyebut, masih kurangnya partisipasi masyarakat dan pihak terkait juga sangat berpengaruh dalam upaya pencegahan karhutla di Sumsel. Untuk itu dia mengingatkan agar warga banyak dilibatkan dalam kegiatan yang terkait dengan upaya pencegahan karhutla.
"Berikan informasi yang benar kepada masyarakat terutama ada disekitar hutan dan kawasan rawan karhutla," imbuhnya.
Terkait dengan rakor dia meminta agar dapat memupuk jiwa korsa, semagat juang, profesionalitas petugas Pemadam Kebakaran dalam melayani dan melindungi masyarakat dari bencana kebakaran dapat ditingkatkan.
"Rakorda ini harus menghasilkan suatu rumusan yang bisa membawa dampak signifikan dalam pencegahan penanggulangan kebakaran di wilayah Sumatera Selatan," tandasnya. (tim hms)
Rakorda ini bertujuan untuk meningkatkan peran pemadam Kebakaran dalam Pencegahan, pengawasan dan pengendalian kebakaran serta pembuatan peta rawan kebakaran berbasis IT di Provinsi Sumatera Selatan sehingga bencana kabut asap akibat karhutla yang terjadi di Tahun 2019 tidak terulang lagi pada Tahun 2020 mendatang.
Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Akhmad Najib menyebut rakor yang digelar dinilai sangat tepat dalam rangka pencegahankarhutla di Sumsel. Terlebih diera global saat ini menurut Najib para petugas pemantau penanggulangan kebakaran harus melakukan upaya deteksi dini akan adanya potensi kebakaran dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Saya minta seluruh peserta rakor ini dapat menguasai IT guna mengetahui lokasi melalui pemetaan wilayah rawan kebakaran," tegasnya.
Dia menyebut, masih kurangnya partisipasi masyarakat dan pihak terkait juga sangat berpengaruh dalam upaya pencegahan karhutla di Sumsel. Untuk itu dia mengingatkan agar warga banyak dilibatkan dalam kegiatan yang terkait dengan upaya pencegahan karhutla.
"Berikan informasi yang benar kepada masyarakat terutama ada disekitar hutan dan kawasan rawan karhutla," imbuhnya.
Terkait dengan rakor dia meminta agar dapat memupuk jiwa korsa, semagat juang, profesionalitas petugas Pemadam Kebakaran dalam melayani dan melindungi masyarakat dari bencana kebakaran dapat ditingkatkan.
"Rakorda ini harus menghasilkan suatu rumusan yang bisa membawa dampak signifikan dalam pencegahan penanggulangan kebakaran di wilayah Sumatera Selatan," tandasnya. (tim hms)
Tidak ada komentar
Posting Komentar