Oknum Guru SMKN 1 Sekayu Diduga Pungli
MUBA -- liputansumsel.com -- Hari Guru baru saja berlalu dan profesi guru sangatlah mulia dan seorang guru adalah suri tauladan atau panutan, tentunya selalu mendapat tempat yang luar biasa di hati setiap orang.
Namun, entah apa yang merasukinya,salah seorang Oknum guru di SMK N 1 Sekayu. Pasalnya dengan dalih untuk keperluan praktek seni, guru Seni Budaya ini menginstruksikan kepada siswa kelas X untuk mengumpulkan uang dengan alasan untuk keperluan sewa pakaian dan peralatan makeup.
Hal ini terungkap, ketika salah seorang siswa tanpa sengaja menceritakan hal tersebut kepada awak media, Rabu 27/11/2019.
Menurut penjelasannya siswa tersebut yang wanti-wanti namanya minta dirahasiakan mengatakan, setiap siswa kelas X, yang laki-laki wajib mengumpulkan uang sebesar Rp.50.000 dan perempuan sebesar Rp.70.000
Berdasarkan data yang dihimpun awak media, jumlah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 224 perempuan dan 138 laki diwajibkan untuk mengumpulkan uang agar bisa mengikuti ujian praktek seni.
Dana tersebut menurutnya, dikumpulkan kepada salah satu guru berinisial (HLM) yang merupakan guru Seni Budaya, yang nantinya akan digunakan untuk sewa baju dan pembelian peralatan makeup.
Namun yang membuat sebagian siswa kecewa adalah, baju yang digunakan atau dipakai secara bergantian untuk masing - masing kelompok. Bahkan peralatan makeup yang digunakan adalah peralatan makeup yang lama dan ditakutkan sudah kadaluarsa sehingga sebagian siswi justru menggunakan alat makeup mereka sendiri.
"Baju yang digunakan ada banyak kak, tergantung dari tari yang ditampilkan, tapi tetap saja dipakai secara bergantian, karena jumlah siswanya banyak". kata salah seorang siswa.
"Selain itu, makeup yang digunakan juga alat makeup lama, sponnya sudah hitam dan bedaknya sudah mau habis, jadi sebagian kami menggunakan makeup sendiri," jelas siswi lainnya.
Berdasarkan informasi dikalangan siswa, praktek seni tersebut sudah dilaksanakan beberapa tahun terakhir dengan dalih mengambil nilai dan selalu memungut biaya kepada siswa dan dengan dalih yang sama.
Selanjutnya, namun jika dihitung jumlah biaya yang di keluarkan untuk sewa pakaian dan penggunaan peralatan makeup bekas, tidak sesuai dgn biaya yang ditarik dari siswa, sehingga diduga kuat oknum guru terkait mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Sekayu, Susnila, S.Pd MM, ketika dikonfirmasi, Kamis 28/11 terkait hal tersebut membenarkan uang tersebut guna sewa makeup dan pakaian.
"kalau menurut laporan guru ke ibu itu untuk sewa pakaian dan makeup. Untuk siswa yang tidak mampu tidak di paksa silahkan bawa sendiri. Setiap tahun ibu guru tersebut memang begitu dan saya tidak bisa menghalangi karena untuk siswa berekspresi," ujar Susnila.
Selanjutnya ketika dilontarkan pertanyaan terkait jumlah uang yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi Makeup alias bekas.
"Kalau makeup itu tidak mungkin semua baru, mungkin sudah pernah di pakai, makeup penganten aja ada yang bekas. Dan jika ada wali murid yang merasa keberatan di harapkan dan silahkan datang ke sekolah, saya senang jika wali murid datang dan menyampaikan keberatannya kepada kami agar kami bisa cari solusi," tutur Susnila. (tim)
Namun, entah apa yang merasukinya,salah seorang Oknum guru di SMK N 1 Sekayu. Pasalnya dengan dalih untuk keperluan praktek seni, guru Seni Budaya ini menginstruksikan kepada siswa kelas X untuk mengumpulkan uang dengan alasan untuk keperluan sewa pakaian dan peralatan makeup.
Hal ini terungkap, ketika salah seorang siswa tanpa sengaja menceritakan hal tersebut kepada awak media, Rabu 27/11/2019.
Menurut penjelasannya siswa tersebut yang wanti-wanti namanya minta dirahasiakan mengatakan, setiap siswa kelas X, yang laki-laki wajib mengumpulkan uang sebesar Rp.50.000 dan perempuan sebesar Rp.70.000
Berdasarkan data yang dihimpun awak media, jumlah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 224 perempuan dan 138 laki diwajibkan untuk mengumpulkan uang agar bisa mengikuti ujian praktek seni.
Dana tersebut menurutnya, dikumpulkan kepada salah satu guru berinisial (HLM) yang merupakan guru Seni Budaya, yang nantinya akan digunakan untuk sewa baju dan pembelian peralatan makeup.
Namun yang membuat sebagian siswa kecewa adalah, baju yang digunakan atau dipakai secara bergantian untuk masing - masing kelompok. Bahkan peralatan makeup yang digunakan adalah peralatan makeup yang lama dan ditakutkan sudah kadaluarsa sehingga sebagian siswi justru menggunakan alat makeup mereka sendiri.
"Baju yang digunakan ada banyak kak, tergantung dari tari yang ditampilkan, tapi tetap saja dipakai secara bergantian, karena jumlah siswanya banyak". kata salah seorang siswa.
"Selain itu, makeup yang digunakan juga alat makeup lama, sponnya sudah hitam dan bedaknya sudah mau habis, jadi sebagian kami menggunakan makeup sendiri," jelas siswi lainnya.
Berdasarkan informasi dikalangan siswa, praktek seni tersebut sudah dilaksanakan beberapa tahun terakhir dengan dalih mengambil nilai dan selalu memungut biaya kepada siswa dan dengan dalih yang sama.
Selanjutnya, namun jika dihitung jumlah biaya yang di keluarkan untuk sewa pakaian dan penggunaan peralatan makeup bekas, tidak sesuai dgn biaya yang ditarik dari siswa, sehingga diduga kuat oknum guru terkait mengambil keuntungan dari kegiatan tersebut.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Sekayu, Susnila, S.Pd MM, ketika dikonfirmasi, Kamis 28/11 terkait hal tersebut membenarkan uang tersebut guna sewa makeup dan pakaian.
"kalau menurut laporan guru ke ibu itu untuk sewa pakaian dan makeup. Untuk siswa yang tidak mampu tidak di paksa silahkan bawa sendiri. Setiap tahun ibu guru tersebut memang begitu dan saya tidak bisa menghalangi karena untuk siswa berekspresi," ujar Susnila.
Selanjutnya ketika dilontarkan pertanyaan terkait jumlah uang yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi Makeup alias bekas.
"Kalau makeup itu tidak mungkin semua baru, mungkin sudah pernah di pakai, makeup penganten aja ada yang bekas. Dan jika ada wali murid yang merasa keberatan di harapkan dan silahkan datang ke sekolah, saya senang jika wali murid datang dan menyampaikan keberatannya kepada kami agar kami bisa cari solusi," tutur Susnila. (tim)
Tidak ada komentar
Posting Komentar