HBAP Berikan Bantuan Di Desa Penyandingan dan Pulau Panggung Enim
Muara Enim, Liputansumsel.com
Walaupun Project PLTU Sumsel-VIII masih pada tahap pembangunan atau konstruksi melalui Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang merupakan konsorsium antara PT Bukit Asam dengan China Huadian Co Ltd. Namun, kontribusinya kepada masyarakat sekitar sudah mulai tampak.
Terlihat dari banyaknya tenaga kerja pribumi atau masyarakat sekitar yang dilibatkan dalam tahap konstruksi pembangunan PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia 2×600 MW ini.
Selain dari itu, management HBAP secara konsisten memberikan kontribusi kepada masyarakat di ring satu perusahaan terkait kebutuhan masyarakat. Meskipun, perusahaan belum mempunyai penghasilan. Sehingga belum ada kewajiban untuk mengeluarkan dana CSR.
Deputy General Manager HBAP, Gusti Anggara saat dibincangi, Rabu (13/11/2019) mengatakan, proyek ini adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan elektrifikasi di Indonesia.
“Insya Allah kami akan menjadi backbone keandalan pasokan listrik di sumatera kedepannya, sehingga nantinya tidak ada lagi krisis listrik di Sumatera,” tutur Gusti.
Menurut Gusti, jika listrik sudah mengalir dengan baik. Maka, fasilitas-fasilitas pendukung untuk kemajuan anak negeri bisa dibangun segera, sehingga generasi bangsa dari daerah khususnya di Kabupaten Muara Enim akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak dari perkotaan.
“Dan juga kami harap, ini akan menjadi motor tumbuhnya perekonomian di daerah sekitar perusahaan, khususnya di Kabupaten Muara Enim dan Sumatera secara umum,” harapnya.
Sekalipun sebenarnya, lanjut Gusti, pihaknya belum mempunyai return atau penghasilan yang secara regulasi belum ada kewajiban untuk melakukan CSR. Tetapi, pihaknya akan terus berupaya memberikan sumbangsih aktif kepada warga khususnya yang berada di ring satu perusahaan.
Ada beberapa sumbangsih yang telah disalurkan oleh pihaknya kepada masyarakat disekitar perusahaan, seperti pemberian sapu kurban, pengasapan jentik nyamuk yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
“Selain itu, kita juga telah membantu perbaikan jembatan gantung di Desa Penyandingan. Bantuan untuk masjid berupa kipas angin, sound system, perbaikan tempat wudhu dan perbaikan pintu masjid di Masjid Umi Zahra Desa Pulau Panggung Enim Kecamatan Tanjung Agung,” terangnya.
“Semoga Itikad baik dari kami dapat bermanfaat bagi warga sekitar.
Dengan segala kekurangan, kami mohon dukungan dari seluruh warga ring satu khususnya dan warga Kabupate Muara Enim dan Sumsel pada umumnya,” ujarnya.
Walaupun Project PLTU Sumsel-VIII masih pada tahap pembangunan atau konstruksi melalui Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang merupakan konsorsium antara PT Bukit Asam dengan China Huadian Co Ltd. Namun, kontribusinya kepada masyarakat sekitar sudah mulai tampak.
Terlihat dari banyaknya tenaga kerja pribumi atau masyarakat sekitar yang dilibatkan dalam tahap konstruksi pembangunan PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia 2×600 MW ini.
Selain dari itu, management HBAP secara konsisten memberikan kontribusi kepada masyarakat di ring satu perusahaan terkait kebutuhan masyarakat. Meskipun, perusahaan belum mempunyai penghasilan. Sehingga belum ada kewajiban untuk mengeluarkan dana CSR.
Deputy General Manager HBAP, Gusti Anggara saat dibincangi, Rabu (13/11/2019) mengatakan, proyek ini adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan elektrifikasi di Indonesia.
“Insya Allah kami akan menjadi backbone keandalan pasokan listrik di sumatera kedepannya, sehingga nantinya tidak ada lagi krisis listrik di Sumatera,” tutur Gusti.
Menurut Gusti, jika listrik sudah mengalir dengan baik. Maka, fasilitas-fasilitas pendukung untuk kemajuan anak negeri bisa dibangun segera, sehingga generasi bangsa dari daerah khususnya di Kabupaten Muara Enim akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak dari perkotaan.
“Dan juga kami harap, ini akan menjadi motor tumbuhnya perekonomian di daerah sekitar perusahaan, khususnya di Kabupaten Muara Enim dan Sumatera secara umum,” harapnya.
Sekalipun sebenarnya, lanjut Gusti, pihaknya belum mempunyai return atau penghasilan yang secara regulasi belum ada kewajiban untuk melakukan CSR. Tetapi, pihaknya akan terus berupaya memberikan sumbangsih aktif kepada warga khususnya yang berada di ring satu perusahaan.
Ada beberapa sumbangsih yang telah disalurkan oleh pihaknya kepada masyarakat disekitar perusahaan, seperti pemberian sapu kurban, pengasapan jentik nyamuk yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.
“Selain itu, kita juga telah membantu perbaikan jembatan gantung di Desa Penyandingan. Bantuan untuk masjid berupa kipas angin, sound system, perbaikan tempat wudhu dan perbaikan pintu masjid di Masjid Umi Zahra Desa Pulau Panggung Enim Kecamatan Tanjung Agung,” terangnya.
“Semoga Itikad baik dari kami dapat bermanfaat bagi warga sekitar.
Dengan segala kekurangan, kami mohon dukungan dari seluruh warga ring satu khususnya dan warga Kabupate Muara Enim dan Sumsel pada umumnya,” ujarnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar