Pemkab Muba Gelar Pertemuan Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting
MUBA-LIPUTANSUMSEL- Stunting tidak hanya berkaitan dengan lambatnya pertumbuhan fisik anak yang disebabkan kurang gizi kronis. Stunting berpengaruh pula kepada tidak maksimalnya perkembangan otak anak hingga memengaruhi kemampuan belajar dan mental.
Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diperlukan kesadaran semua pihak. Bertempat di Aula Wisma Atlet Sekayu, Kamis (24/10/2019) Pemkab Muba melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan kegiatan pertemuan Konvergensi Penurunan Stunting Kecamatan di Kabupaten Muba.
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin melalui Kepala Dinkes Kabupaten Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS menyampaikan bahwa menurut data riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2018, menemukan 30,8% anak balita mengalami stunting, sedangkan di Kabupaten Muba tercatat prevalensi stunting pada balita 10,12%.
"Konvergensi percepatan pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama mensasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting. Penyelenggaraan intervensi, baik gizi spesifik maupun gizi sensitive, secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting,"ujar Azmi.
Dikatakannya juga, perlu dilakukan delapan aksi konvergensi/ aksi intergrasi yaitu meliputi, analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data serta review kinerja tahunan.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Muba, dr Sriwijayani selaku ketua pelaksana mengatakan, tujuan Konvergensi Penurunan Stunting Kecamatan di Kabupaten Muba yaitu, mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting melalui lima pilar penting penanganan stunting diantaranya konvergensi program, kemudian meningkatnya kerjasama dan dukungan lintas sector dan lintas program di kecamatan dan desa dalam rangka penurunan angka stunting. Selanjutnya memfokuskan penurunan prevalensi stunting melalui intervensi sensitive dan spesifik.
"Adapun peserta pertemuan ini diikuti sebanyak 115 orang peserta berasal dari LP dan LS tingkat Kabupaten dan Kecamatan di wilayah Kabupaten Muba. Materi yang disampaikan yaitu penguatan intervensi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Muba dan pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung program penurunan angka stunting di desa,"bebernya.(agung/rill).
Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diperlukan kesadaran semua pihak. Bertempat di Aula Wisma Atlet Sekayu, Kamis (24/10/2019) Pemkab Muba melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan kegiatan pertemuan Konvergensi Penurunan Stunting Kecamatan di Kabupaten Muba.
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin melalui Kepala Dinkes Kabupaten Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS menyampaikan bahwa menurut data riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan Tahun 2018, menemukan 30,8% anak balita mengalami stunting, sedangkan di Kabupaten Muba tercatat prevalensi stunting pada balita 10,12%.
"Konvergensi percepatan pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama mensasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting. Penyelenggaraan intervensi, baik gizi spesifik maupun gizi sensitive, secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting,"ujar Azmi.
Dikatakannya juga, perlu dilakukan delapan aksi konvergensi/ aksi intergrasi yaitu meliputi, analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data serta review kinerja tahunan.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Muba, dr Sriwijayani selaku ketua pelaksana mengatakan, tujuan Konvergensi Penurunan Stunting Kecamatan di Kabupaten Muba yaitu, mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting melalui lima pilar penting penanganan stunting diantaranya konvergensi program, kemudian meningkatnya kerjasama dan dukungan lintas sector dan lintas program di kecamatan dan desa dalam rangka penurunan angka stunting. Selanjutnya memfokuskan penurunan prevalensi stunting melalui intervensi sensitive dan spesifik.
"Adapun peserta pertemuan ini diikuti sebanyak 115 orang peserta berasal dari LP dan LS tingkat Kabupaten dan Kecamatan di wilayah Kabupaten Muba. Materi yang disampaikan yaitu penguatan intervensi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Muba dan pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung program penurunan angka stunting di desa,"bebernya.(agung/rill).
Tidak ada komentar
Posting Komentar