Melalui Seminar Neuroparenting, Guru di Muba Diharapkan Mampu Terapkan Pola Asuh Anak Berbasis Otak
Muba-liputansumsel-, Dalam rangka memenuhi harapan dan dambaan semua orang tua agar terwujudnya anak-anak yang berprestasi, punya kemampuan dan kecerdasan baik dari sisi ilmu dunia maupun ilmu akherat, maka perlu diterapkan pola asuh pada anak berbasis otak.
Demikian disampaikan Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi, saat membuka acara Seminar Neuroparenting dengan tema "Pengasuhan Anak Berbasis Kinerja Otak" di Opproom Pemkab Muba, Rabu (25/9/2019).
"Artinya kecerdasan dari dua sisi ini sangat diperlukan, bagi anak dan cucu kita. Oleh karena itu pola pendidikan dan pola asuh yang benar memang harus diterapkan sedini mungkin. Nyatanya sekarang barangkali kita masih belum begitu memahami akan pentingnya ini. Dengan canggihnya teknologi dan ilmu penegatahuan, pola asuh bisa dikelola dan di atur dengan benar,"ujar Sekda.
Dikatakan Sekda, Pemkab Muba bekerjasana dengan Sumeks sengaja menghadirkan Dr Amir Zuhdi guna memberikan materi kepada para tenaga pendidik (guru) di Muba untuk memahami pentingnya pola asuh kepada anak berbasis otak.
"Masuk masa pertumbuhan anak ternyata ada batasan kemampuan otak yang sudah harus diberikan/belum boleh diberikan. Artinya kemampuan otak ini ada bagian-bagiannya, misal anak usia dua tahun apakah boleh main gadget?. Kita semua hanya melihat kecanggihan teknologi, namun tidak memperhatika layak atau belum bagi anak. Mereka ini adalah selembar kertas putih dan yang mewarnai pertama adalah orang tua, dan kedua adalah guru,"ucapnya.
Lanjutnya, ",nah melalui pengetahuan tentang neouroparentig ini kita diberikan wawasan betapa pentingnya pengetahuan tentang tata cara pengasuhan anak berbasis kinerja otak. Karena otak ini ada batasannya, seperti Perangkat komputer kalau kepenuhan maka bisa error, begitu juga kemampuan otak kita,"pungkas Apriyadi.
Sementara itu sambutan General Manager Harian Sumeks,Hj Nurseri Marwah mengatakan, pihaknya telah roadshow ke beberapa daerah menggelar seminar neuroparenting, dan kali ini di Kabupaten Muba merupakan seminar ke empat.
"Kami anggap ilmu neuroparenting ini penting di dunia pendidikan, karena di era sekarang banyak orang tua yang belum mengetahui batasan pola asuh bagi anak. Contonya saja apa benar maen gadget bisa diterapkan pada anak usia di bawah lima tahun?, Nah ini tentunya tugas para tenaga pendidik karena berinteraksi pangsung dengan anak dan orang tua wali murid,"ujar Nursery.
Nursery juga berpesan agar para tenaga pendidik PAUD, SD dan SMP yang mengikuti seminar hari ini dapat mengikuti dengan serius. Karena sangat bermanfaat ilmu yang diberikan langsung oleh pakar neuroparenting, Dr Amir Zuhdi.
"Kami apresiasi Pemkab Muba mampu mendatangkan langsung Dr Amir Zuhdi, karena nyatanya sungguh sulit mengatur jadwal dokter pendiri neuroparenting Indonesia ini. Saya juga ucapkan terima kasih ke Dikbud Kabupaten Muba yang dari awal sudah welcome untuk menjalani kerja sama ini. Nah nantinya harapan kedepan pembelajaran ini bisa di masukkan dalam kurikulum sekolah, agar bisa lebih optimal, "bebernya.(agung/rill).
Demikian disampaikan Bupati Muba H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi, saat membuka acara Seminar Neuroparenting dengan tema "Pengasuhan Anak Berbasis Kinerja Otak" di Opproom Pemkab Muba, Rabu (25/9/2019).
"Artinya kecerdasan dari dua sisi ini sangat diperlukan, bagi anak dan cucu kita. Oleh karena itu pola pendidikan dan pola asuh yang benar memang harus diterapkan sedini mungkin. Nyatanya sekarang barangkali kita masih belum begitu memahami akan pentingnya ini. Dengan canggihnya teknologi dan ilmu penegatahuan, pola asuh bisa dikelola dan di atur dengan benar,"ujar Sekda.
Dikatakan Sekda, Pemkab Muba bekerjasana dengan Sumeks sengaja menghadirkan Dr Amir Zuhdi guna memberikan materi kepada para tenaga pendidik (guru) di Muba untuk memahami pentingnya pola asuh kepada anak berbasis otak.
"Masuk masa pertumbuhan anak ternyata ada batasan kemampuan otak yang sudah harus diberikan/belum boleh diberikan. Artinya kemampuan otak ini ada bagian-bagiannya, misal anak usia dua tahun apakah boleh main gadget?. Kita semua hanya melihat kecanggihan teknologi, namun tidak memperhatika layak atau belum bagi anak. Mereka ini adalah selembar kertas putih dan yang mewarnai pertama adalah orang tua, dan kedua adalah guru,"ucapnya.
Lanjutnya, ",nah melalui pengetahuan tentang neouroparentig ini kita diberikan wawasan betapa pentingnya pengetahuan tentang tata cara pengasuhan anak berbasis kinerja otak. Karena otak ini ada batasannya, seperti Perangkat komputer kalau kepenuhan maka bisa error, begitu juga kemampuan otak kita,"pungkas Apriyadi.
Sementara itu sambutan General Manager Harian Sumeks,Hj Nurseri Marwah mengatakan, pihaknya telah roadshow ke beberapa daerah menggelar seminar neuroparenting, dan kali ini di Kabupaten Muba merupakan seminar ke empat.
"Kami anggap ilmu neuroparenting ini penting di dunia pendidikan, karena di era sekarang banyak orang tua yang belum mengetahui batasan pola asuh bagi anak. Contonya saja apa benar maen gadget bisa diterapkan pada anak usia di bawah lima tahun?, Nah ini tentunya tugas para tenaga pendidik karena berinteraksi pangsung dengan anak dan orang tua wali murid,"ujar Nursery.
Nursery juga berpesan agar para tenaga pendidik PAUD, SD dan SMP yang mengikuti seminar hari ini dapat mengikuti dengan serius. Karena sangat bermanfaat ilmu yang diberikan langsung oleh pakar neuroparenting, Dr Amir Zuhdi.
"Kami apresiasi Pemkab Muba mampu mendatangkan langsung Dr Amir Zuhdi, karena nyatanya sungguh sulit mengatur jadwal dokter pendiri neuroparenting Indonesia ini. Saya juga ucapkan terima kasih ke Dikbud Kabupaten Muba yang dari awal sudah welcome untuk menjalani kerja sama ini. Nah nantinya harapan kedepan pembelajaran ini bisa di masukkan dalam kurikulum sekolah, agar bisa lebih optimal, "bebernya.(agung/rill).
Tidak ada komentar
Posting Komentar