Tingkatkan Literasi, DPK Muba Gelar Stakeholder Meeting
SEKAYU-liputansumsel.com-- Minat baca yang saat ini masih rendah di Indonesia masih menjadi persoalan utama yang harus dicarikan solusinya, misalnya saja yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Muba melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Muba bersama Bunda PAUD Muba Hj Thia Yufada yang kian gencar meningkatkan minat baca dan literasi kepada anak usia dini hingga ke kawasan pelosok.
Tidak hanya itu, langkah konkrit yang dilakukan DPK Muba juga dilaksanakannya kegiatan
Stakeholder Meeting Kabupaten Musi Banyuasin perpustakaan berbasis Inklusi Sosial di Ruang rapat Auditorium Pemkab Muba, Rabu (7/8/2019).
“Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan program kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang memiliki tujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui peningkatan kemampuan literasi yang meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan akses informasi," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Muba, Drs Yohanes Yubhar MM.
Lanjut Yohanes, pentingnya meningkatkan Literasi di dalam kehidupan sehari-hari terlebih kepada anak sejak usia dini.
“Literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan dan menjadi pedoman kita bahwa literasi sangat terpenting didalam kehidupan,” terangnya.
Dikatakan, di dalam Perpustakaan Kabupaten, Desa, Sekolah dan komunitas perlu ditingkatkan dalam pelayanan teknologi guna memberikan manfaat agar terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.
“Seperti pengawasan pelaksanaan bantuan sosial yang tepat sasaran, penguatan sistem jaminan sosial, penguatan untuk kesejahteraan masyarakat yang mana penguatan Listerasi agar menjadi kegiatan prioritas untuk mendukung program prioritas percepatan pengurangan kemiskinan informasi,” ungkapnya.
Kemudian Supriatin salah satu warga yang menerapkan manfaat program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial mengucapkan terima kasih kepada kepala dinas DPK Muba yang telah memberikan pengetahuan tambahan wawasan untuk masyarakat bukan hanya pengetahuan atau ilmu dunia kecantikan.
Sementara itu ketika diwawancarai Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Muba, H Ibnu Sa’ad SSos MSi berharap agar Kabupaten Musi Banyuasin dapat menjadi pilot project dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
“Harapan kita Kabupaten Muba dapat menjadi pilot project dan dapat membuktikan manfaat program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, karena konsultan sudah melirik apa yang di perbuat DPK Muba sudah didalam jalur dan ini menjadi lirikan sehingga menjadi salah satu inspirasi oleh Pusat,” harap Ibnu Sa’ad.(agung/rill)
Tidak ada komentar
Posting Komentar