Musim Penghujan, BPBD Ogan Ilir Himbau Warga Waspadai Banjir
Indralaya.---lipitansumsel.com---Hujan deras mengguyur wilayah Sumsel dan sekitarnya sejak lebih dari sepekan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir (OI) menghimbau kepada warga agar waspada bencana banjir, khususnya di wilayah pesisir sungai yang rentan terjadi luapan air sungai. Hal ini dikatakan Kepala BPBD Kabupaten OI Jamhuri, Selasa (4/12) ketika dibincangi di ruang kerjanya.
Dikatakan Jamhuri, di Kabupaten OI ada sembilan Kecamatan yang rawan terjadinya bencana banjir antara lain yakni Kecamatan Muara Kuang, Lubuk Keliat, Payaraman, Tanjung Raja, Pemulutan dan beberapa Kecamatan lainnya di kawasan Indralaya. Lanjut Kepala BPBD OI, mengatasi hal tersebut pihaknya tetap mengedepankan tiga pilar yang telah diinstruksikan oleh Bupati OI.
"Tiga pilar dimaksud yakni bekerjasama dengan unsur TNI, Polri, dan Kepala Desa (Kades) yang berkoordinasi dengan jajaran Camat. Tujuannya untuk melakukan pemantauan dan penanggulangan bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti banjir, angin puting beliung serta longsor, " ujar Jamhuri.
Disamping itu pula ditambahkan Kepala BPBD OI, pihaknya juga telah menyiapkan personil satuan tugas (Satgas), sebanyak 55 personil yang siap diturunkan ke lapangan. Saat disinggung, titik prediksi puncak banjir, menurutnya musim penghujan ini diperkirakan mulai terjadi antara Desember 2018 hingga Februari 2019.
Sementara puncaknya diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2019 mendatang. Dengan titik daerah rawan banjir dan angin terdapat pada sembilan wilayah Kecamatan di-54 Desa yang ada di wilayah Kabupaten OI.
Kesembilan daerah rawan tersebut yang mayoritas masyarakatnya tinggal di daerah bantaran sungai, antara lain, kecamatan Muara Kuang, Tanjung Batu, Tanjung Raja, Payaraman, Rantau Alai Lubuk Keliat, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan dan Pemulutan Induk. Namun dari data akhir 2017 hingga awal 2018 yang lalu daerah yang paling rawan akan bencana banjir yaitu kecamatan Muara Kuang dan Tanjung Batu.
Masih kata kepala BPBD OI, pihaknya sudah melakukan persiapan, selain sudah menyiapkan 55 personil petugas yang siap diturunkan kelapangan juga mempersiapkan perlengkapan lainnya yakni peralatan dan logistik dengan tetap mengedepankan koordinasi dengan semua pihak.
"Koordinasi adalah kuncinya, saat menerima kabar, terjadi bencana, baik itu banjir maupun angin puting beliung, kita langsung melakukan koordinasi dengan semua pihak, baik itu TNI, Kepolisian, Camat, Kades juga terhadap petugas yang akan diturunkan kelapangan", tutup Jamhuri.(rul)
Tidak ada komentar
Posting Komentar