Masyarakat MUBA Akan Gelar Demo Akibat Sering Lakukan Pemadaman Oleh PT MEP
MUBA,liputansumsel - Masyarakat Kecamatan Lalan kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan mengadakan aksi demo apabila pihak PT.Muba Elektrik Power (MEP) tidak bisa memberikan penjelasan secara detail terkait aliran listrik diwilayah nya yang kerap menyalah.
Mesin rusak dan keterlambatan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) yang selalu menjadi alasan utama dari pihak perusahaan, yang menyebabkan tidak beroperasinya mesin yang menangani kelistrikan di daerah terpencil beberapa Desa diwilayah kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin ini.
" Dalam Satu bulan hanya menyala lima kali, dengan sistem digilir, bergantian dengan Desa lain, akibatnya aktivitas masyarakat pengguna listrik lumpuh total, apalagi pada malam hari gelap gulita, hal ini tentu saja masyarakat merasa terganggu, terutama bagi anak anak pelajar yang ingin belajar pada malam hari," Ujar Erik Heriadi SH. Salah satu warga setempat, kamis (13/12).
Juga selain itu dia mengatakan, menurutnya Perusahaan ini diduga setiap tahun mendapat suntikan dana subsidi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Muba lewat program penyertaan modal, namun untuk besaran nominalnya mereka tidak tau, tapi itu bisa dipastikan.
"Walaupun demikian, masyarakat masih dikenakan beban bayaran dengan besaran berkisaran Rp.35 ribu perbulanya, padahal lampu kami jarang hidup, kami minta kepada instansi terkait dalam hal ini Bupati Musi Banyuasin untuk memperifikasi manajemen perusahaan PT Muba Electrik Power(MEP),"ujar mantan ketua himpunan mahasiswa palembang ini.
Kalau tidak, lanjutnya lagi, kami akan melakukan aksi bersama teman teman mahasiswa, dan masyarakat mendatangi perusahaan itu minta penjelasan detail terkait persoalan tersebut, apakah itu salah dari manajemen internal perusahaan, atau hanya alasan saja dengan dali mesin rusak dan sebagainya,"katanya lagi.
Sementara itu Humas PT. Muba Electrik Power, Yusmairin, dikonfirmasi via messenger mengatakan bahwa dia tidak bisa mengambil keputusan terkait hal itu, dan memerintahkan supaya wartawan menelpon langsung Direktur utama PT MEP.
" Ya, tapi kakak tidak bisa mengambil keputusan, telpon saja dia (Direktur utama) ini nomor HP pak nya," Tulis Yusmairin singkat pada dinding messenger facebooknya, kamis (13/12).
Terpisah Direktur PT. Muba Electrik Power (MEP) Humaidi Rozali, dihubungi via handphone pribadinya mengatakan, bahwa dia tidak ada dikantor sedang berada dikota Palembang sedang berkoordinasi sama pihak PT PLN terkait persoalan listrik di kecamatan Lalan.
"Dan Saya sedang di Palembang, koordinasi sama PLN, nanti saya kabari lagi ya,"katanya.(agung).
Mesin rusak dan keterlambatan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) yang selalu menjadi alasan utama dari pihak perusahaan, yang menyebabkan tidak beroperasinya mesin yang menangani kelistrikan di daerah terpencil beberapa Desa diwilayah kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin ini.
" Dalam Satu bulan hanya menyala lima kali, dengan sistem digilir, bergantian dengan Desa lain, akibatnya aktivitas masyarakat pengguna listrik lumpuh total, apalagi pada malam hari gelap gulita, hal ini tentu saja masyarakat merasa terganggu, terutama bagi anak anak pelajar yang ingin belajar pada malam hari," Ujar Erik Heriadi SH. Salah satu warga setempat, kamis (13/12).
Juga selain itu dia mengatakan, menurutnya Perusahaan ini diduga setiap tahun mendapat suntikan dana subsidi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Muba lewat program penyertaan modal, namun untuk besaran nominalnya mereka tidak tau, tapi itu bisa dipastikan.
"Walaupun demikian, masyarakat masih dikenakan beban bayaran dengan besaran berkisaran Rp.35 ribu perbulanya, padahal lampu kami jarang hidup, kami minta kepada instansi terkait dalam hal ini Bupati Musi Banyuasin untuk memperifikasi manajemen perusahaan PT Muba Electrik Power(MEP),"ujar mantan ketua himpunan mahasiswa palembang ini.
Kalau tidak, lanjutnya lagi, kami akan melakukan aksi bersama teman teman mahasiswa, dan masyarakat mendatangi perusahaan itu minta penjelasan detail terkait persoalan tersebut, apakah itu salah dari manajemen internal perusahaan, atau hanya alasan saja dengan dali mesin rusak dan sebagainya,"katanya lagi.
Sementara itu Humas PT. Muba Electrik Power, Yusmairin, dikonfirmasi via messenger mengatakan bahwa dia tidak bisa mengambil keputusan terkait hal itu, dan memerintahkan supaya wartawan menelpon langsung Direktur utama PT MEP.
" Ya, tapi kakak tidak bisa mengambil keputusan, telpon saja dia (Direktur utama) ini nomor HP pak nya," Tulis Yusmairin singkat pada dinding messenger facebooknya, kamis (13/12).
Terpisah Direktur PT. Muba Electrik Power (MEP) Humaidi Rozali, dihubungi via handphone pribadinya mengatakan, bahwa dia tidak ada dikantor sedang berada dikota Palembang sedang berkoordinasi sama pihak PT PLN terkait persoalan listrik di kecamatan Lalan.
"Dan Saya sedang di Palembang, koordinasi sama PLN, nanti saya kabari lagi ya,"katanya.(agung).
Tidak ada komentar
Posting Komentar