Siswa SMPN 2 PALI, Hanyut Saat Ikut Hacking
PALI.liputan sumsel - .Rada Mangisti (13) kelas 2 SMPN 4 Talang Ubi Warga Desa Persiapan Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di duga hanyut tenggelam di sungai batang Hari Liku . Saat melakukan Hacking di sekolahnya Desa Karta Dewa, Minggu (18/11)
Ketika di konfirmasi media Dodi selaku pembina pramuka laki - laki mengatakan bahwa korban tenggelam di sungai batang Hari Liku ada di desa kerta Dewa siswa lainya berteriak-teriak menyebut siswa pramuka tenggelam.
“Kegiatan hacking pada pukul 10.30 WIB. Dan sekitar pukul 11.00 WIB kegiatan selesai, kemudian siswa bersih-bersih dipinggir sungai. Posisi aku membina siswa laki-laki, dan yang perempuan ada pembina lain. Saat itu, posisi korban pertama kali aku ketahui sudah berada diatas, entah siapa yang pertama kali mengangkatnya, karena jarak antara siswa pramuka laki-laki dan perempuan cukup jauh,” ungkap Dodi kepada media ini saat di ruang UGD RSUD PALI.
Kemudian ditambahkan Dodi, dirinya langsung memberikan pertolongan dengan menekan perut korban, tetapi korban tidak sadar-sadar. “Karena tak bergerak lagi, maka kami minta tolong warga sekitar untuk membawa korban ke rumah sakit,” tukasnya.
Sementara itu, Hendra, ayah korban mengatakan bahwa anaknya pamit bersama kawan-kawannya untuk pergi ikuti kegiatan pramuka sekitar pukul 06.00 pagi menggunakan kendaraan jemputan sekolah. “Kami ketahui anak kami masuk ke sungai dari kepala desa yang dihubungi pihak sekolah. Yang kami sesalkan, kenapa pembina pramuka tidak mengetahui anak kami masuk sungai. Karena, melihat jasad anak kami, sepertinya sudah lama tenggelam, sebab, sekujur tubuhnya sudah membiru,” ucapnya.
Ketika di konfirmasi media Dodi selaku pembina pramuka laki - laki mengatakan bahwa korban tenggelam di sungai batang Hari Liku ada di desa kerta Dewa siswa lainya berteriak-teriak menyebut siswa pramuka tenggelam.
“Kegiatan hacking pada pukul 10.30 WIB. Dan sekitar pukul 11.00 WIB kegiatan selesai, kemudian siswa bersih-bersih dipinggir sungai. Posisi aku membina siswa laki-laki, dan yang perempuan ada pembina lain. Saat itu, posisi korban pertama kali aku ketahui sudah berada diatas, entah siapa yang pertama kali mengangkatnya, karena jarak antara siswa pramuka laki-laki dan perempuan cukup jauh,” ungkap Dodi kepada media ini saat di ruang UGD RSUD PALI.
Kemudian ditambahkan Dodi, dirinya langsung memberikan pertolongan dengan menekan perut korban, tetapi korban tidak sadar-sadar. “Karena tak bergerak lagi, maka kami minta tolong warga sekitar untuk membawa korban ke rumah sakit,” tukasnya.
Sementara itu, Hendra, ayah korban mengatakan bahwa anaknya pamit bersama kawan-kawannya untuk pergi ikuti kegiatan pramuka sekitar pukul 06.00 pagi menggunakan kendaraan jemputan sekolah. “Kami ketahui anak kami masuk ke sungai dari kepala desa yang dihubungi pihak sekolah. Yang kami sesalkan, kenapa pembina pramuka tidak mengetahui anak kami masuk sungai. Karena, melihat jasad anak kami, sepertinya sudah lama tenggelam, sebab, sekujur tubuhnya sudah membiru,” ucapnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar