Dies Natalis ke-58 Unsri, Targetkan Jadi Percontohan Dalam Penerapan Kepatuhan Aturan
Palembang, Liputan Sumsel.com -
Dalam rangka Memperingati Dies Natalis yang ke 58. Universitas Sriwijaya gelar Senat terbuka dengan tema Kepatuhan Terhadap Aturan, Akademik Efektif, dan Riset Inovatif dan Aplikatif di Graha Unsri, Jumat (2/11/2018).
Peringatan hari jadi UNSRI ke 58 tersebut dihadiri oleh Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. Dirjen Kemenristekdikti, Dr Muhammad Dimyati, Kepala PPATK Indonesia, H Agus Ahmad Badaruddin SE, M.Sc, Kepala kejaksaan tinggi Sumsel, H Ali mukartoni, SH, MM, Gubernur Sumsel yang diwakili, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ahmad Najib, serta Kapolda Sumsel, Irjen Pol Ir Zulkarnain Adinegara.
Rektor Unsri Prof.Dr.Ir.H. Anis Saggaf.MSCE mengatakan, tahun ini sesuai revolusi industri 4.0 harus bergerak cepat, patuh, berbasis akademik advance. Oleh sebab itu, pihaknya mengundang PPATK dan Kejati. Karena mayoritas pejabat Perguruan Tinggi (PT) banyak bukan orang hukum. Sehingga dosen yang tidak tahu administrasi, tiba-tiba mengurus itu jadi sudah paham.
"Mudah- mudahan Unsri menjadi contoh Perguruan Tinggi yang menerapkan kepatuhan. Selain itu, kita banyak mengelar pelatihan agar melek hukum. Sekarang banyak aturan seperti pengadaan, keuangan, penyaluran dana. Konsep yang saya pegang konsep berjemaah," ujarnya.
Ketika disinggung kesiapan Unsri di era digital, Anis mengungkapkan, pihaknya siap menerapkannya. "Kita siap era digital, kedepan kuliah tidak seperti ini diruangan tapi dimana mana. Seperti di PT di Australia, semuanya menggunakan aplikasi," bebernya.
Untuk peningkatan kualitas dosen, lanjut Anis, sejak 2016 Unsri sudah menggaumkan jurnal untuk dosen. "Dosen tidak lagi melakukan conference, karena itu tidak dinilai. Tidak didanai kalau konference, tapi untuk jurn dananya diberikan. Bahkan, kita berhasil meraih peringkat nomor 2 untuk publikasi jurnal, " bebernya.
Bahkan, Unsri telah menerapkan untuk seluruh prodi. "Sudah ada riset disetiap prodi. Yang sedang diriset saat ini adalah pembuatan handphone kecil, seperti transistor. Sekarang sedang proses risetnya, " katanya.
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi DR Muhammad Dimyati mengatakan, pada Dies Natalies ini merupakan momentum bagi Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas.
"Kita memberikan motivasi kepada mahasiswa dan dosen, karena sekarang masa industri berbasi inovasi. Jadi harus melakukan riset, darma bakti untuk kemajuan.
"Perguruan Tinggi harus memiliki pengembangan inovasi baru yang bisa jadi usaha seperti Gojek. Usaha itu berbasis inovasi, bisa jadi milioner dalam waktu cepat," katanya.
Menurutnya, hampir semua Perguruan Tinggi menggunakan digital. Misal pendidikan jarak jauh, kredit pendidikan sah dengan jarak jauh.
"Semoga cita- cita world class Unsri bisa cepat tercapai. Unsri mau menekankan penelitian ciri, ini variabel Unsri maju menuju world cllas. Sehingga majunya bisa lebih cepat," pungkasnya. (A2)
Dalam rangka Memperingati Dies Natalis yang ke 58. Universitas Sriwijaya gelar Senat terbuka dengan tema Kepatuhan Terhadap Aturan, Akademik Efektif, dan Riset Inovatif dan Aplikatif di Graha Unsri, Jumat (2/11/2018).
Peringatan hari jadi UNSRI ke 58 tersebut dihadiri oleh Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. Dirjen Kemenristekdikti, Dr Muhammad Dimyati, Kepala PPATK Indonesia, H Agus Ahmad Badaruddin SE, M.Sc, Kepala kejaksaan tinggi Sumsel, H Ali mukartoni, SH, MM, Gubernur Sumsel yang diwakili, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ahmad Najib, serta Kapolda Sumsel, Irjen Pol Ir Zulkarnain Adinegara.
Rektor Unsri Prof.Dr.Ir.H. Anis Saggaf.MSCE mengatakan, tahun ini sesuai revolusi industri 4.0 harus bergerak cepat, patuh, berbasis akademik advance. Oleh sebab itu, pihaknya mengundang PPATK dan Kejati. Karena mayoritas pejabat Perguruan Tinggi (PT) banyak bukan orang hukum. Sehingga dosen yang tidak tahu administrasi, tiba-tiba mengurus itu jadi sudah paham.
"Mudah- mudahan Unsri menjadi contoh Perguruan Tinggi yang menerapkan kepatuhan. Selain itu, kita banyak mengelar pelatihan agar melek hukum. Sekarang banyak aturan seperti pengadaan, keuangan, penyaluran dana. Konsep yang saya pegang konsep berjemaah," ujarnya.
Ketika disinggung kesiapan Unsri di era digital, Anis mengungkapkan, pihaknya siap menerapkannya. "Kita siap era digital, kedepan kuliah tidak seperti ini diruangan tapi dimana mana. Seperti di PT di Australia, semuanya menggunakan aplikasi," bebernya.
Untuk peningkatan kualitas dosen, lanjut Anis, sejak 2016 Unsri sudah menggaumkan jurnal untuk dosen. "Dosen tidak lagi melakukan conference, karena itu tidak dinilai. Tidak didanai kalau konference, tapi untuk jurn dananya diberikan. Bahkan, kita berhasil meraih peringkat nomor 2 untuk publikasi jurnal, " bebernya.
Bahkan, Unsri telah menerapkan untuk seluruh prodi. "Sudah ada riset disetiap prodi. Yang sedang diriset saat ini adalah pembuatan handphone kecil, seperti transistor. Sekarang sedang proses risetnya, " katanya.
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi DR Muhammad Dimyati mengatakan, pada Dies Natalies ini merupakan momentum bagi Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kualitas.
"Kita memberikan motivasi kepada mahasiswa dan dosen, karena sekarang masa industri berbasi inovasi. Jadi harus melakukan riset, darma bakti untuk kemajuan.
"Perguruan Tinggi harus memiliki pengembangan inovasi baru yang bisa jadi usaha seperti Gojek. Usaha itu berbasis inovasi, bisa jadi milioner dalam waktu cepat," katanya.
Menurutnya, hampir semua Perguruan Tinggi menggunakan digital. Misal pendidikan jarak jauh, kredit pendidikan sah dengan jarak jauh.
"Semoga cita- cita world class Unsri bisa cepat tercapai. Unsri mau menekankan penelitian ciri, ini variabel Unsri maju menuju world cllas. Sehingga majunya bisa lebih cepat," pungkasnya. (A2)
Tidak ada komentar
Posting Komentar