Muhammad Prananda Prabowo Pantas Dampingi Jokowi.
Jakarta,--liputansumsel.com-- 1 Mei 2018-- Menghadapi pemilihan Presiden 2019, Jaringan Nasional Indonesia Baru (JNIB) mendukung Muhammad Prananda Prabowo sebagai Calon Wakil Presiden dipasang kan dengan Jokowi sebagai Calon Presiden.
Prananda, menurut penilaian, Nachung Tajudin, Ketua Umum JNIB, memiliki kriteria cocok menjadi wakil Presiden dengan beberapa alasan. Alasan pertama, kata Nachung, Prananda mewarisi pemimpin Presiden Pertama Soekarno, beliau merupakan cucu dari Bung Karno,anak daripada Megawati.
Sebagai cucu Soekarno, presiden pertama, pengikut Soekarno baik di partai politik maupun bukan di partai politik pasti mendukung dan memilih Prananda dalam pemilihan Presiden 2019.
“Pengikut Soekarno, terutama Marhaen, memiliki pendukung besar di Tanah Air yang tersebar di berbagai Ormas. Kebanyakan mereka adalah petani yang miskin tanah di pedesaan dan di perkotaan,” tegas Nachung.
Selain itu, Prananda, menurut Nachung, orangnya bersih belum terkait dengan kasus apapun selama ini.
Dalam lapangan kepemimpinan, Prananda memimpin Ekonomi Kreatif dan Situation Room pada di PDI Perjuangan. Selama ini lanjut Nachung, Prananda menjadi konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik, ketika Beliau menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana"--kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi, pada Kongres ke-2 PDI Perjuangan.
Menurut Nachung, Prananda juga dikenal memiliki aktif dalam di dunia musik . Gaya musiknya aliran musik Cadas, dan ia dikenal banyak orang i dikenal piawai dalam bermain bass. Karakter permainan bassnya tersebut banyak dipengaruhi oleh gaya bermain Steve Harris, Iron Meiden.
Pada akhirnya, “apa yang melekat pada diri Prananda sudah cukup untuk mengantarkan dirinya menjadi Wakil Calon Presiden 2019, ungkap Nachung. (***)
Prananda, menurut penilaian, Nachung Tajudin, Ketua Umum JNIB, memiliki kriteria cocok menjadi wakil Presiden dengan beberapa alasan. Alasan pertama, kata Nachung, Prananda mewarisi pemimpin Presiden Pertama Soekarno, beliau merupakan cucu dari Bung Karno,anak daripada Megawati.
Sebagai cucu Soekarno, presiden pertama, pengikut Soekarno baik di partai politik maupun bukan di partai politik pasti mendukung dan memilih Prananda dalam pemilihan Presiden 2019.
“Pengikut Soekarno, terutama Marhaen, memiliki pendukung besar di Tanah Air yang tersebar di berbagai Ormas. Kebanyakan mereka adalah petani yang miskin tanah di pedesaan dan di perkotaan,” tegas Nachung.
Selain itu, Prananda, menurut Nachung, orangnya bersih belum terkait dengan kasus apapun selama ini.
Dalam lapangan kepemimpinan, Prananda memimpin Ekonomi Kreatif dan Situation Room pada di PDI Perjuangan. Selama ini lanjut Nachung, Prananda menjadi konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik, ketika Beliau menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana"--kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi, pada Kongres ke-2 PDI Perjuangan.
Menurut Nachung, Prananda juga dikenal memiliki aktif dalam di dunia musik . Gaya musiknya aliran musik Cadas, dan ia dikenal banyak orang i dikenal piawai dalam bermain bass. Karakter permainan bassnya tersebut banyak dipengaruhi oleh gaya bermain Steve Harris, Iron Meiden.
Pada akhirnya, “apa yang melekat pada diri Prananda sudah cukup untuk mengantarkan dirinya menjadi Wakil Calon Presiden 2019, ungkap Nachung. (***)
Tidak ada komentar
Posting Komentar