Dana Rp.273 Miliar dari pusat Dibawa Untuk Pembangunan Irigasi Lematang
Pagaralam,Liputansumsel.com - Sejak memimpin sebagai Walikota Pagaralam periode 2013-2018, dr Hj Ida Fitriati Basjuni mampu membawa perubahan bagi Kota Pagaralam. Bahkan, kemajuan daerah yang berada dikaki Gunung Dempo ini bertambah pesat. Hal ini karena Buk Ida mampu membawa dana pusat untuk dibangunkan di Kota Pagaralam.
Salah satunya pembangunan irigasi DI Lematang yang menelan dana Rp273 miliar. Pembangunan yang akan rampung pada akhir 2018 ini, akan segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bagaimana tidak, akan ada 3.000 hektar cetak sawah baru dibuat. Pasalnya, panjang saluran premier mencapai 10,2 kilometer dan saluran sekunder mencapai 30,57 kilometer.
“Alhamdulillah, kerja keras kita membuahkan hasil. Pembangunan irigasi ini akan sangar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pagaralam,” kata Buk Ida.
Selain menciptakan cetak sawah baru, jelas Buk Ida, pembangunan irigasi DI Lematang bisa menjamin hidup 3.000 Kepala Keluarga (KK). Itu asumsi jika satu hektar digarap satu KK, jika dua bahkan tiga KK berapa ribu yang terserap.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan 1 juta hektar jaringan irigasi baru. Bahkan, merehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi. Infrastruktur irigasi ini berupa bendungan dan saluran irigasi berperan meningkatkan produktivitas pangan nasional guna mencapai ketahanan pangan sebagaimana Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
“Pembangunan bendungan diikuti pembangunan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat nyata karena air akan mengalir sampai kesawah-sawah,” kata dia.
Salah satu bendungan yang dibangun, kata Basuki yakni, DI Lematang di Kota Pagaralam Provinsi Sumsel. Dimana, untuk pembangunan irigasi ini menelan dana Rp273 miliar dengan panjang saluran primer sepanjang 10,2 kilometer. Saluran sekunder 30,57 kilometer yang akan mengairi 3.000 hektar sawah.
“Irigasi ini sangat prospek bagi masyarakat Pagaralam. Kita berharap banyak agar pembangunan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Apalagi, program yang dijalankan didaerah sejalan dengan program pusat,” bebernya.
Ditambahkannya, untuk saat ini ada 150 proyek strategis nasional yang dikerjakan. Salahsatunya di Kota Pagaralam. Ini bukti bahwa, apa yang dikerjakan saat ini merupakan bentuk keyakinan dan perhatian kepada daerah. Ditambah lagi dengan keseriusan pemerintah daerah untuk membangun daerah masing-masing.
Salah satunya pembangunan irigasi DI Lematang yang menelan dana Rp273 miliar. Pembangunan yang akan rampung pada akhir 2018 ini, akan segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bagaimana tidak, akan ada 3.000 hektar cetak sawah baru dibuat. Pasalnya, panjang saluran premier mencapai 10,2 kilometer dan saluran sekunder mencapai 30,57 kilometer.
“Alhamdulillah, kerja keras kita membuahkan hasil. Pembangunan irigasi ini akan sangar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pagaralam,” kata Buk Ida.
Selain menciptakan cetak sawah baru, jelas Buk Ida, pembangunan irigasi DI Lematang bisa menjamin hidup 3.000 Kepala Keluarga (KK). Itu asumsi jika satu hektar digarap satu KK, jika dua bahkan tiga KK berapa ribu yang terserap.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan 1 juta hektar jaringan irigasi baru. Bahkan, merehabilitasi 3 juta hektar jaringan irigasi. Infrastruktur irigasi ini berupa bendungan dan saluran irigasi berperan meningkatkan produktivitas pangan nasional guna mencapai ketahanan pangan sebagaimana Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
“Pembangunan bendungan diikuti pembangunan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat nyata karena air akan mengalir sampai kesawah-sawah,” kata dia.
Salah satu bendungan yang dibangun, kata Basuki yakni, DI Lematang di Kota Pagaralam Provinsi Sumsel. Dimana, untuk pembangunan irigasi ini menelan dana Rp273 miliar dengan panjang saluran primer sepanjang 10,2 kilometer. Saluran sekunder 30,57 kilometer yang akan mengairi 3.000 hektar sawah.
“Irigasi ini sangat prospek bagi masyarakat Pagaralam. Kita berharap banyak agar pembangunan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Apalagi, program yang dijalankan didaerah sejalan dengan program pusat,” bebernya.
Ditambahkannya, untuk saat ini ada 150 proyek strategis nasional yang dikerjakan. Salahsatunya di Kota Pagaralam. Ini bukti bahwa, apa yang dikerjakan saat ini merupakan bentuk keyakinan dan perhatian kepada daerah. Ditambah lagi dengan keseriusan pemerintah daerah untuk membangun daerah masing-masing.
Tidak ada komentar
Posting Komentar