HD Hadiri Haul 3 Ulama di OKU Timur
BELITANG—Akhir pekan kemarin, bakal Calon Gubernur Sumsel, H. Herman Deru (HD) pulang ke kampungnya di OKU Timur. Di Kabupaten yang 10 tahun dipimpinnya itu, HD memenuhi undangan peringatan haul akbar 3 ulama besar, yaitu almarhum Syaikh Abdul Qodir Al Jilani, KH Mujer Yusuf ke-31 dan KH Imam Maqsudi ke-9, yang dipusatkan di halaman masjid Pondok Pesantren Al Amin, BK 11 Yosowinangun, Kecamatan Belitang Madang Raya.
Kehadiran HD disambut antusias sekitar 5.000 jemaah yang hadir dalam acara tersebut. Tampak sejumlah tokoh ulama dan sejumlah pejabat menyambut kedatangan Bupati OKU Timur dua periode tersebut. Hadir dalam acara tersebut KH. M. Yasin, SHI, mudir Idaroh Wustho Jatman Provinsi Lampung, Bupati OKU Timut diwakili Kabag Kesra, Camat Belitang Madang Raya, Kapolsek Madang Suku 1, puluhan kepala desa dan puluhan pengasuh pondok pesantren se OKU Timur.
Dalam sambutannya, HD yang berpasangan dengan cawagub H. Mawardi Yahya ini menyampaikan betapa pentingnya menghormati dan mentaati para ulama. Bentuk penghormatan tersebut antara lain adalah menggelar haul untuk mengenang kebaikan-kebaikan para ulama dan mendoakan agar mereka diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Nasihat dan ilmu para alim ulama sangatlah diperlukan . Jika para ulama bersanding dengan para umaroh atau pemimpin, maka Insyaa Allah perjalanan sebuah bangsa atau daerah akan baik dan diridhoi Allah,’’ jelas HD.
Menurut HD, peranan ulama dalam perjalanan bangsa Indonesia sangatlah penting. Dimana bersama komponen bangsa yang lainnya, para ulama dan santri berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah.
“Spirit yang diajarkan oleh para ulama kita harus tetap dijunjung tinggi dengan cara bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat,’’ tegas Ketua PW Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Sumsel ini.
Dalam kesempatan itu, HD kembali menyampaikan salah satu program utamanya jika terpilih menjadi Gubernur Sumsel periode 2018 – 2023. Program tersebut antara lain membangun dan memperbanyak rumah tahfidz Alquran di seluruh Sumsel.
Program memperbanyak Rumah Tahfidz tersebut terinspirasi dari silaturahmi dirinya ketika membesuk Imam Besar Masjid Agung Palembang, KH Kiagus Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz, di RSI Siti Khodijah Palembang, Senin (15/1). Saat bertemu KH Nawawi Dencik tersebut, Herman Deru banyak mendapat saran dan arahan tentang bagaimana pentingnya membangun dan memperbanyak rumah tahfidz di Sumsel.
“Alhamdulillah, saya banyak mendapat masukan dari Almuqarom Kiyai Haji Nawawi Dencik Al Hafidz tentang betapa pentingnya membangun dan memperbayak rumah tahfidz di Sumsel.
Saya sangat terinspirasi dan sangat mendukung saran beliau. Jika diberi amanah oleh masyarakat Sumsel untuk menjadi gubernur, Insyaa Allah program memperbanyak rumah tahfidz di Sumsel akan kami laksanakan,’’ jelas Herman Deru
Menurut Deru, informasi yang diterimanya, sejak berdirinya rumah tahfidz tahun 2004 lalu, sampai saat ini baru ada sekitar 300-an rumah tahfidz dari sekitar 6000-an mesjid se Sumsel. Kondisi ini sangat jauh dari ideal, dimana semestinya 1 masjid ada 1 rumah tahfidz.
Kehadiran HD disambut antusias sekitar 5.000 jemaah yang hadir dalam acara tersebut. Tampak sejumlah tokoh ulama dan sejumlah pejabat menyambut kedatangan Bupati OKU Timur dua periode tersebut. Hadir dalam acara tersebut KH. M. Yasin, SHI, mudir Idaroh Wustho Jatman Provinsi Lampung, Bupati OKU Timut diwakili Kabag Kesra, Camat Belitang Madang Raya, Kapolsek Madang Suku 1, puluhan kepala desa dan puluhan pengasuh pondok pesantren se OKU Timur.
Dalam sambutannya, HD yang berpasangan dengan cawagub H. Mawardi Yahya ini menyampaikan betapa pentingnya menghormati dan mentaati para ulama. Bentuk penghormatan tersebut antara lain adalah menggelar haul untuk mengenang kebaikan-kebaikan para ulama dan mendoakan agar mereka diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Nasihat dan ilmu para alim ulama sangatlah diperlukan . Jika para ulama bersanding dengan para umaroh atau pemimpin, maka Insyaa Allah perjalanan sebuah bangsa atau daerah akan baik dan diridhoi Allah,’’ jelas HD.
Menurut HD, peranan ulama dalam perjalanan bangsa Indonesia sangatlah penting. Dimana bersama komponen bangsa yang lainnya, para ulama dan santri berjuang merebut kemerdekaan dari bangsa penjajah.
“Spirit yang diajarkan oleh para ulama kita harus tetap dijunjung tinggi dengan cara bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat,’’ tegas Ketua PW Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Sumsel ini.
Dalam kesempatan itu, HD kembali menyampaikan salah satu program utamanya jika terpilih menjadi Gubernur Sumsel periode 2018 – 2023. Program tersebut antara lain membangun dan memperbanyak rumah tahfidz Alquran di seluruh Sumsel.
Program memperbanyak Rumah Tahfidz tersebut terinspirasi dari silaturahmi dirinya ketika membesuk Imam Besar Masjid Agung Palembang, KH Kiagus Ahmad Nawawi Dencik Al Hafidz, di RSI Siti Khodijah Palembang, Senin (15/1). Saat bertemu KH Nawawi Dencik tersebut, Herman Deru banyak mendapat saran dan arahan tentang bagaimana pentingnya membangun dan memperbanyak rumah tahfidz di Sumsel.
“Alhamdulillah, saya banyak mendapat masukan dari Almuqarom Kiyai Haji Nawawi Dencik Al Hafidz tentang betapa pentingnya membangun dan memperbayak rumah tahfidz di Sumsel.
Saya sangat terinspirasi dan sangat mendukung saran beliau. Jika diberi amanah oleh masyarakat Sumsel untuk menjadi gubernur, Insyaa Allah program memperbanyak rumah tahfidz di Sumsel akan kami laksanakan,’’ jelas Herman Deru
Menurut Deru, informasi yang diterimanya, sejak berdirinya rumah tahfidz tahun 2004 lalu, sampai saat ini baru ada sekitar 300-an rumah tahfidz dari sekitar 6000-an mesjid se Sumsel. Kondisi ini sangat jauh dari ideal, dimana semestinya 1 masjid ada 1 rumah tahfidz.
Tidak ada komentar
Posting Komentar