Bupati Muara Enim Teken MOU Bersama BI Provinsi Sumsel
Muara Enim,-- liputansumsel.com--Bupati Muaraenim Ir. H. Muzakir SaiSohar lakukan Penandatanganan Kesepakatan anatara Pememerintah Kabupaten/Kota (Pemkab) Muaraenim dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, bertempat di Ruang Rapat Pangripta Sriwijaya Bappeda Kabupaten Muaraenim, Selasa (30/1/2018).
Penyampaian Laporan Kepala Dinas Perkebunan Makasrun, MSi adalah kerja sama antara Pemkab Muaraenim dengan Bank Indonesia perwakilan sumsel menjelaskan luas tanaman kopi se sumatera selatan berkisar 2000 ha dengan terbaginya luas 625 ha yang terbentang di sepanjang semendo darat ulu. Tujuan kerjasama adalah pengembangan ekonomi dan pertumbuhan daya saing masyarat tentang pemanfaatan tanaman kopi arabika di sektor perkebunan.
Dalam sambutannyan perwakilan Bank Indonesia perwakilan sumsel bapak Rudi hainudin mengatakan sumber terbesar dari sumsel meliputi 3 faktor yaitu, industri kopi, budaya dan wisata. Untuk meningkatkan dayang saing dan mewujudkan daerah Muaraenim menjadi sentral kopi Indonesia sehingga membuat naiknya kesejahtraan petani.
"Pasar saing kopi arabika lebih memenuhi dayang saing, lebih bermutu dan sangat potensial kopi yng berasal daro dataran tinggi semendo. Kesepakatan bersama menjadi langkah awal dan menjadi sinergi pemkab Muaraenim, menjadikan kopi semendo mendunia." Ujarnya.
Bupati Muaraenim Dalam sambutanya mengatakan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Muaraenim adalah perbaikan pertumbuhan masyarakat kecil maupun menengah. Kopi merupakan peranan yang sangat penting bagi Kabupaten Muaraenim karena merupakan sumber penghasil pendapatan daerah yang menjanjikan, daerah dataran tinggi yang menjadikan daerah semendo terkenal kopinya.
"Jenis kopi arabika sangat diminati untuk itu program pemerintah Kabupaten Muaraenim melalui 3 tahapan pengembangan kopi meliputi paska panen, pemberdaya panen dan penjualan ke pasar."
"Pemkab Muaraenim menyambut baik kerjasama ini kedepan kehadiran Bank Indonesia menjadikan hal positif untuk meningkatkan pertumbuhan masyarakat kecil dan menegah untuk para petani di semendo. Pengenalan kopi arabika menjadikan kopi semendo yg nikmat dan memiliki daya saing ijternasional, melalui ini akan di Selengkapnya program pengembangan kopi arabika semendo ini."
"Saya menghimbau kepada petani kopi semendo hasil dari perbandingan kopi itu jauh sangat menjanjikan untuk itu lahan arabika yang luasnya 200 ha sedikit untuk itu tanaman lebih diperbanyak supaya daerah Muaraenim menjadi maju dan bisa meningkatkan kesehjahtraan petani." Tutur Bupati.
Dalam paparan bapak Surif mawardi seorang peneliti kopi mengatakan produksi kopi arabika yang masih sedikit di Kabupaten Muaraenim, untuk itu pemberdayaan bibit kopi di perbanyak, selain itu juga terdapat berbagai jenis unggulan kopi antaranya arabika, librika, robinson. Ke 3 jenis kopi itu mempunyai daya saing yang tinggi dipasaran terutama produksi arabika jauh lebih mahal dari robusta, dikarenakan lebih baik dan lebih wangi kopinya.
"Kabupaten terbesar penghasil kopi ke 2 se-sumsel adalah Kabupaten Muaraenim sebesar 1300kg/ha, penjualan kopi arabika mengacuh ke pasar luar negeri Newyork dan robusta belanda. Kopi robusta adalah kopi instan yang disajikan tanpa ampas yang itu menjadi perbedaannya, penjualan kopi arabika per/kg 1,75 dolar untuk itu potensial daerah semendo sangat potensial."
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Muaraenim Ir. H. Hasanudin, MSi, Kapolres Muaraenim, Dandim 0404 Muaraenim, Kepala Kejaksaan Negeri Muaraenim, Kepala Bappeda Muaraenim, Unsur Forum Koordinasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Muaraenim, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan.(Natan)
Penyampaian Laporan Kepala Dinas Perkebunan Makasrun, MSi adalah kerja sama antara Pemkab Muaraenim dengan Bank Indonesia perwakilan sumsel menjelaskan luas tanaman kopi se sumatera selatan berkisar 2000 ha dengan terbaginya luas 625 ha yang terbentang di sepanjang semendo darat ulu. Tujuan kerjasama adalah pengembangan ekonomi dan pertumbuhan daya saing masyarat tentang pemanfaatan tanaman kopi arabika di sektor perkebunan.
Dalam sambutannyan perwakilan Bank Indonesia perwakilan sumsel bapak Rudi hainudin mengatakan sumber terbesar dari sumsel meliputi 3 faktor yaitu, industri kopi, budaya dan wisata. Untuk meningkatkan dayang saing dan mewujudkan daerah Muaraenim menjadi sentral kopi Indonesia sehingga membuat naiknya kesejahtraan petani.
"Pasar saing kopi arabika lebih memenuhi dayang saing, lebih bermutu dan sangat potensial kopi yng berasal daro dataran tinggi semendo. Kesepakatan bersama menjadi langkah awal dan menjadi sinergi pemkab Muaraenim, menjadikan kopi semendo mendunia." Ujarnya.
Bupati Muaraenim Dalam sambutanya mengatakan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Muaraenim adalah perbaikan pertumbuhan masyarakat kecil maupun menengah. Kopi merupakan peranan yang sangat penting bagi Kabupaten Muaraenim karena merupakan sumber penghasil pendapatan daerah yang menjanjikan, daerah dataran tinggi yang menjadikan daerah semendo terkenal kopinya.
"Jenis kopi arabika sangat diminati untuk itu program pemerintah Kabupaten Muaraenim melalui 3 tahapan pengembangan kopi meliputi paska panen, pemberdaya panen dan penjualan ke pasar."
"Pemkab Muaraenim menyambut baik kerjasama ini kedepan kehadiran Bank Indonesia menjadikan hal positif untuk meningkatkan pertumbuhan masyarakat kecil dan menegah untuk para petani di semendo. Pengenalan kopi arabika menjadikan kopi semendo yg nikmat dan memiliki daya saing ijternasional, melalui ini akan di Selengkapnya program pengembangan kopi arabika semendo ini."
"Saya menghimbau kepada petani kopi semendo hasil dari perbandingan kopi itu jauh sangat menjanjikan untuk itu lahan arabika yang luasnya 200 ha sedikit untuk itu tanaman lebih diperbanyak supaya daerah Muaraenim menjadi maju dan bisa meningkatkan kesehjahtraan petani." Tutur Bupati.
Dalam paparan bapak Surif mawardi seorang peneliti kopi mengatakan produksi kopi arabika yang masih sedikit di Kabupaten Muaraenim, untuk itu pemberdayaan bibit kopi di perbanyak, selain itu juga terdapat berbagai jenis unggulan kopi antaranya arabika, librika, robinson. Ke 3 jenis kopi itu mempunyai daya saing yang tinggi dipasaran terutama produksi arabika jauh lebih mahal dari robusta, dikarenakan lebih baik dan lebih wangi kopinya.
"Kabupaten terbesar penghasil kopi ke 2 se-sumsel adalah Kabupaten Muaraenim sebesar 1300kg/ha, penjualan kopi arabika mengacuh ke pasar luar negeri Newyork dan robusta belanda. Kopi robusta adalah kopi instan yang disajikan tanpa ampas yang itu menjadi perbedaannya, penjualan kopi arabika per/kg 1,75 dolar untuk itu potensial daerah semendo sangat potensial."
Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Muaraenim Ir. H. Hasanudin, MSi, Kapolres Muaraenim, Dandim 0404 Muaraenim, Kepala Kejaksaan Negeri Muaraenim, Kepala Bappeda Muaraenim, Unsur Forum Koordinasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Muaraenim, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan.(Natan)
Tidak ada komentar
Posting Komentar