Syarif:Penghargaan Bukan Untuk Saya Tapi untuk Masyarakat Muaratara
LiputanSumsel.com. Banyak upaya yang dilakukan Bupati Musi Rawas Utara, H. Syarif Hidayat dalam membangun dan menciptakan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakatnya.
Untuk membangun Muratara itu tidak mudah, butuh dukungan berbagai elemen baik itu Ormas, masyarakat terutama Media ungkap Bupati Muratara H. Syarif Hidayat saat silahtuhrahmi acara temu kangen bersama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan sejumlah wartawan yang hadir (30/4) Minggu malam.
Dikatakan Bupati, kunci utama membangun daerah itu adalah "Aman" investor tidak perduli barapa tambang dan lahan yang kita punya, jika daerah tidak aman dan kondusif maka investor tidak akan datang dan berinvestasi menanamkan modalnya di Muratara.
Khusus Musi Rawas Utara saat ini alhamdulillah sudah tergolong aman dan telah mendapat apresiasi dari Kapoda dan Gubernur Sumsel. Ini juga tidak lepas dari dukungan Ormas dan masyarakat Muratara terutama Media dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu juga dikatakan H. Syarif Hidayat,
"Saya bekerja untuk masyarakat Muratara".
Hasil kerja pemerintah tidak sia-sia, banyak penghargaan yang kita dapat,
" penghargaan itu bukan untuk saya tetapi untuk masyarakat Muratara" ungkap bupati.
Sambung H. Syarif Hidayat, tidak stabilnya harga komoditi karet dan sawit pemerintah akan mengubah lahan hutan yang tidak produktif menjadi produktif, pemerintah sudah bekerjasama dengan perusahaan Tene Group untuk menanam tebu.
Pemerintah juga telah menjalin kerjasama bersama Muratara Agro Gula untuk pembangunan pabrik gula dan tanggal 11 Juni 2017 akan kita lakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik gula di Muratara.
Kinerja itu luas artinya, pemerintah sangat membutuhkan dukungan guna membangunan paradigma baru (new paradigm shift). Sejak dilantik menjadi Bupati beban kerja yang sangat berat yang harus dipikulnya bagaimana melepas status Kabupaten Musi Rawas Utara sebagai Kabupaten tertinggal.
Berkat bangkit bersama dan dukungan berbagai pihak tahun 2017 ini status kabupaten tertinggal akan kita lepas, tegas Bupati.(Camiel coesar)
Untuk membangun Muratara itu tidak mudah, butuh dukungan berbagai elemen baik itu Ormas, masyarakat terutama Media ungkap Bupati Muratara H. Syarif Hidayat saat silahtuhrahmi acara temu kangen bersama HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan sejumlah wartawan yang hadir (30/4) Minggu malam.
Dikatakan Bupati, kunci utama membangun daerah itu adalah "Aman" investor tidak perduli barapa tambang dan lahan yang kita punya, jika daerah tidak aman dan kondusif maka investor tidak akan datang dan berinvestasi menanamkan modalnya di Muratara.
Khusus Musi Rawas Utara saat ini alhamdulillah sudah tergolong aman dan telah mendapat apresiasi dari Kapoda dan Gubernur Sumsel. Ini juga tidak lepas dari dukungan Ormas dan masyarakat Muratara terutama Media dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
Dalam kesempatan itu juga dikatakan H. Syarif Hidayat,
"Saya bekerja untuk masyarakat Muratara".
Hasil kerja pemerintah tidak sia-sia, banyak penghargaan yang kita dapat,
" penghargaan itu bukan untuk saya tetapi untuk masyarakat Muratara" ungkap bupati.
Sambung H. Syarif Hidayat, tidak stabilnya harga komoditi karet dan sawit pemerintah akan mengubah lahan hutan yang tidak produktif menjadi produktif, pemerintah sudah bekerjasama dengan perusahaan Tene Group untuk menanam tebu.
Pemerintah juga telah menjalin kerjasama bersama Muratara Agro Gula untuk pembangunan pabrik gula dan tanggal 11 Juni 2017 akan kita lakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik gula di Muratara.
Kinerja itu luas artinya, pemerintah sangat membutuhkan dukungan guna membangunan paradigma baru (new paradigm shift). Sejak dilantik menjadi Bupati beban kerja yang sangat berat yang harus dipikulnya bagaimana melepas status Kabupaten Musi Rawas Utara sebagai Kabupaten tertinggal.
Berkat bangkit bersama dan dukungan berbagai pihak tahun 2017 ini status kabupaten tertinggal akan kita lepas, tegas Bupati.(Camiel coesar)
Tidak ada komentar
Posting Komentar