Bongkar ! Mafia Proyek LPSE OI.
OGAN ILIR. Kepala Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Ogan Ilir (OI), Ferdian Riza Yudha di sebut-sebut sebagai otak mafia pengatur pemenangan lelang paket pekerjaan proyek di pemkab OI. Meski tudingan tersebut disampaikan melalui Akun facebook di grup Ogan Ilir Memilih Pemimpin (OIMP), namun isi status yang di posting oleh akun bernama Andi Pratama itu diduga memang ada alias fakta
Fakta ini mungkin dapat tergambar dari pernyataan dan pengakuan Ferdian saat di wawancarai. Selasa (11/4/2017). Ferdian sempat mengaku risih dengan viralnya status tersebut. hingga begitu serius mencoba mencari tahu nama serta alamat Andi Pratama tersebut di data kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)
" saya sudah coba mencari nama tersebut di data kependudukan Disdukcapil. tak ada nama Andi Pratama. Mungkin akun palsu." Kata Ferdian
Terpisah, menurut salah satu pejabat OI yang identitasnya di rahasiakan ini. apa yang ditulis Andri Pratama sangat masuk akal.
" persis seperti yang terjadi. orang biasa tak mungkin tahu persis apa yang terjadi sebenarnya. walau mungkin akun palsu, namun. Isi nya saya rasa tidak palsu." Ucap pejabat ini.
Dntuk di ketahui, 6 April 2017, Andi Pratama menulis status tersebut dengan kalimat pembuka, Surat untuk penegak hukum, LSM dan Wartawan. Brantas mafia pengatur pemenang lelang paket proyek di OI. bongkar praktek proses lelang paket di LPSE.
Di baris selanjutnya, Andi Pratama menulis bahwa beberapa pengusaha, kontraktor dan rekanan perusahaan mengeluh lantaran susah mendaftar dan masuk ke tahapan pelelangan, dimana 4 paket pekerjaan di salah satu OPD OI yang telah ditayangkan di laman website LPSE tersebut.
Menanggapi susah masuk ke web LPSE. Ferdian. beralasan yang terkesan menyalahkan kondisi OI saat ini. dengan mengatakan hal yang kurang masuk akal dan ngak nyambung
" Tahu sendiri kondisi sinyal internet di OI bagaimana. Ditambah listrik sering padam dan angin kencang. dan lain-lain." Ucap Ferdian.
Di baris selanjutnya, Andi Pratama Menuliskan hasil penelusuran. setelah di telusuri ternyata ada permainan yang di lakukan Admin PPE LPSE, Ferdy Mairopa Eka Saputra atas perintah sutradara proyek dan Bos LPSE. hal ini berakibat pada susahnya untuk mengikuti peserta lelang secara online. dengan modus menghambat bandwith alias menghambat koneksi peserta lelang untuk masuk ke server LPSE
" Kalau ada permainan di LPSE agak sulit di jelaskan. Kenapa laman LPSE saat online sering hilang dan susah di akses, itu karena alasan-alasan tadi. tidak ada permainan lelang. Tugas Ferdi Mairopa untuk menjamin koneksi itu ada, bukan memainkan bandwith." ucap Ferdian.
Masih kata Ferdian, Akan lebih kondusif jika yang berkepentingan, langsung bertanya di form tanya jawab laman LPSE. Lanjut Ferdian, karena LPSE punya mekanisme. bilamana pihak ketiga "kontraktor" merasa sulit masuk untuk penawaran lelang atau ada masalah apapun silahkan tanya
" form tanya jawab guna nya untuk itu. akan lebih kondusif jika seperti itu. bukan malah membuat status di facebook sperti ini. LPSE itu ibarat toko. siapa saja bisa membeli. toh bukan kami yang menayangkan pekerjaan tapi SKPD. Kalau dituding LPSE ada main, saya tidak terima." ujar Ferdian
Selain menjabat sebagai Admin PPE LPSE, Ferdy Mairopa Eka Saputra, juga menjabat
sebagai Kasi pengelolaan Informasi Publik di Dinas Kominfo. (Arza)
Tidak ada komentar
Posting Komentar