Oknum Pol PP PUBM Lecehkan Tugas Jurnalis
* Gilanya Ancam Pecahkan Kepala Wartawan
MUSIRAWAS, Liputan Sumsel.com- Oknum anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) inisial, JM yang bertugas sebagai sopir Kepala Dinas PU Bina Marga (PUBM) Musi Rawas, lecehkan wartawan yang sedang bertugas untuk mengkonfirmasikan pembangunan jalan kepada kepala dinas.
Sadisnya lagi, JM mengajak wartawan berkelahi (duel) dan mengancam akan memecahkan kepala wartawan yang sedang bertugas.
Selain itu, oknum tersebut juga melecehkan profesi ketiga wartawan yang ingin menemui Kadis PUBM,H Aidil Rusman itu dengan sebutan hanya meminta uang saja kepada kepala dinas.
Kejadian sangat tidak pantas dilakukan seorang anggota pamong praja itu terjadi sekitar pukul, 15.00 WIB, Rabu,(22/3) di samping kantor PUBM Musi Rawas,Muara Beliti.
Beruntung keributan yang belum dilaporkan ketiga wartawan kepihak berwajib itu mampu diredam oleh anggota Pol PP lain yang kebetulan bertugas di kantor PUBM.
Kejadian yang semestinya tidak terjadi itu bermula, wartawan Liputan Sumsel, Muhammad Kamil dan Pimred Beligatnews.com Firmansyah Anwar serta bagian iklan Beligatnews.com Ario, mendatangi kantor PUBM dengan tujuan konfirmasi berita jalan sekaligus menanyakan iklan ucapan dari Kepala Dinas PUBM.
Awalnya ketiga wartawan media online ini diterima anggota Pol PP bernama Sumson dan menjelaskan bahwa kepala dinas,H Aidil Rusman sedang rapat bersama staf dan menganjurkan wartawan untuk menunggu.
Ketiga wartawan pun memutuskan menunggu disamping kantor dan memarkirkan sepeda motor tak jauh dari kendaraan milik kepala dinas.
Tak lama menunggu, tiba tiba JM menegur dan memerintahkan wartawan agar tidak menunggu di tempat itu.
"Jangan nunggu sini .pindah sano bae, cak nak nodong bae,"ujar Muhammad Kamil menirukan ucapan JM.
Kemudian jelas Kamil, dia bersama temannya memindahkan motor kearah lebih jauh dari sebelumnya.Namun selang berapa menit ,JM kembali mendekati wartawan dan mengeluarkan kata kata melecehkan profesi wartawan.
"Lemaklah nunggu sano.Nunggu sini kamu dapat duit idak,nyimpang keno marah pak Idil bae,"kata Kamil menirukan ucapan JM.
Namun kata kata terindikasi melecehkan yang diucapkan JM ini membuat Firmansyah Anwar tersinggung dan berupaya menegur JM agar tidak mengeluarkan kata kata seolah olah wartawan menunggu kadis itu semata untuk meminta uang.
Meski sudah dijelaskan oleh Firmansyah, bahwa kedatangan mereka murni untuk konfirmasi dan tagihan iklan,bahkan sudah dijelaskan bahwa profesi wartawan dilindungi undang-undang, malah JM menantang wartawan untuk berduel.
"Kito kebelakang bae, pecah palak kau,"ujar Kamil lagi, menirukan ucapan JM.
Awalnya menurut Kamil, tantangan oknum Pol PP itu tidak ditanggapi wartawan, karena menganggap oknum tersebut belum tahu bahwa menghalangi tugas wartawan serta melecehkan profesi wartawan adalah perbuatan melawan hukum dan dapat dipidana.
Ketiga wartawan pun kemudian menghadap Sumson anggota Pol PP yang lebih senior bertugas di kantor PUBM dan meminta Sumson menegur JM bahwa tindakannya itu salah.
Namun saat ketiga wartawan sedang berdialog dengan Sumson,JM datang lagi dan kembali menantang wartawan sembari mengeluarkan kata kata sebelumnya ingin memecahkan kepala wartawan.
"Beruntung cepat dilerai, jika tidak entah apa yang terjadi,"kata Kamil.
Sementara itu Sumson kepada ketiga wartawan meminta permasalahan ini tidak usah diambil hati.Dia juga berjanji akan menegur dan menasehati temannya itu serta melaporkan kejadian ini kepada kepala dinas.
"Maklumlah dio baru dan belum tahu serta belun kenal dengan kalian.Disinikan banyak oknum ngaku ngaku, semestinya dio tahu mano yang benar benar untuk kebutuhan berita mana yang bukan.Dak usah dipermasalahkan dan maafke bae,"kata Sumson.
Sekda Kabupaten Musi Rawas Isbandi Arsyad, dikonfirmasi beligatnews.com sore tadi meminta wartawan tidak melanjutkan laporan dugaan pelecehan dan pengancaman ini kepihak berwajib.
"Sebenarnya saya belum bisa menanggapinya karena belum tahu jelas kejadiannya.Tapi dak usah dibesarkanlah, nanti saya hubungi pak Idil ya,"katanya sembari meminta wartawan menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.
Sementara itu Pimpred Beligatnews.com,Firmansyah Anwar meminta jajaran Sat Pol PP Musi Rawas agar memberikan bimbingan teknis terutama untuk pengembangan wawasan anggotanya dibidang tugas dan fungsi wartawan. Tujuannya agar antara wartawan dan anggota Pol PP yang bertugas bisa saling menghargai sehingga tidak terjadi lagi kejadian yang semestinya tidak terjadi itu.Selain itu jelas Firman, agar dalam perekrutan tenaga Pol PP untuk benar benar diseleksi baik kesehatan jasmani maupun rohaninya.
"Kami sengaja belum melaporkan kejadian ini kepihak berwajib, tapi mendesak Bupati Musi Rawas agar memerintahkan Kasat Pol PP untuk menyeleksi ulang keanggotaan Pol PP yang direkrut,"katanya.(Camiel Coesar)
MUSIRAWAS, Liputan Sumsel.com- Oknum anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) inisial, JM yang bertugas sebagai sopir Kepala Dinas PU Bina Marga (PUBM) Musi Rawas, lecehkan wartawan yang sedang bertugas untuk mengkonfirmasikan pembangunan jalan kepada kepala dinas.
Sadisnya lagi, JM mengajak wartawan berkelahi (duel) dan mengancam akan memecahkan kepala wartawan yang sedang bertugas.
Selain itu, oknum tersebut juga melecehkan profesi ketiga wartawan yang ingin menemui Kadis PUBM,H Aidil Rusman itu dengan sebutan hanya meminta uang saja kepada kepala dinas.
Kejadian sangat tidak pantas dilakukan seorang anggota pamong praja itu terjadi sekitar pukul, 15.00 WIB, Rabu,(22/3) di samping kantor PUBM Musi Rawas,Muara Beliti.
Beruntung keributan yang belum dilaporkan ketiga wartawan kepihak berwajib itu mampu diredam oleh anggota Pol PP lain yang kebetulan bertugas di kantor PUBM.
Kejadian yang semestinya tidak terjadi itu bermula, wartawan Liputan Sumsel, Muhammad Kamil dan Pimred Beligatnews.com Firmansyah Anwar serta bagian iklan Beligatnews.com Ario, mendatangi kantor PUBM dengan tujuan konfirmasi berita jalan sekaligus menanyakan iklan ucapan dari Kepala Dinas PUBM.
Awalnya ketiga wartawan media online ini diterima anggota Pol PP bernama Sumson dan menjelaskan bahwa kepala dinas,H Aidil Rusman sedang rapat bersama staf dan menganjurkan wartawan untuk menunggu.
Ketiga wartawan pun memutuskan menunggu disamping kantor dan memarkirkan sepeda motor tak jauh dari kendaraan milik kepala dinas.
Tak lama menunggu, tiba tiba JM menegur dan memerintahkan wartawan agar tidak menunggu di tempat itu.
"Jangan nunggu sini .pindah sano bae, cak nak nodong bae,"ujar Muhammad Kamil menirukan ucapan JM.
Kemudian jelas Kamil, dia bersama temannya memindahkan motor kearah lebih jauh dari sebelumnya.Namun selang berapa menit ,JM kembali mendekati wartawan dan mengeluarkan kata kata melecehkan profesi wartawan.
"Lemaklah nunggu sano.Nunggu sini kamu dapat duit idak,nyimpang keno marah pak Idil bae,"kata Kamil menirukan ucapan JM.
Namun kata kata terindikasi melecehkan yang diucapkan JM ini membuat Firmansyah Anwar tersinggung dan berupaya menegur JM agar tidak mengeluarkan kata kata seolah olah wartawan menunggu kadis itu semata untuk meminta uang.
Meski sudah dijelaskan oleh Firmansyah, bahwa kedatangan mereka murni untuk konfirmasi dan tagihan iklan,bahkan sudah dijelaskan bahwa profesi wartawan dilindungi undang-undang, malah JM menantang wartawan untuk berduel.
"Kito kebelakang bae, pecah palak kau,"ujar Kamil lagi, menirukan ucapan JM.
Awalnya menurut Kamil, tantangan oknum Pol PP itu tidak ditanggapi wartawan, karena menganggap oknum tersebut belum tahu bahwa menghalangi tugas wartawan serta melecehkan profesi wartawan adalah perbuatan melawan hukum dan dapat dipidana.
Ketiga wartawan pun kemudian menghadap Sumson anggota Pol PP yang lebih senior bertugas di kantor PUBM dan meminta Sumson menegur JM bahwa tindakannya itu salah.
Namun saat ketiga wartawan sedang berdialog dengan Sumson,JM datang lagi dan kembali menantang wartawan sembari mengeluarkan kata kata sebelumnya ingin memecahkan kepala wartawan.
"Beruntung cepat dilerai, jika tidak entah apa yang terjadi,"kata Kamil.
Sementara itu Sumson kepada ketiga wartawan meminta permasalahan ini tidak usah diambil hati.Dia juga berjanji akan menegur dan menasehati temannya itu serta melaporkan kejadian ini kepada kepala dinas.
"Maklumlah dio baru dan belum tahu serta belun kenal dengan kalian.Disinikan banyak oknum ngaku ngaku, semestinya dio tahu mano yang benar benar untuk kebutuhan berita mana yang bukan.Dak usah dipermasalahkan dan maafke bae,"kata Sumson.
Sekda Kabupaten Musi Rawas Isbandi Arsyad, dikonfirmasi beligatnews.com sore tadi meminta wartawan tidak melanjutkan laporan dugaan pelecehan dan pengancaman ini kepihak berwajib.
"Sebenarnya saya belum bisa menanggapinya karena belum tahu jelas kejadiannya.Tapi dak usah dibesarkanlah, nanti saya hubungi pak Idil ya,"katanya sembari meminta wartawan menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.
Sementara itu Pimpred Beligatnews.com,Firmansyah Anwar meminta jajaran Sat Pol PP Musi Rawas agar memberikan bimbingan teknis terutama untuk pengembangan wawasan anggotanya dibidang tugas dan fungsi wartawan. Tujuannya agar antara wartawan dan anggota Pol PP yang bertugas bisa saling menghargai sehingga tidak terjadi lagi kejadian yang semestinya tidak terjadi itu.Selain itu jelas Firman, agar dalam perekrutan tenaga Pol PP untuk benar benar diseleksi baik kesehatan jasmani maupun rohaninya.
"Kami sengaja belum melaporkan kejadian ini kepihak berwajib, tapi mendesak Bupati Musi Rawas agar memerintahkan Kasat Pol PP untuk menyeleksi ulang keanggotaan Pol PP yang direkrut,"katanya.(Camiel Coesar)
Tidak ada komentar
Posting Komentar