Cerita Tiara (26) Ahli Waris Peserta BPJS Ketenaga Kerjaan
Tak Mau Menikah Lagi, Berharap Bertemu Suami di Syurga
Walaupun sudah terbiasa ditinggalkan Manda oleh suami karena suatu pekerjaan,namun kepergian suami untuk selamanya membuatnya tetap tegar dalam menjalani kehidupan. Ibu muda dengan dua anak ini akan berjuang demi masa depan anaknya meski sendirian.
Raut muka Mutiara kembali terlhat seperti biasa setelah mengikhlaskan kepergian suaminya yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan almarhum Aries Apilla, pada saat pulang dari lokasi tempat kerja di Bandar Lampung empat bulan lalu.
warga Perumnas talang Sako Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih timur ini bertekad membesarkan ke dua putrinya meski hanya sendirian tanpa suami. “bersedih tidak akanmerubah keadaan, kasian dengan suami dialam kubur sano kalu kito idak ikhlas melepas kepergianny,” katanya saat dibicangi Koran ini ditengah persiapannya mengambil dana santunan yang akan di berikan langsung oleh Wali Kota Prabumulih Ir H RIdho Yahya MM yang didampingi Kepala Kanwil BPJS Ketenagakejraan Sumbagsel, Achamd Hafiz, Kepala Cabang Muara enim, Nolly Noer Amien dan Kepala KCP Prabumulih Sofyan Umri kamis lalu.
Memang ia menyadari sampai saat ini masih setengah kurang percaya atas nasib yang dialaminya. Apalagi informasih kepergian suami untuk selamanya tersebut hanya didapatkan dari orang lain, bukan terjadi didepan mata. Namu mau tidak mau kenyataan yang dialaminya sudah terjadi. Padahal sebelum ke Bandar lampung melihat sang suami, masih sempat membuatkan makanan kesukaan suami dengan ecangkir kopi untuk menyambut kedatangan suaminya.
“aku Cuma dapat firasat, suami datang kerumah jam 2 malam cuma untuk minta maaf, antara sadar dengan idak, aku idak pacak tedok lagi. pagi masih menyiapkan makanan dan minuman untuk menyambut kedatanganyo, soalnyo dio la duo minggu begawe, minggu ini waktunyo dio off, dio la ngomong nak balek,”tutur wanita berjilbab ini.
Namun padasaat usai mempersiapkan makanan untk menyambut kdatangan suami, tiba-tiba telpon geggamnya berbunyi, ternyata teman suaminya yang menginformasikan bahwa suaminya kecelakaan bersama bosnya diperjalanan menuj kota Prabumulih. Tanpa berfikir anjang, ia dan keluarganya langsung bersiap dapat kabar kecelakaan dan sekarang dibawa ke Rumah sakit Umum Bandar Lampun.
“tiba di rumah sakit, ternyata kami tidak sempat berbicara lagi, aku hanya disambut oleh jasad dsuami. Dak tau apo yang diraso saat itu. Rasonyo pengen melompat-lompat kesel ado tapi beruntung ado keluargo yang nenangke, artinyo duo minggu sebelum berangkat manda adalah pertemuan terakhr,” lirihnya dengan air mata yang berlinang dimatanya.
Namun ia senang, ia merasa masih dipikirkan oleh suaminya bahkan pad asaat akan meninggal sekalipun. Karena sampai saat ini ia merasa tidak ada kekurangan. Rumah yang diambilnya menggunakan KPR langsung lunas, ia langusng bekerja di peruasahaan temat uami bekerja dan mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan yang jumlahnyalumayan besar untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anaknya. Untuk tidak melirik ke al lain, dana santunan sudah di deposito berjangka sehingga tidak bias diambil sembarang waktu, tujuannya memang benar-benar untuk kebutuan anak sekolah.
“dengan keadaan seperti ini, meski tanpa suami, insyaallah semua kebutuan anak-anak kerpenuhi. Bahkan aku idakpengen nikah lagi, karno Ingin dijodohkan kembali oleh Allah SWT di syurga. Karena aku pernah baco buku, idak akan ktmu lagi kalu nikah lagi dengan wong lain,”celetuknya.(*)
Tidak ada komentar
Posting Komentar