Jalan Lingkar Kota Prabumulih Rusak Parah
PRABUMULIH, liputansumsel.com
-Terkadang miris melihat para sopir angkutan, baik angkutan batubara, angkutan kayu dan angkutan lainnya yang melintas di sepanjang jalan lingkar timur Prabumulih.
Semenjak dialihfungsikan atau ditukar gulingkan dari Pemkot
Prabumulih ke Balai Besar Jalan Kementrian PU RI, jalan lingkar timur
ini luput dari perhatian dan dibiarkan rusak rusaknya.
Seperti yang terlihat langsung dilapangan, kamis (10/06), di
titik dekat stadion, saat sopir angkutan mengurangi kecepatan,
didatangi orang yang langsung mengulurkan tangan meminta uang kepada
sang sopir. Lantas sang sopir, entah terpaksa atau tidak, memberikan
beberapa lembar uang pecahan ribuan.Lantad, usai itu ia pun langsung
tancap gas.
Kejadian serupa tampak dibeberapa titik, walaupun terlihat seperti sembunyi-sembunyi takut ada aparat yang tahu.
Kemudian awak media ini ke Terminal Prabumulih yang ada di depan jalan lingkar timur, bersebelahan dengan stadion.
Tampak para petugas Dishub Prabumulih meminta retribusi angkutan kendaraan angkutan yang melintas di depan stadion serta memberikan karcis.
Tampak para petugas Dishub Prabumulih meminta retribusi angkutan kendaraan angkutan yang melintas di depan stadion serta memberikan karcis.
Saat ditanya kenapa angkutan ini tidak masuk ke terminal
dan hanya melewati gerbang masuk, aparat yang bertugas menyatakan dulu
sebelumnya pernah dilakukan, tapi jalan di dalam terminal rusak.
"Jadi kami lagi di gerbang masuk terminal.Bayangkan kak,
tonase angkutan sekali masuk seberat 10-15 ton," ungkap petugas yang tak
mau disebut namanya.
Saat disinggung jumlah angkutan kendaraan yang melintas dan
dipungut retribusinya, sang petugas pun menjawab hanya berkisar 100-an
kendaraan.
"Hanya berkisar 100-an kendaraan yang masuk ke terminal,
apalagi angkutan batubara sekaran ini sudah lewat PALI, mereka gunakan
tongkang angkut batubara, karena ada dermaga di Sungai Lematang, mereka
kirim melalui itu.Apalagi sekarang musim penghujan, air pasang jadi bisa
gunakan tongkang," tutur petugas tersebut.
"Nanti pun, jika musim kemarau datang dan air sungai surut, volume angkutan batubara akan meningkat," tandasnya.(tim IJMI)
Tidak ada komentar
Posting Komentar