Reses Tahap 1 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Dapil Sumsel II di SMK Negeri 2 Palembang


Palembang, Liputan Sumsel.Com - Reses Tahap I Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumsel II, yang meliputi wilayah Ilir Timur I, Ilir Timur II, Ilir Timur III, Alang-Alang Lebar, Sukarami, Kemuning, Sako, Kalidoni, dan Sematang Borang, dilaksanakan di halaman SMK Negeri 2 Palembang Jumat (6/12/24)


Koordinator Dapil Palembang 2, Hj. Zaitun, SH., M.Kn., bersama sejumlah anggota DPRD lainnya, yaitu H. Nopianto, S.Sos., MM., Ir. Zulkipli Kadir, H. Yansuri, S.IP., HM. Anwar Syadat, S.Si., M.Si., Fajar Febriansyah, ST., M.I.Kom., dan Tamtama Tanjung.


Hj. Zaitun, SH., M.Kn., menyampaikan apresiasinya terhadap SMK Negeri 2 yang dianggap sebagai sekolah unggulan. Namun, ia menyoroti bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama terkait fasilitas dan kesiapan siswa menghadapi dunia kerja.


” Kegiatan reses ini menjadi momen penting untuk mendengar langsung aspirasi dari masyarakat, termasuk pihak sekolah, guna mendukung perkembangan pendidikan di Sumatera Selatan,” katanya.


Zaitun juga kagum terhadap prestasi dan perhatian besar yang diberikan kepada SMK Negeri 2 Palembang. Apalagi banyak tokoh besar, termasuk Presiden RI ke 7 bapak Jokowi dan DPR RI, sudah pernah berkunjung.


” Semoga kunjungan-kunjungan seperti ini terus membawa kemajuan bagi sekolah unggulan ini,” pungkasnya. 


Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H. Suparman SPd. MSi, menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah.


Salah satu isu utama adalah semakin berkurangnya jumlah tenaga pendidik akibat pensiun dan berkurangnya jumlah guru produktif.


Selain itu, Suparman juga menyoroti kondisi sarana dan prasarana yang sudah tidak memadai.


Ia mengungkapkan bahwa terakhir kali revitalisasi dilakukan pada tahun 2012, dan sejak saat itu banyak fasilitas yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.


Peralatan yang kami miliki dulu memang canggih pada masanya, tapi sekarang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi.


Kami sangat membutuhkan revitalisasi terutama untuk gedung dan peralatan,” ungkapnya.


Selain itu, Suparman juga menyoroti kondisi lingkungan sekolah yang terletak di dekat kolam retensi. Beberapa waktu lalu, tembok kolam tersebut jebol dan menyebabkan banjir.


Ia menawarkan dua solusi terkait masalah tersebut, yakni dengan menimbun kolam atau membuat retensi lebih besar agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.


Dalam kesempatan tersebut, Suparman berharap agar pengaspalan jalan, pengecoran, dan perbaikan retensi dapat segera terwujud dengan dukungan dana dari pemerintah.


Ia juga menyampaikan bahwa untuk pengerjaan sarana dan prasarana tersebut tidak bisa mengandalkan dana dari BOS dan PSB.


"Saya berharap aspirasi kami bisa terealisasi pada tahun 2025, mengingat luas lahan kami yang mencapai 4,3 hektar,” pungkasnya.(Al)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.