Semakin Unggul, Paslon Al-Shinta Beri Jawaban Lugas Pertanyaan Lawan
Muara Enim, Liputansumsel.com--Debat publik terbuka ke dua yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muara Enim di Gedung Evi Medaria Convention Centre, menjadi panggung bagi pasangan calon bupati Dr H Ahmad Rizali MA dan wakil bupati Dr Hj Shinta Paramita Sari SH MHum (Al-Shinta) untuk memaparkan visi dan misi dan menjawab semua pertanyaan lawan, Kamis 21 November 2024.
Dalam suasana debat yang penuh ketegangan dan pertanyaan tajam, pasangan nomor urut 1 dengan slogan Muara Enim Smart ini tampil dengan santai namun tegas, memberi jawaban yang lugas dan jelas atas setiap pertanyaan yang diajukan.
Dalam kegiatan debat kedua ini hadir, Ketua KPU Muara Enim Rohani SH dan Komisioner, Seketeris KPU Ramadansyah, Bawaslu, Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra, Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim Dedy Arianto SH, Kesbangpol Drs Andi Wijaya, Kejaksaan Negeri Muara Enim.
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika paslon 1 menjawab berbagai pernyataan lawan langkah konkret pasangan Al-Shinta dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan hilirisasi pertanian padi di Kabupaten Muara Enim.
Begitu juga sebaliknya ketika Paslon nomor satu memberikan pertanyaan kepada paslon lainnya mulai dari lahan, daerah rawan banjir dan money politik dalam pilkada, membuat lawan politik gugup menjawab pernyataan tersebut.
Dengan percaya diri dan penuh keyakinan, Dr Hj Shinta Paramita Sari SH MHum, menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah prioritas utama dalam rencana kerjanya jika Al-Shinta terpilih nanti.
Kabupaten Muara Enim adalah daerah agraris, jadi bagaimana meningkatkan produksi di sektor pertanian padi yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat khususnya Kabupaten Muara Enim.
Bagi mantan Ketua TP PKK Muara Enim 10 tahun ini, sektor pertanian bukan hanya fondasi ekonomi, tetapi juga kunci bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muara Enim yang sebagian besar bergantung pada sektor ini.
"Jadi saya tidak perlu menjawab pertanyaan soal hilirisasi, kita semua sudah tau hilirisasi proses transformasi ekonomi berkelanjutan. Yang utama bagaimana meningkatan hasil produksi dimaksimalkan dalam satu tahun bisa panen 3 kali," tegasnya.
Shinta memaparkan bahwa, untuk mewujudkan kesejahteraan petani yang dibutuhkan adalah peran aktif pemerintah daerah sangatlah penting.
Masyarakat harus diberikan pemahaman yang tepat tentang pola tanam padi yang baik dan penentuan benih yang tepat. Dengan pola tanam yang benar dan pada waktu yang tepat agar tidak merugikan petani.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian dan pada gilirannya pendapatan petani sehingga berdampak pada perekonomian," jelasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar