Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni
*Pemdes Keramat Jaya Pakai Dana PAD
MUBA-Liputansumsel,- Apa yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Keramat Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin patut diapresiasi dan dicontoh. Menggunakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2018, Pemdes melakukan bedah rumah warga kurang mampu.
Kegiatan tersebut bagian dari upaya mendukung Program Pemkab Muba dalam peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan masyarakat yang saat ini sangat gencar dilakukan.
"Ya, kita memiliki Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan BUMDes itu menghasilkan PAD, tahun lalu PAD kita mencapai Rp90 juta," ujar Kepala Desa Keranat Jaya, Irwanto H Beta, saat dibincangi disela-sela peletakkan bati pertama bedah rumah, Jumat (13/9/2019).
BUMDes yang dikelola oleh Pemerintah Desa yakni berupa retribusi dari pasar tradisional, parkir, tenda, dan retribusi buah sawit kerjasama dengan perusahaan. Dari pengelolaan tersebut dapat dihasilkan PAD yang diperuntukkan demi kepentingan masyarakat desa.
Bedah rumah ini, sambung dia, dilaksanakan berdasarkan musyawarah desa. Dimana bedah rumah pertama kali dilakukan pada rumah warga bernama Sarwani (70) yang hidup sebatang kara dengan rumah ukuran 4x4 meter dan nyaris ambruk.
"Kita sepakati rumah Pak Sarwani. Beliau juga hidup dengan keterbatasan fisik karena hanya memiliki satu kaki. Selama ini tanah dan rumah yang ditempati beliau hibah dari masyarakat. Selain itu, beliau juga kita berikan tongkat," terang dia.
Dikatakan, Irwanto, program beda Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, dari data yang dimiliki pihakbya terdaoat 20 rumah warga Desa Keramat Jaya yang masuk dalam kategori tidak layak huni. "Pemilik rumah menerima bersih kunci. Semua biaya ditanggung pemerintah desa," kata dia.
Kendati begitu, sambung dia, masih terdaoat permasalahan yang dihadapi warga Desa Keramat Jaya yakni infrastruktur jalan dan jembatan. Dimana masih terdapat 12 Km jalan desa yang belum baik dan 9 jembatan yang perlu diperbaiki.
"Jika mengandalkan APBD Desa itu tidak mungkin. Namun kita terus berusaha, kita akan bantu kabupaten. Muba daerah kaya raya tapi jangan berpangku tangantangan, " jelasnya.
Kita harus kreatif, kita mendukung penuh program pemerintah.
Walaupun kami di ujung kami memiliki tekad untuk menjadi desa terdepan dalam prestasi dan menjadi desa mandiri, serta menjadi garda terdepan di Sungai Keruh," beber dia.
Camaat Sungai Keruh, M Imron, menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Desa Keramat Jaya. Sebab, ini baru pertama kali desa yang mempunyai pendapatan desa di Kecamatan Sungai Keruh.
"Ini cukup berhasil karena desa sudah memiliki penghasilan dan kita sangat bersyukur. Bedah rumah ini memang biasa, namun menjadi luar biasa disaat sumber dananya berasal dari PAD," jelas dia.
Dengan adanya kegiatan ini, kata Imron, diharapkan dapat memicu desa lain untuk lebih berinovatif dalam menghasilkan PAD. "Adanya bedah rumah melalui PAD kita ingin menstimulasi desa lain untuk selalu berinovasi agar dapat menambah atau menghasilkan PAD seperti Desa Keramat Jaya," terang dia.
Sementara, pemilik rumah Sarwani, mengatakan, dirinya sangat berterima kasih dengan program bedah rumah yang dilakukan Pemerintah Desa. Sebab, dirinya yanh hidup dengan keterbatasan selama ini tinggal dirumah yang tidak layak. "Saya terima kasih dengan Pak Bupati, Pak Wabup, Pak Camat, dan Pak Kades. Rumah saya diperbaiki, saya diberi tongkat. Saya sangat terima kasih sekali," tandas dia.(agung/rill).
MUBA-Liputansumsel,- Apa yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Keramat Jaya Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin patut diapresiasi dan dicontoh. Menggunakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2018, Pemdes melakukan bedah rumah warga kurang mampu.
Kegiatan tersebut bagian dari upaya mendukung Program Pemkab Muba dalam peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan masyarakat yang saat ini sangat gencar dilakukan.
"Ya, kita memiliki Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan BUMDes itu menghasilkan PAD, tahun lalu PAD kita mencapai Rp90 juta," ujar Kepala Desa Keranat Jaya, Irwanto H Beta, saat dibincangi disela-sela peletakkan bati pertama bedah rumah, Jumat (13/9/2019).
BUMDes yang dikelola oleh Pemerintah Desa yakni berupa retribusi dari pasar tradisional, parkir, tenda, dan retribusi buah sawit kerjasama dengan perusahaan. Dari pengelolaan tersebut dapat dihasilkan PAD yang diperuntukkan demi kepentingan masyarakat desa.
Bedah rumah ini, sambung dia, dilaksanakan berdasarkan musyawarah desa. Dimana bedah rumah pertama kali dilakukan pada rumah warga bernama Sarwani (70) yang hidup sebatang kara dengan rumah ukuran 4x4 meter dan nyaris ambruk.
"Kita sepakati rumah Pak Sarwani. Beliau juga hidup dengan keterbatasan fisik karena hanya memiliki satu kaki. Selama ini tanah dan rumah yang ditempati beliau hibah dari masyarakat. Selain itu, beliau juga kita berikan tongkat," terang dia.
Dikatakan, Irwanto, program beda Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Sebab, dari data yang dimiliki pihakbya terdaoat 20 rumah warga Desa Keramat Jaya yang masuk dalam kategori tidak layak huni. "Pemilik rumah menerima bersih kunci. Semua biaya ditanggung pemerintah desa," kata dia.
Kendati begitu, sambung dia, masih terdaoat permasalahan yang dihadapi warga Desa Keramat Jaya yakni infrastruktur jalan dan jembatan. Dimana masih terdapat 12 Km jalan desa yang belum baik dan 9 jembatan yang perlu diperbaiki.
"Jika mengandalkan APBD Desa itu tidak mungkin. Namun kita terus berusaha, kita akan bantu kabupaten. Muba daerah kaya raya tapi jangan berpangku tangantangan, " jelasnya.
Kita harus kreatif, kita mendukung penuh program pemerintah.
Walaupun kami di ujung kami memiliki tekad untuk menjadi desa terdepan dalam prestasi dan menjadi desa mandiri, serta menjadi garda terdepan di Sungai Keruh," beber dia.
Camaat Sungai Keruh, M Imron, menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Desa Keramat Jaya. Sebab, ini baru pertama kali desa yang mempunyai pendapatan desa di Kecamatan Sungai Keruh.
"Ini cukup berhasil karena desa sudah memiliki penghasilan dan kita sangat bersyukur. Bedah rumah ini memang biasa, namun menjadi luar biasa disaat sumber dananya berasal dari PAD," jelas dia.
Dengan adanya kegiatan ini, kata Imron, diharapkan dapat memicu desa lain untuk lebih berinovatif dalam menghasilkan PAD. "Adanya bedah rumah melalui PAD kita ingin menstimulasi desa lain untuk selalu berinovasi agar dapat menambah atau menghasilkan PAD seperti Desa Keramat Jaya," terang dia.
Sementara, pemilik rumah Sarwani, mengatakan, dirinya sangat berterima kasih dengan program bedah rumah yang dilakukan Pemerintah Desa. Sebab, dirinya yanh hidup dengan keterbatasan selama ini tinggal dirumah yang tidak layak. "Saya terima kasih dengan Pak Bupati, Pak Wabup, Pak Camat, dan Pak Kades. Rumah saya diperbaiki, saya diberi tongkat. Saya sangat terima kasih sekali," tandas dia.(agung/rill).
Tidak ada komentar
Posting Komentar