48 Orang Ikuti Pelatihan di BLK OKI.
KAYUAGUNG LiputatanSumSel.Com Minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), membuat sejumlah masyarakat harus memutar otak lebih ekstra demi kelangsungan hidupnya, sehingga berupaya mencoba menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Terbukti, sedikitnya ada 48 orang pengangguran yang berasal dari berbagai kecamatan, diantaranya Pedamaran, Kayuagung, Jejawi, SP Padang, Tanjung Lubuk dan lainnya mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di kantor Balai Latihan Kerja (BLK) OKI Sepucuk Kayuagung.
Pelbagai pelatihan digelar selama 10 hari oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kabupaten OKI, seperti pelatihan menjahit, teknikal las dan komputer ini diharapkan agar para peserta dapat lebih mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
“Ada 48 orang ikuti pelatihan ini, terbagi dalam tiga kelas. 16 orang peserta pelatihan menjahit, 16 peserta pelatihan teknikal las dan 16 peserta pelatihan komputer,” kata Kepala Disnakertrans OKI Tohir Yanto, S.Sos didampingi Kabid Pelatihan dan Produktivitas Kerja, Elzam, Jumat (12/4/2019).
Menurut Tohir, para peserta tersebut dilatih oleh para instruktur BLK OKI yang telah mengantongi sertifikat dari pemerintah pusat. Dilaksanakan dengan menggunakan dana APBD OKI dan jika tidak ada halangan pelatihan tahap kedua akan dilakukan akhir semester I/2019.
“Dengan pelatihan menjahit, las, dan komputer, kita tingkatkan kualitas masyarakat untuk mendorong tumbuh kembang produktivitas kerja dalam mengurangi angka pengangguran sekaligus mengentaskan kemiskinan, sesuai dengan visi misi Bupati OKI H Iskandar SE,” jelasnya.
Tujuan kami ingin memotivasi mereka. Lanjutnya, output yang diharapkan ialah agar mereka lebih mandiri, dan dapat bekerja. Jika sudah bekerja atau membuka usaha sendiri, otomatis dapat menekan angka pengangguran, dan agregat kemiskinan, serta berimplikasi terhadap pendapatan per kapita.
“Kedepan, kita berharap pihak pemerintah provinsi maupun pusat dapat membantu untuk pembangunan mess BLK OKI, dengan maksud memudahkan peserta menginap dalam mengikuti pelatihan,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu peserta Aji Febrian mengaku mengikuti pelatihan las dengan harapan bisa bekerja dan membuka usaha sendiri.
“Saya lulusan tahun 2016 lalu. Namun belum memiliki pekerjaan. Ya, dengan adanya pelatihan teknikal las ini diharap bisa mahir las dan membuat usaha sendiri,” katanya.(PD)
Tidak ada komentar
Posting Komentar