Pagaralam Raih Predikat WTP Lima Kali Berturut Sejak Kepemimpinan Ida
PAGARALAM,Liputansumsel.com - Sejak menjadi sebagai Walikota Pagaralam tahun 2013, dr Hj Ida Fitriati Basjuni terus konsen melakukan berbagai pembenahan. Salah satunya dibidang laporan keuangan. Alhasil, kerja keras yang dilakukan beliau membuat Kota Pagaralam meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pertama kali pada tahun 2014.
Upaya untuk mempertahankan WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumsel cukup berat, lantaran point-point penting harus dibenahi kembali. Namun, karena dilakukan pengetatan laporan yang dilakukan setiap bulan, tahun 2014 WTP kembali diraih sampai 2018 sebanyak lima kali berturut-turut.
Didapatkannya, WTP tahun 2015, 2016 dan 2017, bukan tanpa alasan hingga 2018. Pasalnya, Pemkot Pagaralam selalu tepat waktu dalam memberikan laporan setiap tahunnya. Bahkan, tutup buku tidak lagi per 31 Desember setiap akhir tahun, melainkan pada 25 Desember. Percepatan dan perombakan inilah membuat laporan keuangan Kota Pagaralam setiap tahun membaik.
Walikota Pagaralam periode 2013-2018 dr Hj Ida Fitriati Basjuni mengungkapkan, pada tahun 2013 pada saat baru menjabat, Kota Pagaralam hanya meraih Wajar Dengan Pengecualian. Padahal, pada saat itu Kota Pagaralam sudah berdiri 14 tahun.
"Mengapa sudah berdiri 14 tahun, tetapi belum mendapatkan predikat WTP. Setelah mengetahui hambatannya, saya langsung melakukan pembenahan diberbagai bidang. Alhamdulillah, pada 2014 kita dapat meraih WTP pertama yang diberikan langsung Kepala Perwakilan BPK RI di Sumsel I Gede Kastawa," ungkap Buk Ida.
Dikatakan Buk Ida, pembenahan awal dari sistem administrasi. Jadi, kesalahan-kesalahan yang terjadi jangan sampai terulang kembali. Alhasil, melalui pembenahan serius Kota Pagaralam dapat meraih laporan keuangan yang baik, karena BPK menilai atas kewajaran penyajian keuangan, kedua terkait dengan pelaporan pemeriksaan atas efektivitas pemeriksaan dan hasil kepatuhan atas laporan," bebernya.
Ditambahkan Buk Ida, agar laporan sistem keuangan berjalan baik, maka pihaknya melakukan rapat setiap bulan mengenai penyerapan anggaran disetiap SKPD. Sistem administrasi yang salah diharapkan tidak terulang kembali sehingga perlunya ditempatkan tim ahli disetiap SKPD.
"Kita patut bangga karena saat ini Kota Pagaralam sudah meraih predikat WTP lima kali berturut-turut. Kota Pagaralam merupakan kota kecil, dana kecil dan masyarakatnya sedikit sehingga akan berupaya membenahi setiap catatan yang diberikan tim BPK," tegasnya.
Upaya untuk mempertahankan WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumsel cukup berat, lantaran point-point penting harus dibenahi kembali. Namun, karena dilakukan pengetatan laporan yang dilakukan setiap bulan, tahun 2014 WTP kembali diraih sampai 2018 sebanyak lima kali berturut-turut.
Didapatkannya, WTP tahun 2015, 2016 dan 2017, bukan tanpa alasan hingga 2018. Pasalnya, Pemkot Pagaralam selalu tepat waktu dalam memberikan laporan setiap tahunnya. Bahkan, tutup buku tidak lagi per 31 Desember setiap akhir tahun, melainkan pada 25 Desember. Percepatan dan perombakan inilah membuat laporan keuangan Kota Pagaralam setiap tahun membaik.
Walikota Pagaralam periode 2013-2018 dr Hj Ida Fitriati Basjuni mengungkapkan, pada tahun 2013 pada saat baru menjabat, Kota Pagaralam hanya meraih Wajar Dengan Pengecualian. Padahal, pada saat itu Kota Pagaralam sudah berdiri 14 tahun.
"Mengapa sudah berdiri 14 tahun, tetapi belum mendapatkan predikat WTP. Setelah mengetahui hambatannya, saya langsung melakukan pembenahan diberbagai bidang. Alhamdulillah, pada 2014 kita dapat meraih WTP pertama yang diberikan langsung Kepala Perwakilan BPK RI di Sumsel I Gede Kastawa," ungkap Buk Ida.
Dikatakan Buk Ida, pembenahan awal dari sistem administrasi. Jadi, kesalahan-kesalahan yang terjadi jangan sampai terulang kembali. Alhasil, melalui pembenahan serius Kota Pagaralam dapat meraih laporan keuangan yang baik, karena BPK menilai atas kewajaran penyajian keuangan, kedua terkait dengan pelaporan pemeriksaan atas efektivitas pemeriksaan dan hasil kepatuhan atas laporan," bebernya.
Ditambahkan Buk Ida, agar laporan sistem keuangan berjalan baik, maka pihaknya melakukan rapat setiap bulan mengenai penyerapan anggaran disetiap SKPD. Sistem administrasi yang salah diharapkan tidak terulang kembali sehingga perlunya ditempatkan tim ahli disetiap SKPD.
"Kita patut bangga karena saat ini Kota Pagaralam sudah meraih predikat WTP lima kali berturut-turut. Kota Pagaralam merupakan kota kecil, dana kecil dan masyarakatnya sedikit sehingga akan berupaya membenahi setiap catatan yang diberikan tim BPK," tegasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar