Rumah Pemotongan Hewan Gandus Akan di Operasionalkan
Palembang, Liputan Sumsel .com - Kota Palembang terus berbenah dan mempercantik diri untuk menjadi kota internasional berwawasan lingkungan yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang melalui program Palembang EMAS (Elok Madani Aman dan Sejahtera) di tahun 2018.
Tidak hanya melakukan pembanahan terhadap fasilitas infrastruktur seperti jalan, dalam waktu dekat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang bakal mengoperasionalkan Rumah Potong Hewan (RPH) modern berstandar Internasional di Gandus.Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Palembang, Akhmad Najib melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Sayuti menyampaikan, RPH Modern Gandus yang dibangun sejak 2017 lalu, akhirnya selesai secara fisik.Artinya, salah satu RPH terbesar di Indonesia ini, akan akan segera di operasionalkan sebelum pehelatan Asian Games yang akan berlangsung Juni 2018 dimulai.
"Secara fisik sudah selesai. Tinggal ada beberapa administrasi sesuai standar yang harus diselesaikan seperti audit internasional," jelasnya.Sayuti menerangkan, salah satu syarat sebelum beroperasional, harus ada hasil audit operasional yang dilakukan eksportir Australia yang ada di Lampung."
Mengingat sapi sapi yang bakal di potong di RPH ini mayoritas sapi Australia yang ada di Lampung, maka ada standarnya. Apalagi hewan yang akan dipotong, selain sehat pemotongan juga harus dilakukan dengan cara yang benar dan halal," sampainya.Setelah RPH ini selesai maka pihaknya menganjurkan semua pengusaha sapi yang melakukan pemotongan hewan untuk dilakukan di dalam RPH. Karena hal ini sesuai amanat dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2014 tentang pembinaan dan retribusi rumah potong hewan. Dimana, hewan yang dipotong harus di jaga keamanan, kesehatan dan kehalalan.
"Prinsipnya di RPH itu ASUH (Aman, sehat, utuh dan halal). Jadi harus sehat dan bersih," ungkapnya.Sejauh ini, kebutuhan daging di Kota Palembang sendiri per harinya hanya mencapai 50 ekor sapi. RPH modern ini kapasitas pemotongannya bisa mencapai 200 sapi. "Kami menganjurkan agat melakukan pemotongam hewan di RPH. Karena salah satu syarat halal harus bersih, dan itu sudah sesuai dengan anjutan MUI (Majelis Ulama Indonesia),
" ulasnya.RPH ini sambung Sayuti, akan dilengkapi dengan hotel hewan dan ruang pendingin yang semuanya sudah modern. Dimana, usai dipotong, daging-daging tersebut kemudian akan diangkut melalui alat seperti rel, kemudian dikemas secara higienis."RPH ini juga memiliki ruang pendingin untuk menyimpan daging beku untuk dijual. Jadi bisa lebih higienis," tandasnya.(ali)
Tidak hanya melakukan pembanahan terhadap fasilitas infrastruktur seperti jalan, dalam waktu dekat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang bakal mengoperasionalkan Rumah Potong Hewan (RPH) modern berstandar Internasional di Gandus.Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Palembang, Akhmad Najib melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, Sayuti menyampaikan, RPH Modern Gandus yang dibangun sejak 2017 lalu, akhirnya selesai secara fisik.Artinya, salah satu RPH terbesar di Indonesia ini, akan akan segera di operasionalkan sebelum pehelatan Asian Games yang akan berlangsung Juni 2018 dimulai.
"Secara fisik sudah selesai. Tinggal ada beberapa administrasi sesuai standar yang harus diselesaikan seperti audit internasional," jelasnya.Sayuti menerangkan, salah satu syarat sebelum beroperasional, harus ada hasil audit operasional yang dilakukan eksportir Australia yang ada di Lampung."
Mengingat sapi sapi yang bakal di potong di RPH ini mayoritas sapi Australia yang ada di Lampung, maka ada standarnya. Apalagi hewan yang akan dipotong, selain sehat pemotongan juga harus dilakukan dengan cara yang benar dan halal," sampainya.Setelah RPH ini selesai maka pihaknya menganjurkan semua pengusaha sapi yang melakukan pemotongan hewan untuk dilakukan di dalam RPH. Karena hal ini sesuai amanat dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2014 tentang pembinaan dan retribusi rumah potong hewan. Dimana, hewan yang dipotong harus di jaga keamanan, kesehatan dan kehalalan.
"Prinsipnya di RPH itu ASUH (Aman, sehat, utuh dan halal). Jadi harus sehat dan bersih," ungkapnya.Sejauh ini, kebutuhan daging di Kota Palembang sendiri per harinya hanya mencapai 50 ekor sapi. RPH modern ini kapasitas pemotongannya bisa mencapai 200 sapi. "Kami menganjurkan agat melakukan pemotongam hewan di RPH. Karena salah satu syarat halal harus bersih, dan itu sudah sesuai dengan anjutan MUI (Majelis Ulama Indonesia),
" ulasnya.RPH ini sambung Sayuti, akan dilengkapi dengan hotel hewan dan ruang pendingin yang semuanya sudah modern. Dimana, usai dipotong, daging-daging tersebut kemudian akan diangkut melalui alat seperti rel, kemudian dikemas secara higienis."RPH ini juga memiliki ruang pendingin untuk menyimpan daging beku untuk dijual. Jadi bisa lebih higienis," tandasnya.(ali)
Tidak ada komentar
Posting Komentar